Sinar matahari yang masuk melalui celah" jendela kamar membuat gadis bernama Sakura itu mengerang.
"Ahh Minhyun, kau ini kebiasaan sekali membuka jendela seperti itu" ucap malas Sakura yang langsung duduk sambil mengucek" matanya
"Kau mau ikut tidak...???" Tanya Minhyun beranjak ketempat tidur lalu mengusak rambut Sakura.
"Kemana...??" Tanya Sakura
"Mandi hahahhaa..."
"Yakk Minhyun-ah...!!!" Teriak sakura sambil melempar bantal kearah suaminya yang berlari kearah kamar mandi.
"Ahh jinjja, menyebalkan sekali dia" gerutu Sakura.
Hari libur adalah hari yang sangat dinantikan oleh Sakura, tentu saja hari dimana dia bisa main game sepuasnya.
"Sakura, hari ini kau tidak ada acara kan...??" Tanya Minhyun seraya duduk untuk sarapan.
Sakura menggelengkan kepala "ada, memang kenapa...???
"Kau ada acara apa...??" Tanya minhyun
"Main game..." Jawab Sakura seraya tertawa
"Yaa... Kau... "
"Kau apa...???" Ucap Sakura seraya menjulurkan lidah ke arah Minhyun
Minhyun beranjak dari duduknya dan diikuti Sakura "Ahh kau ingin bermain" denganku ternyata..."
"Kau yang mulai duluan tadi..."
Minhyun berjalan mendekati Sakura, sementara Sakura sengaja menghindarinya.
"Kemarilah..."
"Andwae..." Ucap Sakura meledek sambil berlari kecil menghindari tangkapan Minhyun.
"Kau tidak akan bisa menangkapku Minhyun..."
"Percaya diri sekali kau..." Ucap Minhyun sambil menyisir rambutnya dengan jari.
Sakura terdiam sejenak dengan apa yang dilakukan Minhyun. Sampai dia tidak sadar kalau suaminya itu mendekatinya.
"Kau lihat apa...??" Tanya Minhyun dengan mengangkat sudut bibirnya
"Aku tidak liat apa"..."
"Ahh jinjja kenapa aku malah lari kedapur..." Ucap Sakura
Sakura terkejut saat Minhyun datang dan mengagetkannya "Kau mau lari kemana...?? Heem...??"
"Minhyun...aku...tadi...hanya..." Ucap Sakura berusaha menghindari Minhyun. Tapi sayangnya malah sakura yang terpojok.
Minhyun mulai mendekati Sakura dengan tatapan tajam. Semakin dekat hingga badan sakura membentur konter dapur.
"Ya Minhyun..."
"Mwo...??" Ucap Minhyun yang sekarang yang hampir menghimpit badan Sakura
Sakura yang awalnya menundukkan kepalanya memberanikan diri untuk mendongakan kepalanya.
Tidak. Jangan mata itu lagi...
"Jangan tatap aku seperti itu Minhyun..."
Minhyun mendekatkan wajahnya kearah sakura dan membisikkan sesuatu.
"Kau yang membuatku ingin selalu menatapmu Sakura..."Suasana yang tadinya biasa saja entah kenapa mulai terasa panas. Minhyun kembali mendekatkan wajahnya sedangkan tangan kanannya mengusap lembut pipi Sakura.
Nafas Sakura mulai tak karuan saat Minhyun dengan sengaja menggosokkan hidungnya ke hidung Sakura.
"Minhyun..." Ucap Sakura lirih sambil memegang tangan Minhyun yang sedang mengusap pipinya.
Ya Tuhan...
Sakura mulai merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Melumat bibirnya lembut membuat Sakura memejamkan matanya.
Suara decakan memenuhi dapur, membuat permainan mereka semakin ganas.
Minhyun menggigit bibir bawah Sakura membuat mulut istrinya itu sedikit terbuka dan memasukkan lidahnya mengabsen setiap inchi yang ada didalam mulut Sakura.
Dengan sekali gerakan, Minhyun berhasil mendudukkan Sakura diatas Konter dapur. Sakura mengalungkan lengannya sembari Minhyun memperdalam ciumannya.
Ciuman Minhyun mulai turun keleher jenjang Sakura. "Aahhh..." Desah Sakura saat Minhyun meninggalkan bekas kepemilikan dileher istrinya.
Tidak. Jangan sekarang...
"Minhyun..." Panggil Sakura tapi Minhyun menghiraukannya.
"Minhyun!!" Ucap Sakura sedikit membentak membuat Minhyun menghentikan aktifitasnya.
Mereka saling memandang, bahkan deru nafas mereka masih terdengar.
Minhyun sedikit menjauhkan badannya."Maafkan aku, aku hanya..."
"Aku hanya tidak bisa menahannya..."
"Maafkan aku..." Ucap Minhyun sembari meninggalkan Sakura yang masih duduk diatas Konter.
Apa aku berlebihan...???
Sakura mulai merasakan airmatanya membasahi pipinya. Dia tau seharusnya seorang istri tidak boleh menolak suaminya sendiri. Dia tau itu, hanya saja saat ini dia belum siap.
Minhyun duduk ditepi tempat tidur sambil memandangi lantai. Sampai suara pintu terdengar.
"Minhyun..."
Minhyun yang awalnya memandang Sakura kini kembali menundukkan kepalanya.
Sakura berjalan mendekati Minhyun, lalu duduk disampingnya. Menatap suaminya. "Minhyun maafkan aku..."
Minhyun menoleh memandang Sakura yang sedari tadi menangis.
"Ya, kau kenapa menangis...??" Ucap Minhyun sembari menghapus air mata istrinya.
Sakura terus saja menangis, "Sakura lihat aku..." Ucap Minhyun sembari mengangkat dagu Sakura
Minhyun tersenyum menunjukkan mata rubah favorite Sakura "Gwencana"
Sakura mengelus pipi Minhyun dan tersenyum. "Setidaknya kau sudah menandaiku bukan...??"
Minhyun tertawa saat mendengarkan ucapan Sakura.
"Ahh jinjja..." Ucap Minhyun yang tidak bisa menghentikan tawanya.
"Lihatlah perbuatanmu ini, baru saja kau melakukannya sudah merah seperti ini" ucap Sakura sembari menunjukkan bekasnya pada Minhyun.
Sakura bediri berniat meninggalkan Minhyun "Dasar rubah nakal..."
Minhyun hanya tersenyum saat Sakura membalikkan badannya sebelum membuka pintu dan tersenyum manis kearahnya.
Ku rasa aku benar" mencintainya...
Tbc 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRANGED MARRIAGE
RomansaBagaimana jika tiba" Sakura dijodohkan...??? dan bagaimana kehidupan seorang Miyawaki Sakura setelah perjodohannya dengan Hwang Minhyun...??? Miyawaki Sakura x Hwang Minhyun 🌸🦊