Sinar mentari pagi merasuk melewati celah jendela kamar Dara. Gadis itu menggeliatkan tubuhnya dibawah selimut. Matanya enggan terbuka, dia bahkan menutup seluruh tubuhnya, menenggelamkan dirinya dibawah selimut tebal.
Sampai dia merasakan deru nafas ditengkuknya. Nafas hangat yang menyelusup ditelinganya. Membuatnya merasa geli dan tidak nyaman dalam tidurnya. Dara pun mulai menggerakkan tubuhnya menghadap ke arah berlawanan.
Dara kaget melihat Zavi berada di sampingnya. Tangan Zavi memeluk pinggang Dara. Dara tidak menolak dia merasa nyaman dengan posisinya. Melihat wajah tidur Zavi yang tenang membuat hatinya berdenyut, jantungnya berdetak tidak biasanya.
Zavi membuka matanya dan yang ia lihat pertama adalah sosok cantik yang ada dihadapannya tengah menatapnya tanpa berkedip.
"Kamu sudah bangun Ra?" Suara lembut yang Dara rindukan dari kemarin kini ia dengar lagi.
"Hemm...." Jawab Dara singkat.
Flashback on
"Astaga dara..... Kamu kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa kamu pulang gak nungguin aku sh... Aku cari kamu ke kelas kamu udah gak ada. Aku tunggu diparkiran sekolah kamu gak datang-datang. Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Zavi khawatir melihat keadaan Dara yang kacau.
"Hiks hiks dia jahat Za...." Dara nangis sesenggukan. Zavi yang tak tega melihat keadaan Dara yang kacau langsung memeluk tubuh mungil itu.
Dara menerima pelukan Zavi. Dia menyenderkan kepalanya di dada bidang Zavi. Air matanya kembali menetes, di tak sanggup menahannya setiap kali mengingat orang yang dia cintai sedang berpelukan mesra dihadapannya.
"Sayang..... Coba cerita ke aku apa yang terjadi?"
Dara terkejut dengan ucapan Zavi yang tiba-tiba berkata lembut dan memanggilnya dengan kata 'sayang'. Tapi, Dara tidak protes dia menerima semua perlakuan Zavi. Dia sedang rapuh saat ini.
"Gu-gue lihat Daniel...."
"Siapa itu Daniel?" Tanya Zavi penasaran dengan orang itu yang sampai membuat Dara menangis dan kacau seperti ini.
"Dia pacar aku Za hiks."
Zavi sontak terkejut dengan penuturan Dara. Yah, ternyata Dara sudah memiliki orang yang ia cintai. Entah kenapa tatapan Zavi menjadi sendu dan dalam waktu yang bersamaan rahangnya mengeras dia bahkan memeluk Dara semakin erat. Seolah-olah takut Dara kenapa-kenapa.
"Apa yang Daniel lakuin ke kamu sampai kamu kaya gini Ra...."
"Di-dia hiks selingkuh, gue selalu diam selama ini dan pura-pura gak tau. Gue juga gak peduli kalau Daniel selingkuh dan gue gak bisa marah untuk hal itu. Karena apa? Hiks karena gue sayang sama dia. Dulu dia selalu bilang bakal selalu sayang ke gue tapi sekarang dia yang pergi ninggalin gue hiks. Za.... Gue harus apa? Kenapa rasanya sakit banget Za....? Za gu-gue minta maaf gue gak nungguin Lo hiks gue gak kuat Za, gue liat Daniel lagi pelukan mesra sama Yelin didepan gue hiks. Hati gue hancur, gue kacau gue sampe lupa gak nungguin Lo karena gue pengen cepet-cepet pulang ke rumah. Za tolong bantu gue... Bantu gue buat lupain Daniel dihidup gue hiks."
Dara kembali terisak di pelukan Zavi. Dara mengeratkan pelukannya ke Zavi. Malam ini dia tumpahkan isi hatinya keorang yang beberapa bulan ini baru ia kenal. Dara yakin Zavi orang baik dia tidak akan berbuat buruk padanya.
"Sssttt udah sayang jangan nangis lagi..."
Cup
Satu kecupan singkat mendarat di kening Dara. Dara tidak marah, karena dia sendiri merasa nyaman berada di pelukan Zavi yang hangat. Sampai tak terasa matanya mulai berat dan dia tertidur dipelukan Zavi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled
Teen FictionDara gadis cantik yang dijodohkan dengan cowok bernama Zavi yang manja, selalu menyuruh Dara sesuka hati. Bisakah Dara bertahan dengan perjodohan konyol orang tuanya? Namun, dibalik sikapnya yang manja. Zavi yang selalu ada untuk Dara dan selalu mem...