24. PLUTO 🗓️

59 9 3
                                    

Tok! Tok! Tok!

Sudah lebih dari 2 jam kamu nungguin dan ngetuk-ngetuk pintu rumah itu. Tapi benar-benar nihil tak ada jawaban. Bahkan berulang kamu telfon sang pemilik rumah juga tak diangkat.

"hiks"

Kamu menggigil kedinginan diluar.

"nak? Kamu ngapain disini?"

"ibu?!"

"ayo sayang masuk, ya Tuhan dingin gini badan kamu ayo ayo" ibu menggandengmu masuk kedalam rumahnya.

Ibu langsung pergi ke dapur buat nyeduh cokelat hangat dan kamu lagi rebahan dengan selimut tebal di sofa ruang tengah. Air matamu terus mengalir. Kamu benar-benar ingin bertemu dengannya.

"ayo minum dulu sayang" ucap ibu sembari memberimu cokelat panas.

"hiks ibuuuu" kamu malah meluk ibu.

"kenapa sayang? Kamu kenapa nangis?"

"byul mau ketemu hiks kak minhoo"

"minhoo lagi dirumah jeno, bentar ya ibu telfon dulu biar pulang. Udah cup jangan nangis"

"hiks makasih ibu"

Selang beberapa waktu setelah ibu nelfon minhoo, lelaki itu pun sampai dirumah. Dengan muka yang acak-acakan ia masuk rumah dan melihatmu terlelap di sofa. Minhoo kaget dan menghapirimu.

Ia mengusap lembut rambutmu dan menghapus bekas air matamu. Sesekali kecupan tipis mendarat di keningmu. Kamu terbangun dan melihat raut wajah kesedihan di depanmu.

"kak minhoo hiks"

Kamu mendekapnya erat, erat sekali. Air matamu jatuh dibahunya bahkan semakin deras. Lelaki itu hanya diam mematung.

"jangan hiks tinggalin hiks byul" rengekmu padanya.

"maaf—"

"hiks! Jahat! Hiks!" kamu memukul punggungnya kesal.

"sayang"

"hiks! Gak mau putus gak mau hiks"

"liat aku dulu ya? Plis"

Kamu menatap lelaki itu dengan sesenggukan. Hatimu hancur ketika harus berpisah dengannya. Sesakit itu.

"kita gak putus" lelaki itu mengusap rambutmu.

"oh? Hiks"

"dengerin aku ya? Aku harus jadi pluto diluar sana"

"maksudnya? Hiks"

"banyak yang benci hubungan kita, banyak yang pengen pisahin kita. Ini satu-satunya jalan agar kita tetep bisa sama sama. Arraseo?"

"tapi kak"

Chup!

"sayang kamu, aku gak akan tinggalin kesayanganku ini. Janji" minhoo mengusap pipimu.

.
.
.

"dek kok ngelamun aja sih!"

"kak, aku—"

"pasti ngegalauin minhoo kan"

"enggak!"

"jujur aja deh sama kakak, kaya baru kenal kemarin aja"

"jadi kemarin byul kan ke rumah kak minhoo—"

"ngapain kesana?"

"nyariin kak minhoo"

"terus?"

"kak minhoo gak ada"

"kalian jadi putus?"

MY 134340 /PLUTO/ | LEE MINHOO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang