Jangan lupa vote sama komen yah! Oke selamat membaca:)
1 Minggu kemudian
Seperti ucapan mamanya, bahwa hari pertunangan akan dilaksanakan minggu depan. Akhirnya hari itu tiba, hari dimana Dara dan Zavi akan bertunangan. Kedua orang tua Dara dan Zavi sudah mempersiapkan acara ini dari jauh-jauh hari. Terutama untuk ibu Dara dan Zavi yang begitu antusias dengan acara pertunangan anaknya.
Disini Dara sekarang, sedang dirias sedemikian rupa.
"Mba bisa gak blash-on nya jangan terlalu merah. Keliatan kaya ondel-ondel tau gak."
"Dara bisa gak sih kamu gak cerewet gitu. Diam aja mba-mba nya pasti tau buat kamu kelihatan cantik. Jadi gak usah khawatir gitu," ucap mama geram, pasalnya dari tadi Dara selalu mengomentari apapun yang ada disekelilingnya terutama dengan rias wajahnya. Padahal tidak ada yang salah sama sekali.
"Tapi itu keliatan merah banget pipi aku," gerutu Dara. Tentu saja dia gugup bukan main. Hari ini hari tunangannya dengan orang yang sama sekali belum ia cintai. Iyah belum. Mungkin nanti atau kapan pun itu dia bisa menerima Zavi dan mencintai cowok itu.
Tentu saja, ia melakukan semua itu semata-mata untuk mengalihkan rasa gugupnya.
"Mami tau kamu pasti mau keliatan cantik kan didepan Zavi," goda ibu mertuanya atau lebih tepatnya calon ibu mertuanya.
"Bu-bukan begitu Tante...."
"Mulai sekarang panggil aku mami, oke"
"O-oke mami..."
Akhirnya Dara pun selesai di make-up. Dia berjalan kearah kaca besar disudut ruangan. Memperhatikan pantulan dirinya yang terbalut gaun berwarna putih yang panjangnya sampai menyapu lantai tanpa lengan. Rambutnya ia biarkan tergerai. Make up tipis tapi sukses membuatnya cantik dengan riasan sederhana itu. Dara memandang takjub pantulan dirinya yang seperti bukan dirinya.
Dara masih asyik berkaca. Sampai suara pintu terbuka dengan kasar menyadarkannya. Dara terkejut dengan kedatangan orang itu.
"Nanda?!" Kejutnya.
Nanda memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Entahlah antara marah, geram dan terkejut. Dara tidak bisa mengartikan tatapan Nanda padanya.
"Na-nanda lo kok ada disini?" Tanya Dara.
"Menurut lo?" Tatapan tajam Nanda sukses membuat bulu kuduk Dara berdiri. Pasalnya, dari pertama Dara berteman dengan Nanda, dia belum pernah melihat Nanda menatap tajam kearahnya. Yang ada hanya tatapan ngelucu dan cengiran kotak khasnya.
"Gu-gue bisa jelasin oke?" Kata Dara hati-hati.
"Gue dengarkan," ucap Nanda sambil bersedekap.
"O-oke, jadi gini......"
Dara akhirnya menceritakan semua kepada Nanda dari awal ia bertemu dengan Zavi. Sampai perjodohan yang direncanakan kedua orang tuanya.
Nanda hanya memandang Dara dengan tatapan meneliti.
"Gue gak bohong, emang itu yang terjadi," ucapnya meyakinkan Nanda.
![](https://img.wattpad.com/cover/181711291-288-k308655.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled
Ficção AdolescenteDara gadis cantik yang dijodohkan dengan cowok bernama Zavi yang manja, selalu menyuruh Dara sesuka hati. Bisakah Dara bertahan dengan perjodohan konyol orang tuanya? Namun, dibalik sikapnya yang manja. Zavi yang selalu ada untuk Dara dan selalu mem...