Eden Riku
©All Rights ReservedYunjae
....
ke·i·ngin·an n 1 barang apa yang diingini (diinginkan); 2 peri-hal ingin; hasrat; kehendak; harapan.....
"Ya ampun tuan muda."
"Tuan muda, ayo makan dulu."
"Tuan muda, mari masuk. Nanti sakit."
"Tuan muda, ayo mandi. Nanti saya siapkan air hangat yang banyak busanya."
Anak lelaki bersurai hitam yang sedari tadi dipanggil tuan muda itu tak mengacuhkan para pelayannya dan tetap berguling-guling ditanah dekat kandang untuk bermain bersama anjingnya. Ia masih terus asyik bermain dengan hiro. Tak peduli kaosnya basah dan dipenuhi lumpur akibat bekas bermain hujan. Bocah bernama Kim Jaejoong itu mengernyitkan dahinya sambil mengeratkan pelukan pada anjing mungilnya dengan tetap terlentang di atas rerumputan.
"Astaga Joongie! Cepat masuk!" Itu suara Shim Changmin, kakak tiri Jaejoong. Sudah hampir sebelas tahun lalu ayahnya menikah lagi dengan ibu Jaejoong saat Jaejoong berusia 4 tahun.
Mengerucutkan bibirnya, Jaejoong berucap. "Tidak mau! Joongie mau sama hiro saja! Semuanya jahat sama Joongie! Joongie ditinggal sendirian terus! Minmin hyung pergi saja lagi!"
'Ckk dasar bocah.' Changmin kesal. Sungguh. Ia baru pulang sekolah setelah hampir dua jam telinganya beedengung mendengar ceramah guru botaknya tentang pentingnya peningkatan belajar diakhir tingkat dan sekarang disuguhi pemandangan merajuk adiknya. Ditambah tidak adanya pawang Jaejoong -ibu tirinya- membuatnya semakin dibuat pusing. Dengan smirk andalannya Changmin berucap. "Oh begitu? Ya sudah, biar saja Joongie sakit lalu nanti disuntik pak dokter 6 kali sampai pantat Joongie sakit."
Mendengar kata suntik seketika Jaejoong terduduk. Hiro terlepas dari pelukannya dan berlari memasuki kandang. Alis Jaejoong tertaut. Bibirnya mengerucut dan bergetar. Hidungnya kembang kempis memerah bersamaan dengan matanya berkaca-kaca. "Hiks.. Tidak mau suntik~! Minmin hyung tolong Joongie."
"Ckk. Makanya cepat masuk lalu mandi."
"Hiks.. Iya ini Joongie mau mandi."
.
.
."Minmin hyung sedang apa?" Jaejoong menghampiri kakaknya diruang keluarga. Dengan pajama hamtaro lengkap dengan topi telinganya melekat ditubuh mungil Jaejoong membuatnya terlihat imut.
"Joongie mendapat pajama itu dari mana?"
"Dari lemari Minmin hyung. Hyung belum jawab pertanyaan Joongie." Jaejoong cemberut.
"Ish. Sedang menonton anime. Duduk dan diamlah." Menurut, Jaejoong duduk di samping kakaknya. Menyelusupkan kepalanya diantara kedua tangan Changmin yang sibuk memakan snack dan menyandarkan kepalanya didada Changmin. Kedua tanggannya memeluk pinggang kakanya erat. Matanya fokus menonton layar televisi.
"Hyung itu apa? Lucunya~"
"Itu namanya maid." Balas Changmin. "kenapa? Joongie mau jadi maid? Bukan tentara lagi?"
"Mau jadi maid!"
"Joongie harus bisa bahasa Jepang dulu baru bisa jadi maid di Jepang. Tapi belajar pelajaran sekolah saja Joongie tidak mau."
"Eh? Belajarnya kan sudah disekolah hyung."
"Terus kalau ada pekerjaan rumah gimana?"
"Kata pak guru kan sekolah itu rumah kedua. Jadi pekerjaan rumahnya dikerjakan di sekolah saja."
"Wah jadi tidak bisa jadi maid di Jepang dong. Kan Joongie tidak mau belajar bahasa jepang."
"Eh? Joongie mau kok."
.
.
.Jaejoong memakan puding coklat yang dibawakan ayahnya dengan lahap. Ini sudah yang ketiga kalinya dan sudah tersisa sedikit. Makan malamnya kali ini ia baru memakan puding saja. Tak mengetahui ibunya yang sedari tadi menatapnya tajam karena mengabaikan piring nasinya yang masih utuh.
"Enak! Joongie mau puding lagi."
"Makan makananmu Joongie. Tidak ada puding lagi." Jika Heechul sudah berkata seperti ini pasti Jaejoong tidak akan membantah meski bibirnya akan mencebik imut.
"Maid itu selalu menurut loh Joongie. Jadi kalau mau jadi maid itu harus menurut." Changmin menceletuk.
"Maid?" Hankyung bertanya penasaran. Sebenarnya apa yang sedang dibicarakan keduanya ini.
"Ihh.. Iya deh Joongie makan. Tapi papa, Joongie mau belajar bahasa Jepang boleh? Kalau tidak boleh Joongie tidak jadi makan."
"Kenapa bahasa Jepang?"
"Supaya bisa jadi maid seperti di kartun tadi, papa!."
Mata Changmin membulat. "Anime bukan kartun."
"Habiskan makananmu Joongie. Setelah ini langsung gosok gigi dan tidur. Mengerti? Changmin juga. Jangan bergadang bermain game. Langsung tidur."
Dengan wajah tidak rela Jaejoong melakukan apa yang diinstruksikan ibunya. Tubuh mungilnya itu ia rebahkan di atas kasur bergambar hello kitty nya dan menarik selimut putihnya sampai menutupi lehernya.
"Mau jadi Maid" lirihnya sebelum kegelapan menjemput.
Selamat tidur Joongie.
.
.
.Asdfghjkl~
KAMU SEDANG MEMBACA
Yunnie Sensei! ✔
FanfictionSebenarnya Changmin merasa kasihan pada Yunho yang harus menghadapi adiknya, Jaejoong. Tapi apa boleh buat. Permintaan Jaejoong itu mutlak. "Joongie mau jadi maid." Yunjae // Gaje