Yo, Yunho!" Ucap Yoochun sambil menepuk pundak pemuda yang duduk dipojok kantin sambil memakan ramen lalu duduk disebelahnya.
"Uhukk! Diamlah Park."
Dengan segera Yunho mengambil air minum miliknya. Dan mendelik lebar pada Yoochun, sepupu sekaligus temannya sedari kecil.
Jung Yunho namanya. Anak sulung dari dua bersaudara. Ia lahir dan besar di Jepang sebelum akhirnya pindah ke Korea Selatan 3 tahun yang lalu. Yunho anak yang kaku dan awkward jika kau baru mengenalnya. namun jika sudah mengenalnya lama maka ia akan berubah menjadi pribadi yang perhatian, berwibawa dan penuh dengan aegyo. Yunho adalah pemuda yang amat mencintai ibunya, ia juga sangat perhatian dengan adiknya, Jung Junsu. Hal itu dikarenakan ayahnya yang berselingkuh saat Junsu masih berumur 4 tahun hingga ia merasa ialah yang harus memberikan figur seorang ayah yang baik kepada Junsu. Bahkan ia pernah melamar ibunya dengan niat menggantikan peran ayahnya saat berumur 11 tahun.
Jung Yunho dan pikiran konyolnya.
Bahkan Park Yoochun lah yang dulu membantu Yunho melakukan aksi lamaran itu. Yoochun memang diasuh ibu Yunho sedari kecil karena kedua orang tuanya yang bercerai dan tidak ada yang mau mengambil hak asuhnya.
"Hei kau tau, banyak maba yang wow tahun ini." Ucap Yoochun sambil tangannya merangkul Yunho. Tak acuh kepada Park Yoochun, Yunho melanjutkan memakan ramennya.
"Wajahnya cantik-cantik nan manis. Seperti gula!"
"Senyum mereka benar-benar membawa kesejukan saat melihatnya."
"Apalagi yang pipinya tembam urgh, aku ingin mencubitnya."
"Aku jadi membayangkan kalau mereka cosplay pasti cantik-cantik."
"Apalagi jika ditambah pakaian ketat membentuk payudara. Seksinya!"
Oke Yunho sudah tidak tahan. Yoochun seperti maniak! Yunho mengeratkan pegangannya pada sumpitnya. Jika ia sebuah karakter komik atau anime mungkin sudah muncul perempatan merah dipojok atas kepalanya.
"Apalagi beberapa butt nya itu loh! Aduhai banget kau tahu! Montok!"
"Aku jadi ingin meremasnya. Hehehe. Pasti kenyal. Hehehe."
Oke, sudah cukup!
CTAK!
"Aww.. Yah!"
Yunho memukul kepala Yoochun dengan keras. Lekas berdiri dari tempat duduk dan mengambil tasnya, Yunho berjalan meninggalkan kantin.
"Kau ada kelas setelah ini?" Yoochun mengikuti Yunho sambil menggosok kepalanya yang bekas dipukul. Walaupun mereka bak amplop dan perangkonya, mereka memang berbeda jurusan.
"Tidak ada, aku harus pergi."
"Pulang? Ini masih siang dude! Antar aku saja bagaimana?" Yoochun menaik turunkan alisnya.
"Tidak bisa. Aku harus pergi mengajar private. SE-KA-RANG." Dan Yunho pun beranjak meninggalkannya.
.
.
.Sambil duduk, Yunho tersenyum berterima kasih kepada pelayan yang menuntunnya hingga ruang tamu. Banyak sekali foto-foto yang terpajang disini hingga matanya terfokus pada foto terbesar diruangan itu. Foto sepasang manusia dengan dua anak lelaki yang kontras. Satunya tinggi seperti tiang kurus kering dengan ekspresi cuek yang khas sementara yang lain lebih mungil dan tersenyum cerah, cantik sekali. Ia penasaran, yang manakah Kim Jaejoong? Si tiang atau si mungil?
"Anda siapa ya?"
Suara itu memecahkan pikiran Yunho, ia menoleh kearah suara. Terlihat seorang lelaki berjalan kearahnya. Entah kenapa ia terlihat familiar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yunnie Sensei! ✔
FanfictionSebenarnya Changmin merasa kasihan pada Yunho yang harus menghadapi adiknya, Jaejoong. Tapi apa boleh buat. Permintaan Jaejoong itu mutlak. "Joongie mau jadi maid." Yunjae // Gaje