4.Es krim

1.3K 208 25
                                    


Hari ini hari minggu pagi. Cuacanya sudah terlihat cerah sekali dan Changmin berniat berdiam diri saja dirumah melepas penat akan kesibukan sekolah. Ditemani kekasih dan selirnya, siapa lagi kalau bukan makanan dan anime. Menonton anime sambil makan beberapa snack sudah dipastikan itu surga dunia baginya.

Namun sayangnya hal itu hanya terjadi dalam angannya saja. Bagaimana tidak, pagi ini dia sudah dipusingkan dengan ulah Jaejoong. Bahkan tadi saat matahari belum menampakkan diri, Jaejoong sudah berteriak-teriak histeris.

Ayah dan Ibu mereka pergi ke Tiongkok kemarin malam saat ia sudah tidur terlelap dan Jaejoong mengamuk begitu tahu dia ditinggal begitu saja tanpa pamit.

"Minmin hyung bagaimana sih? Huee Joongie ditinggalkan sekarang. Minmin hyung nakal hiks."

Rusaklah imajinasi indah Changmin tentang menghabiskan minggu damai nan indahnya. Jika didramakan entah sudah episode keberapa drama yang diperankan adiknya ini. Sudah bisa dipastikan akan memiliki ribuan episode.

"Minmin hyung harus tanggung jawab pada Joongie pokoknya~!" Mencebilkan bibirnya imut, mata Jaejoong melirik Changmin dengan kedua tangan bersendekap didada. Niatnya ingin mengancam namun justru wajahnya semakin lucu untuk dilihat. Jangan lupa Jaejoong masih dengan piyama kusutnya, wajah belum dicuci dan rambut mengembang bagai singa.

Changmin hanya dapat mengernyit bingung. Perasaan ia tidak merasa memiliki salah apapun. "Memang salah hyung apa lagi?"

"Papa dan Mama tidak ada! Minmin hyung pasti memakan mereka! Minmin hyung nakal hiks."

Mulut dan mata Changmin membuka lebar. Memang dia kanibal apa. Enak saja Jaejoong jika berbicara. Memang siapa yang akan memberikannya uang bulanan dan cemilan gratis jika ia memakan orang tuanya. Lagi pula mana bisa ia memakan sang maha agung Kim Heechul.

Menaikkan sebelah alisnya Changmin menjawab. "Begitu?"

"Iya! Minmin hyung monster."

Smirk Changmin muncul begitu saja. Seakan-akan ada lampu yang tiba-tiba hidup di atas kepalanya.

"Wah kebetulan monster ini sedang lapar. Beruntung ada Joongie disini. Sini monster hyung makan juga biar bisa bertemu Mama sama Papa." Ujarnya sembari menjulurkan kedua tangan seakan ingin menerkam yang lebih mungil.

HUAA~

Changmin segera mengejar Jaejoong yang tiba-tiba menjerit dan berlari menjauh darinya.

"Monster jahat! Monsternya nakal! Mamaaaaaaaaaa! Joongie dikejar monster. Minmin hyung kerasukan monster tua keriput jelek hiks."

Changmin mempercepat larinya. Ia heran bagaimana bisa badan sekecil dan seringkih itu namun bisa berlari begitu cepat. Mencoba menggapai Jaejoong sekuat tenaga. Entah sudah berapa lama mereka berlarian seperti orang gila. Mulai dari ruang keluarga, ruang tamu, dapur dan ruang-ruang lain mereka kunjungi satu per satu.

"Dapat." Changmin segera memeluk Jaejoong dari belakang. Memengang kedua tangannya agar tidak bergerak-gerak.

"Ohh tidaaaak! Jangan dimakan dong! Dosa Joongie masih banyak."

Sejujurnya Changmin ingin tertawa. Menggoda Jaejoong memang menyenangkan meski lebih banyak menyebalkannya. Jaejoong terus bergerak acak. Changmin mengubah posisi tangan kirinya melingkari leher Jaejoong.

"Hohoho justru karena Joongie anak nakal harus dimakan."

Menggigit tangan Changmin dan menendang tulang kering Changmin, Jaejoong kembali berlari. Menghadap kearah Changmin yang kesakitan Jaejoong menjulurkan lidahnya dan tertawa-tawa.

"Joongie hati-hati!" Sambil tertatih dan memegangi tangan kirinya, Changmin kembali mengejar Jaejoong.

"Hahaha monster lemah. Payah. Bwee." Jaejoong menjulurkam lidah mengejek Changmin.

JEDUG (?)

"Hikss.. Hikss.. Sakit!"

Nah kan. Baru saja diberi tahu. Dengan segara Changmin menghampiri Jaejoong yang jatuh tersandung dan berjongkok disebelahnya.

"Joongie kan anak kuat. Berhenti dong nangisnya."

"Ishh Minmin hyung, kalau cuma berbicara memang mudah. Hiks.. Sakit."

"Kalau sakit ayo berdiri hyung obati dulu biar sakitnya hilang."

"HUEEE.. SAKIT MINMIN HYUNG." tangisnya semakin keras saat tubuhnya digendong seperti koala.

"Tahan dulu ya. Nanti hyung belikan permen."

"Hiks. Tidak mau permen. Maunya es krim."

"Iya deh es krim."

"Vanilla ya hyung. Yang banyaaaak~! Oh strawberry juga! Toppingnya nanti blueberry atau raspberry! Ditambah saus karamel juga. Hmmm. Ya hyung ya? Hyung kan sudah janji."

Dahi Changmin mengernyit. Bukannya tadi dia menangis meraung-raung? Kenapa sekarang jadi bersemangat mendapat es krim?

Ya, sepertinya Ia lupa jika Jaejoong adalah seorang drama queen. Ikhlaskan saja minggu nyaman dan isi dompetmu untuk hari ini Minmin hyung kesayangannya Joongie.

Happy weekend Minmin Hyung!

.
.
.


Yunnie sensei disimpan dulu lah buat chap ini wkwkwk..

Yunnie Sensei! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang