Bab 10 New home

3.1K 167 13
                                        

Setelah hari pertunangan dua hari yang lalu, Zavi udah kembali tinggal dirumah kedua orang tuanya. Dan malam ini kedua orang tua Zavi mengundang Dara beserta kedua orang tuanya untuk makan malam disebuah restoran.

"Dara kamu lagi apa sih?! Lama banget deh!" Itu teriakan mama.

"Buset suaranya kenceng banget tuh emak-emak. IYA SABAR BENTAR LAGI INI," ucap Dara ngegas akhirnya.

Tak lama Dara pun turun kelantai bawah sambil mulutnya misuh-misuh gak jelas.

' untung orang tua sendiri, kalo gak udah gue sumpel tuh mulut. Sabar Dara sabar Lo gak boleh jadi anak durhaka' batin Dara kesal.

"Ayo Dara, mama kita langsung berangkat, udah telat 5 menit. Takutnya mereka nunggu kelamaan lagi," kata Ayah.

Diperjalanan menuju restoran, Dara hanya diam sambil menunjukan ekspresi kesal dengan mengerucutkan bibirnya. Sampai akhirnya tiba di restoran pun Dara masih kukuh dengan ekspresi kesalnya.

"Dara senyum dong sayang..." ucap Ayah sambil mengusap puncak kepala putrinya lembut. Itu yang Dara suka dari Ayahnya, setiap kali dia sedang kesal atau marah maka ayah yang selalu lebih dulu mengerti dengan mengelus puncak kepalanya. Berbeda dengan mama yang acuh dan tidak pekaan.

"Au ah Ayah. Lagi kesel Dara tuh."

Ayah hanya terkekeh melihat tingkah anaknya yang terlihat lucu jika sedang dalam mode ngambek.

"Kalian ayah dan anak lagi ngomongin apa sih? Cepet dong jalannya!" kata mama setengah berteriak.

"Tuh kan mama nyebelin," kata Dara semakin memberengut.

"Udah-udah kayak gak tau mama kamu aja kayak gimana."

Sesampainya didalam restoran, keluarga Zavi ternyata sudah menunggu.

"Maaf yah... Udah nunggu lama ya?" Tanya mama.

"Engga kok Tin..." ucap mamanya Zavi sambil cipika-cipiki sama mama. Begitupun dengan ayahnya dan ayah Zavi yang saling jabat tangan dan merangkul.

"Eh silahkan duduk."

Dara yang sedari tadi diam hanya memperhatikan interaksi orang tuanya dengan orang tua Zavi. Dara duduk tepat disamping Zavi.

"Dara kamu kenapa? Lagi sakit?" Tanya mami.

"E-eh nggak kok Tan-- maksudnya mami. Dara baik-baik aja kok," ucap Dara.

Zavi hanya melirik Dara dengan senyum geli, hal itu membuat Dara semakin memberengut.

"Bau-baunya kayak ada yang lagi kesel nih...." bisik Zavi dengan nada menggoda.

"Ish apaan sih!"

Zavi hanya terkekeh geli melihat tingkah Dara.

"Duh ngeliat kalian berdua akur gini jadi seneng liatnya, iya gak Tin?" goda mami.

Tak lama seorang pelayan datang menghidangkan berbagai jenis makanan diatas meja.

"Mi... Ini kok banyak banget makanannya?" Tanya Zavi heran.

"Itung-itung kita merayakan pertunangan kamu sama Dara kemarin lusa."

Spoiled Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang