Ketika hati sudah tersakiti perasaan seseorang akan berubah. Hati adalah salah satu bagian yang paling rapuh. Tak ada satupun yang tau perasaan seseorang selain diri sendiri. Menyembuhkan hati yang terluka tidak semudah membalikkan telapak tangan. Melupakan orang yang kita sayang tidak semudah kata yang terucap. Butuh waktu yang lama agar perasaan itu lebur dan menghilang seperti debu yang lebur tertiup angin.
Hari ini ada pelajaran olahraga pada jam pertama.sialnya. jam pelajaran olahraga antara kelas X Mipa 1 dan XII Mipa 3 barengan. Itu artinya kelasnya Dara dan Zavi memiliki jam olahraga yang sama. Walaupun gurunya berbeda. Kelas X mendapat guru olahraga yang begitu hiperaktif dan cerewet, emosinya kian meletup-letup dan suaranya yang melengking kerap membuat telinga sakit. Guru tersebut yakni bernama Pak Simon.
Sedangkan, kelas XII mendapat guru olahraga yang rada geser otaknya. Menurut para siswi, guru olahraga itu senang sekali menggoda dengan gombalan receh. Yang kerap dijadikan mangsa gombalan mautnya adalah siswi yang cantik. Berbeda dengan para siswi, menurut para siswa guru olahraga itu galaknya nggak ketulungan. Salah sedikit saja pasti kena semprot. Guru tersebut bernama Pak Gio.
"Anjir."
"Pagi-pagi kok sudah ngumpet." Sindir Gina.
"Ini beneran kita olahraga bareng kelas XI Mipa 3?" Dara yang biasanya paling semangat jika pelajaran olahraga sekarang terlihat tidak begitu senang. Sudah pasti penyebabnya adalah Zavi. Padahal hari ini di lagi gak mau lihat muka Zavi. Bahkan tadi pagi dia berangkat pagi-pagi sekali agar tidak sampai berpas-pasan dengan Zavi.
"Emang kenapa? Bukannya Lo paling suka mapel olahraga yah?" Tanya Gina heran dengan perubahan Dara. Secara Dara paling tidak bisa meninggalkan pelajaran olahraga. Padahal setiap praktik Dara tidak pernah bisa melakukan dengan baik. Tapi, Dara bilang mapel olahraga itu itung-itung untuk hiburan, sebagai refreshing dari mapel lain yang memuakkan. Ck, tidak patut dicontoh.
"Ini guru kuda lumping gak dateng-dateng sih. Niat ngajar gak sih ini udah panas tau, dikira ikan asin apa dijemur dibawah matahari." Doni yang notabene orang yang cerewet dari tadi gak henti-hentinya ngerepet tentang pak Simon yang tak kunjung datang.
"Mulut Lo tuh gak bisa diem ya Don?! Pusing gue denger ocehan Lo! Tapi kesel juga sih sama tuh guru, gila aja sampe setengah jam gak dateng-dateng." Kata Arka sewot yang ujung-ujungnya ngikut ngerepet kaya Doni. Yaelah.
Dari semua teman-temannya yang membicarakan guru olahraganya. Dara lebih memilih memperhatikan siswa kelas XII Mipa 3 yang tengah bermain basket. Disana Zavi dengan lihainya menggiring bola basket dan dengan mudah memasukan bola basket ke ring. Semua siswi bersorak-sorai ketika Zavi berhasil memasukan bola ke ring. Sebel juga sih melihat Zavi diperhatikan banyak cewek.
"Ish lebay banget sih mereka." Dara bergumam lirih. Tapi masih bisa didengar Gina yang disampingnya.
"Lah kenapa Lo yang kesal begitu. Terserah mereka dong mau kayak gimana. Toh, Zavi itu kan tampan dihari pertamanya masuk ke sekolah ini dia sudah dapat fans yang banyak. Jadi gak heran respon mereka sampai begitu."
"Au ah sebel gue." Dara mengerucutkan bibirnya kesal.
"Dilihat dari respon Lo, kayaknya ada sesuatu deh." Gina menyipitkan matanya, menatap Dara penuh selidik.
"Oh~ gue tau pasti Lo cemburu kan sama cewek-cewek alay itu. Secara nih yah akhir-akhir ini Lo juga lagi deket sama anak baru itu. " Gina memang belum tau perihal hubungan Zavi dengan Dara. Jadi pantas saja jika ia merasa curiga dengan perilaku temannya yang aneh itu.
"Ish bisa gak sih gak usah teriak-teriak." Sumpah berada didekat Gina membuatnya makin kesal. Akhirnya, dia bangkit dan menjauh dari Gina. Sialnya ketika ia berjalan menjauhi lapangan tempatnya olahraga, entah bagaimana bola basket mengenai kepalanya cukup keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled
Teen FictionDara gadis cantik yang dijodohkan dengan cowok bernama Zavi yang manja, selalu menyuruh Dara sesuka hati. Bisakah Dara bertahan dengan perjodohan konyol orang tuanya? Namun, dibalik sikapnya yang manja. Zavi yang selalu ada untuk Dara dan selalu mem...