Delapan Belas

56 1 0
                                    

Mobil mereka memasuki gerbang tinggi dengan pelataran luas dan di kelilingi pohon sakura dan jeruk yang berjajar mengelilingi pagar tembok yang tingginya 3 meter. Garasi mobilnya muat hingga 7 mobil setara jeep Chanyeol. Jadi, mobil mereka langsung masuk ke Garasi di sampung bangunan rumah utama.

Konsep rumahmya bergaya Minimalis Modern. Yang sedang in di Korea. Material bebatuan alam, kayu-kayuan dan kaca menambah kesan hangat dan futuristik. Ada taman terbuka disamping rumah. Berupa lantai kayu dengan sepasang kursi meja dari kayu palet dilindungi kanopi fiberglass.

Kyungsoo menyetel alarm dan berjalan masuk sambil menggandeng Sarah dalam lengannya. Anak-anak sudah mulai berbincang mengenai fasilitas helipad di belakang rumah yang pasti bakal seru jika dipakai untuk main golf.

"Beruntunglah aku karena kamu memakai dress hari ini. Ibuku sangat suka melihatmu dalam dress. Dia selalu berangan-angan melihatmu dalam balutan dress."

Sarah tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Eh? Beliau sudah..tahu..Aku??"

Kyungsoo menatapnya penuh arti sebelum akhirnya mengulas senyum.

"Iya. Aku sangat dekat dengan ibuku. Jadi aku katakan beberapa hal padanya yang sifatnya penting."

Sarah tak dapat menahan dirinya untuk tersenyum. Ia merasa jadi orang yang berharga untuk pertama kalinya.

"Apa yang kamu katakan padanya?"

"Tentang seorang wanita yang sangat kejam dan hampir jarang tersenyum. Dia asisten handal tapi kurang ajar karena suka mengomel dan berteriak pada kami. Menggunakan bahasa informal pada atasan."

Senyum Sarah sirna seiring kalimat itu meluncur dari bibir Kyungsoo. Ingin rasanya Sarah menoyor kepala disampingnya. Dengan rasa gondok di hatinya, ia membuang muka ke arah lain. Menatap rimbunan ranting setinggi paha yang Sarah tebak adalah pohon mawar. Karena tak lebih dari kelingkingnya dan berduri. Langkah kaki mereka menuju pintu depan.

"Ah.. Kenapa tak sekalian saja bilang kalau aku juga sering memukul lengan dan menoyor kepala kalian?" tuntut Sarah kesal. Kyungsoo tergelak dan mengacak rambut Sarah dengan gemas. Pemiliknya langsung merengut kesal.

"Tapi, dia yang paling tulus dan tak pernah mengeluh. Dia merawat kami sebaik mungkin dan merelakan jam tidurnya untuk terjaga bersama kami. Memasakkan makanan pada dini hari dan mengawasi vitamin kami." lanjut Kyungsoo.

"Ah. Kata-katamu bikin merinding. Awas saja kalau sampai ada maksud lain." tatapan Sarah langsung waspada.

"Nggak. Aku serius, sayang."

Sarah menatapnya cemas. Jangan sampai dia melakukan hal yang aneh-aneh. Jangan sampai.

Mereka memasuki pintu berwarna hitam dan disambut nuansa hangat juga seseorang yang membungkuk hormat dengan seulas senyum ramah.

"Selamat sore, Tuan Muda Doh. Nyonya besar sudah menunggu."

"Selamat sore, Tn. Ahn. Apa ayah belum pulang?"

Tanya Kyungsoo sambil melangkah masuk sementara Tn. Ahn menyapa mereka satu persatu. Kemudian menjejeri langkah Kyungsoo dengan gesture yang tak tergesa-gesa. Sopan dan berkelas.

"Tuan besar dalam perjalanan kemari. Sedang Tuan Muda Kyunghoo akan berkunjung besok. Ada operasi besar hari ini yang harus ditangani beliau di rumah sakit."

Kyungsoo mengangguk pelan.

"Kalau begitu tolong antarkan aku ke Ibu."

"Baik. Sebelah sini."

Housemaid Part II The Middle (Re-publish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang