11. saisho no kisu

1K 160 23
                                    

"Bucin? Apa maksudmu jae?" Kaget yunho. Ia menatap Jaejoong lamat, meminta penjelasan. Sementara yang ditatap malah sibuk mengoceh kepada adiknya, Junsu. Bahkan gumaman Changmin mengenai insiden penyemburannya tak ia acuhkan.

"Aku ke kamar mandi dahulu." Dilihatnya Changmin berdiri dari tempat duduknya dan melenggang pergi. Yunho menghela nafas pasrah. Sepertinya ia tak akan mendapat jawaban apapun dari Jaejoong.

"Joongie suka tidak punya bucin seperti Yunho hyung?" Tanya Junsu menopang kepala dikedua tangannya dan lebih mendekat kearah Jaejoong. Suaranya sengaja ia keraskan dengan maksud agar sang kakak mendengarnya pula.

"Kenapa tidak suka? Yunnie sayang pintar kok." Jawab Jaejoong ringan.

"Suie kenapa makan makanan menggeliat begitu? Kata Minmin hyung jjajangmyeon disini enak loh. Suie coba deh."

"Huaa.. Benarkah? Kalau begitu Joongie mau tukar makanan dengan suie tidak?"

"Junchan, makan makananmu. Jangan mengganggu Jaejae." Selaan Yunho menimbulkan kerucutan panjang dibibir Junsu.

"Yunnie sayang kok panggil Junsuie Junchan?" Memiringkan Kepalanya Jaejoong menatap Yunho penuh rasa penasaran.

"Junchan diambil dari junsu dan surfix chan. Chan digunakan untuk memanggil atau menyebut anak kecil, perempuan dekat, antar perempuan."

"Oh begitu." Jawabnya mengaguk-anggukkan kepala. Mata Jaejoong berbinar cerah saat pelayan mulai menata makanan dimeja depannya. Sementara Junsu sudah tersenyum tidak jelas menatap kakaknya yang memperhatikan tingkah laku Jaejoong itu.

"Selamat menikmati." Ujar pelayan tersebut yang dijawab, "Eung terima kasih kakak cantik-chan." Jawab Jaejoong ringan namun menimbulkan kerutan didahi sang pelayan dan gurunya. Junsu yang terkikik dengan Changmin yang baru saja kembali menatap semua ini dengan bingung.

"Aduh Jaejae. Kalau kepada orang yang belum terlalu kenal atau bahkan completely stranger dan orang yang ingin kita hormati itu pakai akhiran san. Bukan chan."

"Oh begitu ya. Wah Suie pintar ternyata." Jaejoong bertepuk tangan heboh sendirian. Junsu merotasikan matanya.

"Selain chan dan san ada kun, digunakan untuk memanggil lelaki yang setara atau lebih bawah. Dan sama, panggilan untuk orang yang jauh diatas kita."

"Oh begitu ya Yunnie-san."

"Tidak perlu memanggilku Yunnie san juga. Tetap sayang saja. Mengerti Jae?"

"Ok deh sayang. Eh, Minmin hyung-sama jangan sibuk makan sendiri dong." Mencebikkan bibir, Jaejoong mencibir Changmin.

"Minmin hyung-sama?" Koor hangmib Junsu bahkan Yunho bingung. Apalagi sih jaejoong ini?

"Minmin hyung kan lebih tinggi dari Joongie."

"..."

.
.
.

"Whoa. Terima kasih ya Yunnie sayang. Sudah membayarkan makanan Joongie dan mengantar pulang juga." Jaejoong turun dari mobil Yunho. Changmin kemana? Begitu mobil berhenti ia segera turun dan masuk kedalam rumah. Sungguh beretika sekali tuan rumah yang satu itu.

Mengacak rambut Jaejoong, Yunho hanya tersenyum. Ya sedikit bangga lah ia dipuji begitu. "Segeralah masuk. Bergabti baju, cuci muka dan gosok gigi lalu tidur. Mengerti?"

"Eung. Oh iya sayang. Joongie minta boneka~" Ia merengek begitu mengingatnya.

"Lalu kalau sudah dikasih boneka aku dapat apa?"

"Eung? Apapun yang Yunnie sayang mau deh."

Menyeringai. Yunho menghadap kesamping dan menunjuk pipi kanannya. Mengerti apa yang dimaksud sang guru. Jaejoong pun berjinjit dan-

CUP

Diciumnya pipi tirus itu. Belum merasa puas Yunho bergantian menunjuk pipi kirinya yang dihadiahi hal yang sama oleh Jaejoong. Terakhir ia menunjuk bibirnya. Ganpa berpikiran apapun Jaejoong menyambar bibir hati itu berniat nengecupnya.

Yunho menarik pinggang Jaejoong dan sebelah tangannya lagi berada digengkuk Jaejoong. Dilumatnya bibir mungil yang mengecupnya itu. Matanya tertutup menikmatinya. Sementara si mungil mengerjap-kerjapkan matanya bingung. Memang bibirnya ini permen ya harus dilumat begini? Pikirnya. Namun mencoba mengerti ia pun ikut menutup matanya.

Melepas pagutan manis itu, Yunho tersenyum menangkup pipi Jaejoong.

"Masuklah. Oyasumminasai Jaejae hime-sama."

Mencium kening Jaejoong, Yunho berbalik memasuki mobilnya. Tanpa memperdulikan Junsu yang sudah bersedekap dada dan mengoceh.

"JAEJOONGIE SEGERA MASUK. KENAPA DILUAR TERUS?!"

"Iya mama!"

Dan Jaejoong pun lari terbirit-birit memasuki rumahnya.

.
.
.

Cari kesempatan amat ya si sensei :v

Grammar n5 sepertinya engga jadi aku masukin ke cerita karena chapter depan sudah end /lol/

Ada ide buat epilog sih, tapi ya aku post kalau ada yang mau aja. Kalau engga ada ya udah konsumsi pribadi aja. 😂

Yunnie Sensei! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang