10. Makan

1K 177 32
                                    

"Minmin hyung~ mampir beli boneka dulu ya!" Seru Jaejoong, saat Changmin menjemputnya didepan kelasnya.

"Memang Joongie punya uang?"

"Punya! Gajah Joongie meninggal tadi pagi. Kan Minmin hyung yang membunuhnya sampai makanannya keluar semua. Memang apa salahnya gajah Joongie sih.  Minmin hyung harus tanggung jawab!"

"Heh? Hyung tidak menghamili celenganmu loh Joongie. Lagi pula sekarang semua pedagang sedang dilanda krisis jadi semua harga boneka naik. Kita beli makanan saja bagaimana?" Changmin mengangkat sebelah sudut bibirnya, kedua tangannya bersendekap didada.

Menoleh kearah Changmin, mata Jaejoong berkaca-kaca, "Eung? Joongie lapar. Tapi Joongie ingin boneka baru. "

"Kita beli makanan saja."

"Boneka~" Jaejoong merengek menghentak-hentakkan kaki. Kedua tangannya memeluk lengan Changmin dan mengoyang-goyangkannya. Bibirnya ia gigit menahan tangis dengan mata yang siap menjatuhkan kristal beningnya.

Changmin berpikir keras. Ia harus mencari cara agar kesayangannya tidak meninggalkannya. Hei ayolah.  Ditinggalkan kekasih saja itu sakit. Apalagi ditinggalkan uang pas sedang butuh-butuhnya.

'Kau jaga diri baik-baik didalam tas ya sayangku.' Batin Changmin.

"Joongie mau main tebak-tebakan? Min Hyung akan kasih satu tebakan, kalau Joongie kalah harus menuruti hyung."

"Apa?"

"Siapa yang hobi nya menghayal?"

"Joongie tauuu. Fangirl kan Minmin hyung?"

"Bukan."

"Eung?

"Jawabannya penjual bubur."

"Ehh?"

"Karena penjual bubur suka HalusinNasi. Nah Joongie kalah kan."

"Tidak ada boneka?" Jaejoong kembali berkaca-kaca. Wajahnya berubah sendu.

"Minmin hyung tidak tahu sih. Cuma ada Changchang sama hiro. Minmin hyung lebih suka main sama tv ketimbang Joongie."

"..." Raut wajah Changmin berubah. Tidak ada smirk lagi dibibirnya.

"Mama sibuk arisan setiap hari. Papa kerjanya jauh terus."

"..." Oke dia merasa bersalah kepada adiknya sekarang.

"Hiro juga masih di rumah sakit. Joongie tidak boleh menjenguknya juga."

"Joongie kesepian dirumah." Jaejoong merunduk dalam. Bulir-bulir air mata terlihat jatuh membekas di tanah bawah kepala Jaejoong. Kalau begini Changmin apa tega merampok isi dompet Jaejoong?

"Joongie minta belikan Yunho hyung saja bonekanya. Dia kan bucin Joongie." Changmin menatap sendu adiknya yang masih merunduk disampingnya.

"Bucin? Tapi Yunnie sensei tidak gemuk. Mata Minmin hyung sakit ya?" Mendongak menatap Changmin dilakukannya dengan alis berkerut hampir tertaut, bibir dimajukan, hidung memerah dan kembang-kempis. Sama sekali tidak terlihat jika ia baru saja menangis.

'Dasar drama queen.'

Changmin dongkol.

"Bukan. Bucin itu artinya guru dalam bahasa alien."

"Oh begitu ya? Joongie baru tahu hehehe. Ayo beli makan Minmin hyung~"

"Ayo! Pakai uang Joongie ya? Kan bonekanya minta belikan Yunho hyung."

"Iyaa!"

.
.
.

"Oh my god sun! Ini benar-benar untuk dimakan?" mata Junsu membesar melihat pelayan menaruh sepiring makanan yang sedang 'berdansa' itu.

"Makan saja. Tidak berbahaya kok Junchan."

"Tidak bahaya bagaimana hyungie! Itu masih hidup!"

"Enak kok. Coba saja."

"Tidak bisakah aku makan yang lain saja?" Junsu memasang wajah memelas bak anak kucing kepada Yunho yang sayangnya hanya dibalas kekehan ringan. Ayolah, dia baru saja memutuskan tinggal bersama kakaknya dan sudah disuguhkan sepiring sannakji, makanan berisi potongan gurita hidup dengan sedikit minyak dan biji wijen juga semangkok kecil kecap asin sebagai saos.  Ini membuatnya meragukan keputusan menetap disini.

"Selamat datang!" Seruan bibi pemilik tempat makan dengan lantang. Junsu heran melihat kakaknya yang melotot kearah pintu masuk yang berada di belakangnya. 'Muka kecil. Mata membesar.mirip alien sekali.' batin junsu.

"Shim Changmin?! Kim Jaejoong?!" Panggil Yunho setengah tidak yakin.

"Oh, Yunho sayang!" setengah berlari ia menghampiri meja Yunho. Changmin hanya mengikuti dengan santai dari belakang.

"Ada susuie juga disini!" Ucap Jaejoong semangat

"Duduklah Min, Jae.
Jaejae kenal dengan junchan?"

"Eung. Susuie teman baru Joongie dikelas. Susuie kok kenal Yunnie sayangnya Joongie sih?"

"Yunnie sayangnya Joongie?" dahi junsu mengerut.  Pandangannya lurus menatap Jaejoong yang duduk disamping Yunho dan bergantian menatap aneh Hyungnya yang santai saja meminum minumannya.

"Iya~! Yuyunie sayang!  Bucinnya Joongie."

BRUSH

Dan minuman Yunho pun menyembur kewajah Changmin didepannya dengan tidak elitnya.

.
.
.

Haloooo..  Lama tak jumpa ya. 😂
Ada yang masih nungguin?? *kriik *kriik
Maaf pendek dan gak jelas.  Banyak typo juga 🙏

Yunnie Sensei! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang