.
.
Gedung megah itu menyembunyikan rahasia didalamnya.
Rahasia tentang sebuah kebenaran yang selama ini tidak pernah dipublikasikan
YG Entertainment
Dari sanalah kisah ini dimulai...
Seorang gadis mungil berlari keluar dengan tergesah-gesah. Sambil menahan tangisnya ia terus melangkahkan kaki menjauh dari tempat itu. Bukan ini yang ia harapkan. Bahkan setelah waktu yang cukup lama ia tidak bertemu dengan lelaki itu.
Lee Hayi namanya. Ia adalah salah satu penyanyi yang bernaung dibawah agensi raksaksa tersebut. Gadis yang lebih dikenal dengan nama panggung Lee Hi ini nyatanya banyak menyimpan kisah pilu dibalik wajah tenangnya dihadapan publik.
Seperti hari ini, tangisnya pecah lagi setelah kejadian diruang rekaman sesaat lalu."Seharusnya dia tidak perlu melakukan itu jika tidak ingin bekerjasama denganku"
.
"Ulangi!" perintah lelaki bertopi hitam dari balik pembatas kaca bening itu. Nada bicaranya dingin seolah ia tidak peduli sudah berapa kali Hayi mengulangi part-nya bernyanyi.
"Kenapa harus diulang? Menurutku itu sudah cukup bagus" jawab lelaki lain diruangan itu. Dia Tablo sunbae.
"Cukup bagus saja tidak bisa membuatku merasa puas" lelaki muda itu membeo. Tatapannya berubah menjadi semakin tajam menusuk tepat kemata Hayi "-aku butuh hasil yang sangat bagus!" semua kenal dia. Si perfeksionis yang gila kerja. Baginya kualitas musik adalah hal terpenting untuk seniman sepertinya.
"Bin, tetapi Hayi sudah mengulanginya sebanyak 23 kali"
"Aku tidak peduli dia sudah mengulangi berapa banyak. Yang aku inginkan hanya hasil yang sempurna"
Tablo sunbae tidak bisa berkata-kata lagi jika Kim Hanbin telah berkata demikian. Karena Tablo tau, Hanbin memang tipe orang yang seperti itu. Terkadang ucapannya bisa sangat tajam.
"Tidak apa. Aku akan mengulanginya lagi" akhirnya gadis itu mengambil keputusan. Dengan mengacungkan ibu jarinya dari dalam ruang kaca, ia tersenyum kecil. Memberi kode pada Tablo kalau ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Tak lama kemudian musik mulai diputar kembali. Lagi, Hayi kembali bernyanyi. Suara berat miliknya yang khas terdengar sangat baik dan pas dengan musik yang tengah mengalun.
Sebenarnya tidak ada yang salah, sampai musik itu tiba-tiba dihentikan -lagi. Dan suara keras Hanbin terdengar lebih mengintimidasi.
"Sebenarnya kau ini mengerti atau tidak apa yang kukatakan?! Nadamu masih terlalu rendah!!"
Detik itu juga atmosfer didalam ruangan tiba-tiba berubah menjadi beku. Baik Hayi maupun Tablo keduanya benar-benar dibuat terkejut oleh ucapan Hanbin barusan.
"Hanbin-aa!" Tablo mencoba menegur lelaki muda itu. Jelas Hanbin sudah kelewatan kali ini.
Didalam sana Hayi sudah melepas earphone-nya. Ia menunduk dan membuat dirinya terlihat menjadi semakin kecil dimata Hanbin.
"Cukup!" gumaman pelan itu ia tujukan untuk dirinya sendiri. Kenapa aku dengan bodohnya masih bertahan ditempat ini.
Lee Hayi keluar dari ruang kaca itu dengan mata sembab dan ujung hidung yang memerah. Rasanya sudah habis kesabaran yang ia miliki saat ini.
Gadis itu berjalan cepat melewati dua lelaki disana, berhenti sesaat sebelum lengannya meraih kenop pintu. Berbalik untuk memandang Hanbin yang juga tengah menatapnya dari tempat lelaki itu duduk. "KAU KETERLALUAN KIM HANBIN!!" lalu dengan terburu-buru ia keluar dari sana. Ia bahkan tidak lagi peduli kalau ada Tablo sunbae juga diruangan itu.
Hanya suara bantingan pintu yang tersisa. Hening diantara Hanbin dan Tablo menjadi berkepanjangan.
"Lihat apa yang sudah kau lakukan? Dia pergi sekarang!" akhirnya Tablo mengutarakan kekecewaannya. Sambil mendesah ia menjatuhkan diri keatas sofa. Memijat keningnya yang tiba-tiba saja berdenyut.
"Tidak apa. Kita masih punya Suhyun yang bisa mengisi part itu" jawab Hanbin datar.
"Bin-aa, tidak semua penyanyi memiliki warna suara seperti Hayi. Lagu itu sangat cocok dengan suaranya. Aku sangat membutuhkan dia dalam project kali ini. Jadi aku mohon padamu jangan mengacaukannya. Aku sudah bekerja keras untuk itu. Dan lagi, kalau sampai Teddy tau Hayi melarikan diri, habislah kita"
Sekali lagi Tablo mengusap kasar wajahnya. Ia benar-benar frustasi. Membujuk Hayi sangatlah tidak mudah diawal. Apalagi saat gadis itu tau kalau Hanbin lah yang akan menjadi partner-nya dalam kolaborasi kali ini.
Ya, semua orang tau kalau Hayi pernah memiliki masa lalu yang cukup rumit dengan lelaki bernama Kim Hanbin itu.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER SIDE [END]
Fanfiction"Bagiku dia adalah cinta pertama paling manis, serta patah hati paling pahit" -Kim Hanbin ... "Maaf atas lukamu, terima kasih karena telah mencintaiku sedalam itu" - Lee Hayi . . . ❤ BiHi Story ❤ [Telah selesai pada tgl 24/04/19]