Bab 8 Zavi vs Nanda

4.2K 190 24
                                        

Typo dimana-mana guys...
Selamat membaca!

"Dara.....!"

Gila. Itu orang berasa hidup dihutan apa yah? Pagi-pagi udah teriak-teriak kaya orang utan. Nanda. Orang itu yang sudah membuat keributan di rumah Dara.

Sebenarnya Nanda anak tetangga Dara, rumahnya pun tepat disamping rumah Dara. Nanda juga teman kecil seligus sahabat baginya. Nanda itu orangnya cerewet, ganteng sh tapi rada sedeng gitu otaknya, orangnya blak-blakan, kalo ngomong gak bisa di filter main ceplos aja. Tapi, dari hal itu Dara tidak pernah bosan jika sudah bersama Nanda. Seperti sekarang rumah yang tadinya sepi hanya ada suara dentingan sendok--- karena emang lagi pada sarapan--- Nanda main masuk aja dan langsung duduk dimeja makan. Kurang ajarnya lagi dia ngambil makanan dipiring Dara. Orang tua Dara hanya bisa tertawa geli, mereka sudah tau kelakuan Nanda jadi mereka sudah terbiasa dan tidak marah dengan kelakuan Nanda yang seenaknya.

"Ihh apaan sih lo! Baru datang juga maen nyosor makanan orang aja!"

"Gue laper Ra...." Sambil masih memakan makanan Dara.

"Emang orang tua Lo gak ngasih Lo makan?" Kali ini suara Zavi, kata yang singkat namun mampu membuat Nanda melotot.

"Maksud Lo apa ngomong gitu?!" Kata Nanda sewot.

Zavi hanya mengendikan bahu tak peduli.

"Rahang Lo ringan banget yah jadi orang." Sindir Nanda.

"Suka-suka gue lah, mulut-mulut gue kenapa Lo yang sewot." Balas Zavi acuh.

"Udah-udah kok malah ribut sh?" Mama akhirnya melerai.

"Nanda kalau masih lapar nambah lagi gih, masih banyak itu nasi gorengnya." Kata mama sambil senyum. Hal itu sukses membuat Zavi cemberut. Melihat itu Dara inisiatif mengambilkan minum untuk Zavi. Membuat Zavi mau tak mau tersenyum.

"Makasih yah Calis hehehe"

"Apa itu Calis?" Kata Dara sambil mengerutkan dahi.

"Calon istri"

Blushh....

Uhuy itu mulut terbuat dari apa sh? Kok suka banget buat anak perawan ngeblushing.

Dara merasakan pipinya panas. Dia langsung memalingkan wajah acuh, mencoba menutupi rona merah dikedua pipinya.

Sedangkan Zavi. Dia hanya tersenyum geli melihat tingkah Dara yang terlihat lucu baginya. Sambil berbisik.....

"Mulai sekarang kamu harus terbiasa dengan ku, jaga jantungmu baik-baik. Jangan sampai jantungan"

Suara Zavi terdengar menggelitik di telinga Dara. Dara pun semakin menundukan kepalanya. Menyembunyikan rona merah yang kian terlihat jelas.

"Oh my God. Jantung gue berasa mau copot ini, pliss tolongin siapa aja tolong selamatin jantung gue:(" batin Dara.

🍂

"Eits lu mau ngapain? Turun lu gue yang nyetir."

"Dih apaan nih mobil, mobil gue ya harus gue lah yang nyetir."

"Tuh kan mulai lagi....:(" Batin Dara.

"Eh denger yah, gue gak mau ambil resiko kalau Lo yang nyetir takutnya entar ada apa-apa lagi. Gue gak mau Dara sampai kenapa-kenapa," kata Nanda.

"Apaan sih Lo. Denger ya titisan pisang, gue juga udah ahli dalam hal menyetir, jadi Lo gak usah sok paling jago nyetir deh," kata Zavi tak mau kalah.

Dan hal itu berlangsung sekitar 10 menit lamanya. Diantara Nanda dan Zavi, mereka gak ada yang mau ngalah. Dara sudah lelah dari tadi diam melihat pertengkaran gak berguna mereka yang membuang waktu selama 10 menit. Dengan nafas kasar, Dara maju dan menghentikan keributan unfaedah itu.

Spoiled Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang