"Za.... Jangan mulai lagi, gue udah cape."
"Tapi aku gak bisa.... Bantuin please?"
"Gak. Gue gak mau, gue bukan babu Lo."
"Tapi aku gak bisa..... Tolong pakein."
Entah sudah ke berapa kali Zavi meracau. Padahal ini masih terlalu pagi untuk mereka meributkan hal yang tidak penting.
' sabarkan hamba mu ini' batin Dara.
"Anjir banget sih Lo, ini masih pagi Za bisa gak sih jangan buat gue frustasi."
"Tapi aku gak bisa.... Tolong pakein sepatunya." Rengek Zavi entah untuk keberapa kalinya. Wajahnya dibuat memelas tapi hal itu sangat menjijikan bagi Dara.
"Ya elah Zavi..... Kamu tinggal pake doang kok, gampang kan? Apa yang susah coba?"
"Udah di pake nih, tapi gak bisa ngikat tali sepatunya...."
"Kenapa gak pake sepatu yang kemarin aja sih?! Yang langsung dipake, yang gak usah diiket, yang modelan selop itu lho!" Omel Dara sewot.
Yaps mereka hanya meributkan tali sepatu. Bodohnya Zavi dia sudah sebesar itu dan tidak bisa memakai sepatu sendiri Ckckck.
"Gak mau. Aku pengen pake sepatu ini."
"Huh! Ya udah sini!" Akhirnya Dara menyerah dan lebih memilih menuruti Zavi. Walaupun dengan setengah hati.
"Nih udah selesai. Ayo berangkat entar telat lagi!"
"Hehehe makasih calon istri ku sayang." Diikuti dengan senyum manis yang sanggup menggetarkan hati kaum hawa manapun.
Blush
Pipi Dara memerah. Telinganya terasa panas mendengar ucapan Zavi.
' Apaan anjir!' batinnya senang.
+++
Kring kring kring
Setelah menunggu selama 2 jam, inilah saat yang ditunggu-tunggu bagi siswa. Yaps bel istirahat.
"Ayo kekantin"
"Ish, apaan sih Za main narik-narik aja!"
"Diam!" Kata Zavi dengan tatapan yang tajam. Membuat Dara langsung terdiam.
Zavi terus menggandeng Dara menuju kantin. Banyak tatapan iri dari para siswi yang melihat kedekatan antara Zavi dan Dara.
Sesampainya dikantin Zavi memilih meja dipojok. Biar bisa berduaan katanya. Biar romantis kaya pasangan di tv-tv. Ck, korban sinetron emang.
"Silahkan duduk tuan putri hehehe." Zavi mempersilahkan Dara duduk.
"Kamu mau pesan apa? Biar aku yang pesan kamu tunggu disini saja."
"Terserah yang penting perut gue kenyang." Kata Dara yang hanya dibales dengan anggukan mengerti dari Zavi.
' Lumayan gue gak usah ngantri,' batinnya tersenyum iblis.
Sambil menunggu makanannya datang, dia menyibukkan diri dengan bermain hp. Saking fokusnya dia tidak memperhatikan Zavi yang sedari tadi memanggilnya.
"Ekhem!" Terdengar deheman keras dari arah depannya. Dengan cepat dia mendongak, disana dia melihat tatapan tajam Zavi yang begitu menusuk.
"Asik banget main hp nya sampe gak merhatiin sekeliling. Lagi chatan sama gebetan ya?" Sindir Zavi.
"Ihh apaan sih.... Orang gue lagi main game juga. Lah Lo ngapain disini bukannya ngantri beli makanan." Bales Dara sewot. Dia tidak terima dituduh seperti itu sama Zavi.
![](https://img.wattpad.com/cover/181711291-288-k308655.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled
Teen FictionDara gadis cantik yang dijodohkan dengan cowok bernama Zavi yang manja, selalu menyuruh Dara sesuka hati. Bisakah Dara bertahan dengan perjodohan konyol orang tuanya? Namun, dibalik sikapnya yang manja. Zavi yang selalu ada untuk Dara dan selalu mem...