🌷 Part 5 : Anak Kita!?🌷

1.5K 104 9
                                    

**** DIA LAGI ****

******

Cherika merengut semakin kesal sambil menatap mobilnya yang mendadak mogok, entah sengaja atau tidak itu mobilnya. Yang jelas kekesalanya menumpuk dua kali lipat, setelah tadi sebelumnya ia sempat pulang ke rumah memastikan Alika nya sudah dikembalikan atau tidak.

Bukannya mendapati anaknya yang ada di rumah, yang ada malah ruang tamu yang penuh dengan berbagai barang dan mainan anak-anak, serta tas-tas belanjaan yang bikin kepala Cherika pusing untuk menghitung saking banyaknya.

Saat ia tanya dengan satpam terutama salah satu pelayan di rumahnya, mereka mengatakan semua itu barang belanjaan milik Alika. Katanya tadi ada dua orang yang mengatakan kalau mereka pegawai dari Arga, mereka mengantarkan barang-barang belanjaan milik Alika.

'Aaiisss! Apa si Alga-algaan mencoba menyogok putrinya!! Tidak bisa di biarkan. Cherika harus menjauhan putri imutnya dari otak devil seorang Arga nanti anaknya di ajari bikin orang emosi melulu entar.'

"Aaiiss!!! Kenapa harus berurusan dengan Dia Lagi sih, sudah dulu suka bikin emosi dan sekarang juga selalu bikin emosi. " gerutu Cherika saat sudah berada di ojek online yang ia pesan dadakan.

"Awas saja kalau sampai ia bikin Anak aku nangis, tak bejek-bejek nantinya." sambungnya masih edisi menggerutu.

Abang ojek yang melirik lewat kaca spesion hanya menggelengkan kepala, terkekeh dalam hati melihat wanita yang marah-marah sendiri. Sementara ia sekedar mengatar saja kemana tujuan, tidak untuk memberi solusi.

Tiba-tiba motor metic yang di tumpanginya tersendat-sendat jalannya, "eh eh ini kenapa nih?" heran Cherika saat motor tersebut akhirnya mesinnya mati total.

"Bentar ya Mbak saya periksa dulu. Pada hal tadi motornya baik-baik saja." ucap Abang ojek langsung memeriksa mesin motornya dengan teliti.

"Bagaimana Bang?" tanya Cherika sambil melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.

'Sial banget kan! Ia tadi buru-buru pulang pas jam limaan dan mendapati anaknya tidak dipulangkan juga. Mana adiknya ngeyel lagi dihubungi, orang ia suruh jemput Alika malah asik pacaran.'

Abang Ojek berkali-kali menstar motornya setelah memastikan tidak ada masalah, tapi motornya tidak hidup-hidup terdengar sendat-sendat.

Merasa sia-sia juga Cherika menghembuskan nafas, ia mengeluarkan dompet dari dalam tas mengambil uang lima puluhan selembar.

"Ya udah bang nggak usah dipaksa kalau memang tidak mau. Ini uang bayarannya, makasih ya Bang." ucapnya.

"Lha. Kan Neng belum sampai ke tujuan. Bentar Neng siapa tau motornya mau." ujar Abang Ojek merasa bertanggung jawab terhadap penumpangnya.

"Nggak papa Bang, rumah temen saya sudah deket kok. Tinggal masuk jalan kiri itu. " ujar Cherika.

"Maaf banget ya Neng." ucap Abang Ojek merasa tak enak.

Cherika mengangguk kecil, lalu berjalan menyusuri jalan yang sepertinya memang satu-satunya jalan menuju rumah Si Alga-algaan itu.

Ia berjalan dengan sedikit cepat sambil mengingat hari sudah malam, jika bukan karena anaknya yang ditawan Si Arga Alga tersebut ia Ogah sekali harus datang. Apa lagi bertemu, meski Si Arga tidak meminta Cherika untuk menjemput Alika. Arga malah menghubunginya mengatakan kalau Alika akan menginap dirumahnya malam ini, besok baru di pulangkan padanya.

'Yang benar saja! Mana ikhlas Cherika anaknya sama Arga, meski pun ia tau Arga pastinya akan menjaga baik-baik anaknya. Tapi tetap saja ia tidak mau.'

🌷DIA LAGI🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang