ARRANGED MARRIAGE

Bab 19

Seorang pria tinggi dengan mata rubah berjalan dengan diiringi seorang gadis berambut panjang dibelakangnya.

"Eunbi, nanti kau bawakan dokumen" hasil rapat tadi keruanganku..."

"Baik Minhyun-Ssi, apa aku harus membawakanmu kopi juga...??" Ucap gadis itu sedikit tertawa

"Tidak perlu, terlalu banyak minum kopi juga tidak baik Eunbi-Ssi..."

"Baiklah..." Jawab gadis bernama Eunbi sembari kembali ketempat duduknya sedangkan Minhyun kembali keruangannya.

Minhyun merebahkan badannya kekursi kerjanya sembari memijat" keningnya

"Lembur lagi..."

"Sakuraaaa...." Teriak Chaeyeon menggema diseluruh kantin kampus

"Ya Tuhan Chaeyeon, aku bisa tuli mendengarmu teriak" seperti itu..."

"Sepertinya kau bahagia sekali..." tanya Sakura

"Memang, kau tau. Aku sudah berbaikan dengan HaSungwoon...!!!" Teriak Chaeyeon sembari memeluk Sakura yang duduk disampingnya

"Ya bagus kalau begitu..." Jawab malas Sakura

"Yak! Kau kenapa Sakura...??" Tanya Chaeyeon

"Kemarin aku memberimu masukan tentang masalahmu, tapi kali ini aku rasa aku tidak bisa menyelesaikan masalahku dengan Minhyun..."

"Kau berkengkar lagi...??"

"Tidak, aku tidak bertengkar dengannya. Hanya sajaaa..." Sakura menghentikan ucapannya

"Entahlah Chaeyeon aku bingung..."

Chaeyeon mengelus punggung Sakura.

"Aku harap kau juga bisa menyelesaikan masalahmu Sakura..."

"Jangan terlarut" dalam masalah. Lebih baik kau bicarakan pada Minhyun tentang masalahmu"

"Itu yang kau ajarkan padaku semalam Sakura..." ucap Chaeyeon diikuti tawa Sakura

"Sangat menyedihkan sekali dirimu Sakura,harus belanja sendiri..." Ucap Sakura pada dirinya sendiri

Sakura mendorong troli belanjaan dengan sedikit lesu hingga ada seseorang menepuk pundaknya.

"Daniel...??"

"Kau sendirian...??" Tanya Daniel mengikuti Sakura melangkah

"Begitulah..."

"Dimana Minhyun Hyung...??"

"Sibuk" jawab Sakura sedikit ketus

"Mau aku temani belanja tidak...??"

Sakura menghentikan langkahnya sembari memandang Daniel curiga.

"Tenang saja, aku sudah belanja kok. Lihat ini..." Ucap Daniel seraya menunjukkan sebotol kaleng cola dan sebungkus permen jelly