Part 4

355 44 10
                                    

.

.

iKON kembali disibukan dengan comeback dan berbagai macam tour dunia mereka. Begitu pula dengan Lee Hi yang banyak menerima tawaran menyanyi diacara-acara televisi. Kala semua orang sibuk dan mulai melupakan skandal itu, tiba-tiba saja agensi mengeluarkan kabar bahwa hubungan Hanbin dan Hayi telah berakhir. Karena memang seperti itulah rencana yang sudah Perusahaan susun sejak awal. Banyak dari penggemar yang menyayangkan hal tersebut, namun tak sedikit juga yang mendoakan kesuksesan masing-masing dari mereka kedepannya. Menghargai segala keputusan yang telah mereka ambil. Walaupun pada kenyataannya baik Hanbin maupun Hayi keduanya sama sekali tidak ada yang ikut berunding dalam keputusan ini. Mereka hanyalah boneka yang dimainkan oleh dalang dibelakang layar. Jika diminta untuk tersenyum, maka mereka akan tersenyum. Begitu pula sebaliknya. Bagi mereka semuanya hanyalah bagian dari pekerjaan.

"Kalian sudah mendengar beritanya bukan?" tanya pimpinan YG. Siang itu Hanbin dan Hayi kembali dipanggil ke kantor Yang Sajangnim "-semuanya sudah selesai sekarang. Terima kasih atas kerja sama kalian berdua. Kalian telah melakukannya dengan sangat baik"

Hanbin dan Hayi yang duduk dihadapannya hanya mengangguk kecil menanggapi perkataan sang pimpinan.

Senyum puas Sajangnim adalah segalanya bagi para idol yang bernaung dalam sebuah agensi. Bahkan jika harus mengorbankan kehidupan pribadi mereka sekalipun, maka mereka akan melakukannya dengan suka rela. Begitulah realita yang ada.

.

Setelah kabar putusnya hubungan mereka dimedia. Baik Hanbin maupun Hayi keduanya sudah tidak lagi bertukar kabar. Kesibukan masing-masing juga membuat kedekatan yang sebelumnya ada kini mulai merenggang. Tidak ada yang memulainya lagi. Semua seolah benar-benar telah hilang. Tidak tersisa.

Keduanya seolah menghindar satu sama lain. Sebisa mungkin mencoba untuk fokus dijalan yang telah mereka pilih sekarang. Hanbin dengan iKON dan Lee Hi dengan karir solo-nya.

.

.

Dering ponsel disaku mengembalikannya pada kenyataan. Sekali lagi ia menghapus jejak air mata dikedua pipi bulatnya. Lalu memeriksa panggilan itu.

Ternyata Tablo sunbae yang menghubunginya.

"Hayi, kau baik-baik saja?" suara itu yang terdengar pertama kali saat Hayi menggeser lambang hijau pada layar ponselnya. Nada bicaranya sarat akan kekhawatiran.

"Iya, sunbae. Maaf karena aku pergi begitu saja" jawab gadis itu. Tidak ingin membuat semuanya semakin kacau maka ia memilih untuk menenangkan Tablo.

"Tidak, aku yang seharusnya minta maaf. Ah! Bukan-bukan, harusnya bocah itu yang minta maaf padamu, ya?" Tablo sedikit terkekeh kecil diakhir. Tapi jujur saja kali ini Hayi benar-benar sedang tidak dalam suasana hati yang baik. "-Hayi, kau tidak akan mundur kan? Aku sungguh berharap banyak padamu"

"..." hening. Hayi tak tau harus menjawab apa. Ia tidak bisa lagi membohongi dirinya sendiri. Sejak awal Tablo mengajaknya bergabung, gadis itu memang sudah mencoba untuk menolak secara halus karena tau siapa yang akan menjadi rekannya. Bukan Hayi tidak professional, hanya saja rasanya ia belum siap jika harus berhadapan dengan Hanbin lagi saat ini. Tetapi melihat Tablo yang sudah bekerja begitu keras untuk project itu maka mau tak mau akhirnya Hayi luluh juga dan memilih untuk bergabung.

"Aku sudah bicara dengan Hanbin. Dan aku jamin kejadian seperti tadi tidak akan terulang kembali. Jadi aku mohon jangan menyerah pada project ini. Karena hanya kau yang bisa melakukannya. Aku sangat yakin itu"

"Baiklah. Aku akan melakukan yang terbaik. Tablo sunbae aku tutup dulu ya teleponnya"

Dengan satu tarikan nafas panjang akhirnya Lee Hayi memberikan jawabannya.

"Iya, terima kasih banyak Hayi. Aku tunggu diruang rekaman besok sore" syukurlah, Tablo sangat lega mendengarnya.

.

.

.

Tbc

ANOTHER SIDE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang