Side Story; Need More Time

4.4K 461 182
                                    

Kim Taehyung, sejak dulu memang populer. Selain karena parasnya, sosoknya yang ramah dan menyenangkan juga menjadi faktor utama. Terlebih dengan segala kelebihan dalam seni yang ia miliki, bakatnya di panggung teather sekolah selalu dipuji-puji.

Tapi, dia hanya pernah jatuh cinta satu kali. Pada murid baru di sekolah, namanya Jeon Jungkook.

"Perhatikan saja terus sampai matamu keluar" cibir temannya ketika ia berada di lantai dua, memandangi Jeon Jungkook yang sedang berbaris di antara barisan para murid baru. Banyak, tapi Taehyung hanya terpaku pada siswi berpipi tembem dengan surai sehitam gagaknya yang ketika tersenyum, gigi kelincinya akan menyembul lucu dan membuat sosoknya terlihat begitu menggemaskan.

Saat di mana Jungkook tiga bulan kemudian muncul sebagai murid baru di kelasnya, Taehyung kira semuanya akan lebih mudah. Tapi, sifat Jungkook memang tidak semanis wajahnya.

Setidaknya pada Taehyung.

"Jangan mengikutiku!" Jungkook berseru kesal, namun Taehyung hanya memberikannya cengiran lebar. Gadis itu mendesis dengan matanya yang tajam, memperingati benar-benar agar teman sekelasnya itu menjauh darinya.

"Pergi"

"Jadi pacarku Kook?"

"Pergi Kim Taehyung!"

'Duakh'

Taehyung meringis saat tulang keringnya mendapatkan hantaman dari sepatu Converse Jungkook (entah untuk yang keberapa kali).

"Ah, ini penolakan yang ke-100, Kook" gumamnya sembari memandang punggung kecil gadis itu yang sudah menjauh. Ia menghela napas kemudian, lalu tertawa kecil.

"Aku tidak akan menyerah, kau tahu"

.

.

.

"Melamun saja kau Hyung" Taehyung tersentak dan menoleh pada Seokmin yang memandangnya dengan alis tertaut.  Pemuda itu mengatakan kalau Taehyung benar-benar seperti orang mati karena tidak juga menyahut setelah dipanggil berkali-kali.

"Manager Do memanggilmu hyung" Seokmin berujar dengan nada berbisik, membuat pemuda itu beranjak langsung dan mengambil berkas di mejanya dengan terburu.

"Dia kenapa sih? Jimin hyung"

"Sedang waras, biasanya kan tidak" Jimin menyahut dengan suara super datar. Membuat Seokmin meringis dan mengurungkan niat untuk bertanya lebih lanjut. Padahal baru hari pertama kembali setelah sekian lama, Jimin masih saja begitu.

"Paling-paling dia masih galau perihal Jungkook" Jimin bergumam dengan tingkat akurat seribu persen.

.

Malam ini, sebagaimana telah direncanakan sebelumnya, para karyawan pergi ke kelab untuk menyambut kedatangan Jimin kembali. Tidak semuanya memang, manager Do bahkan harus absen karena ada urusan, katanya.

Mereka minum banyak, Jimin yang bayar semuanya. Taehyung minum sampai mabuk, hanya dengan beberapa teguk minuman dengan kadar alkohol di bawah 30% dia sudah meracau tidak jelas karena mabuk. Dia tidak sadar setelah didorong Jimin sampai tergeletak di sofa, si Park kesal karena racauan tak jelas Taehyung yang bertanya tentang bagaimana menaklukan gadis ambisius macam Jungkook yang sebelas dua belas dengan Direktur mereka yang jelmaan es balok.

"Tae, Tae" Sungjae menggoncang bahunya, mungkin beberapa menit setelah Jimin keluar bersama Direktur Min. Ia mencoba membangunkan Taehyung namun tidak bisa. Sungjae mendesah lelah, ia harus membawa Changsub yang terlihat seperti orang tewas. Lalu bagaimana dengan Taehyung? Seokmin harus membawa Soonyoung yang mabuk karena patah hati. Eunkwang nampaknya masih asyik mengobrol dengan teman SMA-nya.

Parallel Lines [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang