Eps 4. Aku pintar menunggu

7 1 0
                                    

Jihoon pun perhalan-lahan meninggalkan Soo Ra. Sekarang Soo Ra tidak memiliki siapapun, bahkan wanita yang di anggap nya sebagai ibu tidak pernah memberikan kasih sayang kepadanya. Liontin itu menjadi satu-satunya harta yang tersisa.

*5 tahun kemudian*
Soo Ra menjalani hidupnya seperti biasa. Mengemis dan menjadi pelayan di suatu tempat makan. Mina tak lagi bekerja. Kini dia hanya mengandalkan Soo Ra untuk mencari uang. Soo Ra bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan. Dia hanya bisa mencuri-curi waktu guna belajar dari apapun yang dia temukan. Dia belajar membaca dan menulis di jalanan. Dari beberapa sukarelawan yang mengajari anak-anak jalanan. Pekerjaan Mina saat ini hanyalah mabuk dan bermain judi. Dia menghamburkan uang yang susah payah di cari Soo Ra.
Malam itu dia ditawari lotre yang sangat besar. Akan tetapi dia harus membeli dengan harga besar pula. Seorang lelaki tampan menggoda nya untuk membeli lotre tersebut dan mengatakan bahwa dia pasti akan menang. Mina pun terperdaya lalu meminjam uang dari lintah darat dan membeli lotre itu. Dan benar saja, Mina kalah dan hanya menyisakan hutang yang ntah kapan bisa terlunasi.
Pikiran Mina pun kacau. Dia tidak tau harus membayar dengan apa. Walaupun dia bekerja siang dan malam, hutang itu tidak akan lunas.
Tak lama kemudian Soo Ra pun pulang.
Mina melihatnya dengan seksama. Lalu terlintas dipikirannya.
'bukankah dia harusnya membalas jasaku? Meskipun itu artinya harus menjual diri? Cih.. siapa peduli, toh aku sudah berjasa membesarkan nya. Aku pasti dapat uang banyak dari anak perawan yang cantik.'
Tanpa basa basi Mina pun segera menarik Soo Ra.
"Tunggu ibu.. kita akan kemana? Ini sudah malam" ujar Soo Ra.
"Dengarkan aku! Coba jawab, siapa yang membesarkan mu? "
"Ibu.."
"Kalau begitu kau harus membalas jasa ibumu bukan?"
"Iya ibu.."
"Bagus. Kau memang harus membayar nya. Kau akan melakukan apapun untuk itu bukan?"
"Iya ibu.. tapi kenapa ibu bertanya seperti itu?"
"Aku berhutang sangat banyak! Dan kau harus menolongku. Lakukan itu sekali saja. Kau tidak akan di sakiti. Lagipula ketika kau dewasa kau akan melakukannya dengan pacarmu secara cuma-cuma. Apa salahnya kau memberikan yang pertama untuk menolong ibumu"
Soo Ra pun terkejut. Dia mengetahui persis apa yang akan dilakukan ibunya.
"Tidak ibu.. lepaskan aku.. aku tidak mau..!!" Soo Ra mencoba menghentikan ibunya. Tapi saat dia melawan. Mina dengan segera menghantam nya dan membiusnya.

Soo Ra terbangun dan merasa sangat pusing. Dia mencoba melihat sekelilingnya. Perhalan-lahan pandangan nya membaik. Dia berada di suatu kamar yang entah dimana. Dia mendengar bunyi shower dari arah kamar mandi yang terletak tepat di sebelah pintu masuk.
Dia tau persis apa yang sedang terjadi. Ya benar saja, ibunya menjualnya.
Soo Ra tidak tinggal diam, dia mengendap-endap keluar.
Soo Ra pun berhasil keluar, namun sekarang apa yang bisa dilakukan nya. Dia bahkan tidak tau dia berada dimana. Daerah ini jelas bukan desanya.
Soo Ra pun dengan segera mencari tempat untuk tidur. Dia berjalan kaki di bawah terangnya lampu jalanan kota. Sambil mencari tempat yang dapat dia tiduri. Dia melihat papan bertuliskan Seoul. Ntah bagaimana dia bisa sampai ke kota itu.
Dia menemukan bangku di sebuah taman.
'kurasa tidak ada yang menempatinya' gumamnya.
Dia pun bermalam di kursi itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Could I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang