Matahari menyelinap disela-sela gorden, membuat seorang menggeliat dibawah selimutnya.
"Pagi.....!"
Dara terlonjak kaget melihat makhluk didepannya.
"Astaga.... Apa yang Lo lakukan dikamar gue?!"
"Nunggu Lo bangunlah, apalagi?"
"Gak sopan tau masuk kamar cewek tanpa izin" Dara mendengus kesal.
Ia berharap hari ini akan menjadi hari yang baik tapi itu hanya ekspektasinya, kenyataannya harinya benar-benar buruk. Padahal masih pagi tapi orang baru itu sudah membuat mood nya buruk.
"Keluar sana!"
"Kamu ngusir aku?" Tanya Zavi dengan tampang polos.
"Iyah lah pake nanya lagi, kan disini cuma ada Lo. Dan satu lagi jangan pake bahasa 'aku-kamu' geli gue dengernya." Kata Dara sambil memasang wajah geli ke arah Zavi.
"Gak mau, mulai hari ini aku mau pakai bahasa 'aku-kamu' terserah kalo kamu tetep pake bahasa gaul juga gak papa." Ucap Zavi, setelah itu ia langsung pergi keluar kamar Dara.
+++
"Ayo berangkat!"
"Gue berangkat sendiri aja, lagian kan kita beda sekolah."
"Hemm kayanya engga deh mulai hari ini" kata Zavi dengan jari telunjuknya di taruh didagu seperti seorang yang sedang berpikir.
"Apa maksud Lo?"
"Sekolah aku pindah ke sekolah kamu, jadi mulai hari ini kita satu sekolah." Kata Zavi dengan senyuman manisnya. Dara sempat terpana dengan senyuman manis Zavi. Tapi, ia langsung menepis kemungkinan kalo dia suka senyuman Zavi.
"Huh... Dan mulai hari ini hari gue akan berubah drastis menjadi buruk." Gumam Dara.
"Ayo cepetan naik kita udah mau telat nih."
"Huh iya iya."
Selama perjalanan ke sekolah, keadaan hening, yang ada hanya perasaan canggung. Dara lebih memilih menatap keluar jendela sedangkan Zavi fokus menyetir.
Tak terasa mereka sampai di sekolah. Tanpa ba-bi-bu lagi Dara langsung keluar dari mobil dan beranjak pergi. Baru saja ia ingin melangkah meninggalkan Zavi. Tiba-tiba tangannya sudah di tahan seseorang.
"Tungguin bentar...."
"Zavi gue udah telat nih."
"Udah, ayo pergi"
Mereka berjalan bersama dikoridor. Banyak pasang mata yang melihat kearahnya. Tentu saja hal itu membuat Dara kaget, karena tidak biasanya dia ditatap sedemikian rupa.
Dara merasa risih ditatap seperti itu. Sekarang ia sadar kenapa orang menatap ke arahnya. Bukan, lebih tepatnya mereka menatap kearah Zavi. Dara akui kalau Zavi itu ganteng, bahkan senyuman cowok itu manis. Siapa saja yang melihat pasti akan terpesona.
"Udah gak usah dipedulikan tatapan mereka."
' kenapa dia bisa tau?' batin Dara.
"Aku tau kamu risih kan sama tatapan mereka?" Zavi berkata seolah-olah tau apa yang sedang gadis disampingnya pikirkan.
"Iyah gue risih dan itu karena Lo!" Dara melepas gandengan Zavi dan berjalan mendahului Zavi.
Sesampainya dikelas Dara disambut oleh teman-temannya yang berteriak ke arahnya.
"Dara.... Kok Lo berangkat nya agak siangan sih?" Tanya Gina.
"Lagi pengen berangkat siang aja." Ucap Dara sekenanya. Dia lagi malas hari ini.
"Ra Lo tau gak katanya hari ini di sekolah kita bakal kedatangan murid baru, katanya si dia ganteng banget." Kata Tanti antusias.
Dara tidak merespon apa yang temannya katakan masalah kedatangan murid baru itu. Secara dia udah tau siapa murid baru yang mereka bicarakan itu.
"Ihh... Kok Lo kaya biasa aja sih dengernya, kan biasanya kalo masalah cowok ganteng Lo yang paling histeris."ujar Gina heran. Begitupun Tanti yang mengangguk menyetujui ucapan Gina.
Dara hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.
Tak lama bel masuk berbunyi, semua murid duduk di bangkunya masing-masing. Tak lama guru mapel pertama masuk, kebetulan jam pertama pelajaran kimia. Hal itu membuat semua siswa tak bersemangat.
"Selamat pagi anak-anak!" Sapa pak Danzo
"Pagi pak.."
Perlu kalian ketahui guys, pak Danzo salah satu guru senior yang masih single di sekolah ini. Miris memang diusianya yang sudah memasuki usia senja, belum ditakdirkan memiliki pasangan hidup.
"Saya harap kalian harus bersemangat untuk 2 jam mendatang. Seperti saya walaupun tidak ada penyemangat dihidup saya tapi saya tetap bersemangat." Pak Danzo berbicara dengen ekspresi datar. Berkebalikan dengan yang ia ucapkan.
Sontak semua murid didalam kelas itu menahan tawa mendengar ucapan pak Danzo.
+++
Tidak terasa sudah satu Minggu Dara tinggal bersama orang asing pada awalnya. Tapi sekarang tidak lagi dia sudah mengenal Zavi, belum semuanya tapi setidaknya ia tau Zavi cowok baik-baik. Walaupun, sering sekali membuat dirinya sebal dengan kelakuannya.
Sekarang mereka sedang bersantai menonton tv bersama. Ralat mereka sibuk sendiri-sendiri, Dara sedang sibuk dengan ponselnya dan Zavi sibuk dengan pekerjaan sekolahnya. Dan tv hanya sebagai pelengkap saja.
"Ra.... Kamu gak belajar?" Tanya Zavi lembut.
"Gak, males." Jawab Dara jutek.
Zavi hanya menghela napas melihat Dara yang fokus menatap layar persegi digenggamannya.
"Aku gak mau yah kalo punya istri gak pinter." Sindir Zavi.
"Lagian siapa yang mau sama lo."
"Kok pake nanya sih, ya sudah pasti kamu lah, gak ingat kata-kata orang tua kita, Hah?"
"Au ah." Setelah itu Dara pergi ke kamar nya meninggalkan Zavi sendirian.
Zavi hanya tersenyum melihat tingkah laku Dara yang begitu jutek padanya.
TBC
Makin gak nyambung aja alurnya, maafin kalo ceritanya kurang menarik masih tahap belajar nih authornya😂 jangan lupa tinggalkan jejak😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled
Teen FictionDara gadis cantik yang dijodohkan dengan cowok bernama Zavi yang manja, selalu menyuruh Dara sesuka hati. Bisakah Dara bertahan dengan perjodohan konyol orang tuanya? Namun, dibalik sikapnya yang manja. Zavi yang selalu ada untuk Dara dan selalu mem...