2. Obrolan Pertama

4.1K 381 14
                                    


'Kaa-san besok aku mau bertemu teman'

Author POV

Setelah mengucapkan itu Sasuke langsung kembali ke kamarnya. Dia tidak peduli bagaimana ekspresi kakak dan ibunya.

Klik

Kucing berwarna hitam itu langsung mengambil alih perhatian Sasuke. Sasuke angkat dan di usap kepalanya.

Dia jadi tak sabar menunggu hari esok.

Pasti akan menyenangkan, batinnya.

Keesokkan harinya..

"Kaa-san aku berangkat"

"A-apa kau tidak ingin diantar paman Yamato?" Ucap Mikoto.

"Ck, aku sudah besar"

"I-iya sudah. Hati-hati di jalan!"

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Entahlah Naruto sudah datang atau belum. Sasuke tidak peduli. Yang penting dia sudah datang.

Sampai di taman tempat dia bertemu Naruto kemarin, dia melihat seorang bersurai pirang sedang asik duduk di bawah pohon.

"Naruto?"

Orang yang dipanggil menengok. Dan saat itu juga Naruto langsung tersenyum lebar saat melihat Sasuke membawa kucing hitam yang dia temukan kemarin.

"Wahh.. aku kira kau datang agak siangan Sasuke. Untung saja aku juga datang pagi ya" Ucap Naruto. Mata biru nya menatap matanya. Saat itulah Sasuke bersyukur pernah bertemu dengan orang seperti Naruto.

Matanya yang jernih. Tatapannya yang lembut. Seolah-olah menyeret Sasuke dunia lain.

Tidak pernah dia merasakan sensasi menyenangkan seperti ini sebelumnya. Rasanya sangat menyesakkan dan juga senang. Entahlah Sasuke tidak bisa mendefinisikan yang sesungguhnya.

"Apa yang sedang kau perbuat Naruto?" Tanya Sasuke basa basi saat dia sudah duduk di bangku taman.

Yang ditanya hanya mengusap tengkuknya.

"Entah aku juga tidak tahu. Bagaimana aku bangun pagi pun aku juga tidak tahu" Ucapnya tersenyum. Mata biru indahnya sedari tadi menatap kucing hitam yang ada di pangkuan Sasuke.

Mengerti dengan arti tatapan Naruto. Sasuke langsung memindahkan kucing hitamnya ke pangkuan Naruto. Bukannya senang. Tapi yang terlihat adalah muka pucat Naruto.

"Kau kenapa Naruto?" Tanya Sasuke yang bingung akan perubahan warna kulit Naruto.

"Ahh--aaku.. hachii ..aku hanya hachii "

Melihat Naruto yang terus-menerus bersin. Otak encer Sasuke segera tersambung.

Diambilnya kucing hitam itu dan memindahkannya lagi ke pangkuannya.

"Hachii ..maaf Sas..hachii ..suke..mungkin alergi ku terhadap bulu kucing timbul lagi hachii..." Ucap Naruto. Hidung mungilnya sudah memerah dan jangan lupakan pipi gembilnya juga memerah. Menambah kesan imut pada Naruto.

Entah Sasuke harus merasa bersyukur atau malah bersalah. Tapi yang penting dia sudah melihat wajah lain Naruto.

Sial dia imut sekali, batin Sasuke menjerit.

"Pantas saja kemarin kau tidak bisa membawa kucing ini" Ucap Sasuke sembari mengelus kepala kucingnya.

"Hehe.. maaf ya Sasuke" Cengir Naruto yang telah selesai bersin-bersinnya.

Hushh

"Dingin juga ya pagi ini"

"Hm"

"Hm?"

"Iya"

"O-oh, apa kamu terbiasa seperti itu?" Tanya Naruto. Sedikit penasaran sih sebenarnya.

"Hm"

"Nih Sasuke. Kau itu kan masih muda apa susahnya sih berbicara 'sedikit' lebih banyak?" Ujar Naruto setengah kesal.

Alis Sasuke mengkerut.

"Dan juga raut wajah mu itu sudah terlihat seperti orang berusia 20 tahun. Nah coba angkat sedikit bibirmu itu. Aku pasti yakin banyak yang akan tertarik padamu"

Naruto mengangkat tangannya untuk membuat senyuman di bibir Sasuke. Lalu sesaat dirinya terpaku dengan sosok dingin yang ada dihadapannya.

Tampan, batin seorang Namikaze Naruto.

Melihat reaksi Naruto yang membeku. Sasuke segera mendatarkan wajahnya lagi. Dalam hati, Sasuke mungkin mengira kalau wajahnya tidak semenarik yang Naruto inginkan.

Hukk

Suara dehaman Sasuke menyadarkan Naruto. Pipinya langsung memerah saat mengingat kalau dirinya sudah mengagumi sosok dingin yang ada di depannya.

"Kau mengataiku 20 tahun. Bukankah kau yang lebih muda dari ku, Naru?" Ujar Sasuke meremehkan. Bukan tanpa alasan dia menyinggung umur. Mungkin saja dengan begini dia bisa tahu berapa umur calon kekasihnya ini.

"Heh, bocah aku itu berumur 19 tahun. Aku tebak mungkin kau masih berumur 17 tahun iya kan?" Ucap Naruto yang terpancing emosinya. Sudah biasa sebenarnya kalau Naruto dibilang muda. Tapi kali ini dia tidak mau. Mau dibawa kemana muka tampannya ini.

"Jadi mulai sekarang panggil namaku dengan sopan"

TBC

Vote sampe 100 abis itu Rara up. Bukannya Rara maksa, tapi tolong hargai tulisan Rara. Terimakasih.

Sampai jumpa chapter depan 🙋🙋

First MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang