Yunnie Sensei! ✔

5.operasi

"Minmin hyung. Joongie sakit." Jaejoong membuka pintu kamar changmin keras. Matanya berkaca-kaca dengan bibir maju 1 meter.

"Kenapa lagi?" Memutar matanya bosan, Changmin tetap fokus bermain gamenya. Sepercik kekhawatiran memang tergambar diwajahnya. Tapi yang namanya Kim Jaejoong mana bisa dipercaya sepenuhnya?

"Muka Joongie merah dari tadi. Pipinya panas juga. Joongie mau demam?"

"Dimana-mana orang demam yang terasa panas keningnya bukan pipinya."

"Dada kiri Joongie juga sakit. Kalau disentuh mengeluarkan bunyi Minmin hyung."

"Seperti habis kejar-kejaran dengan hiro?"

"Hampir sama tapi seperti digelitik juga. geliiii. Tapi langsung habis geli sakit seperti habis dipukul."

"Heh? Joongie dari tadi melakukan apa memangnya? Bermain sama Hiro?"

"Hiro kan lagi sakit Minmin hyung. Jadi Joongie cuma duduk di kasur saja sama chatting dengan Yunnie Sensei."

Alis Changmin naik sebelah. Yunho hyung ya. Smirknya muncul entah kenapa. "Memang chatting apa saja dengan Yunho hyung?"

"Yunho sensei kasih materi enggg. kakatanaka?"

"Katakana."

"Joongie memang belum selesai bicaranya Minmin hyung ganggu."

"Iya deh. Lalu?"

"Yunnie sensei bilang hari ini tidak bisa kesini. Terus Joongie disuruh evaluasi pelajarannya ke Minmin hyung aja. Terus terus Yunnie sensei bilang Joongie tidak boleh keseringan main kejar-kejaran sama hiro nanti jatuh lagi. Yunnie sensei juga bilang Joongie tidak boleh telat makan loh Minmin hyung. Perhatian ya. Tapi sekarang Joongienya malah sakit."

"Memang Yunho hyung mau kemana? "

"Katanya mau menjemput kesayangannya." Jawab Jaejoong menunduk memainkam ujung bajunya. Sebelum tiba-tiba memandang Changmin dengan mata besar berkaca-kaca dan suara serak. "Minmin hyung. Dada kiri Joongie sakit lagi. Sekarang tidak ada geli nya."

"Wah sepertinya Joongie memang sakit parah kalau begitu ceritanya. Harus dioperasi."

"Looh? Hyungie~ Joongie takut. Minmin hyung saja ya gantiin Joongie buat operasinya?"

"Joongie mandi sanaa. Joongie bau kambing!"

.
.
.

"Jadi Katakana itu apa?"

"Katakana itu aksara yang digunakan buat nulis kata-kata yang diserap dari bahasa alien dan untuk menulis nama alien juga."

"Kenapa alien?"

"Kan bahasa asing. Yang asing-asing itu alien!"

Memutar matanya bosan.  Changmin beediri mengambil PlayStationnya dilaci bawah tv didepan sofa tempatnya duduk. "Dijepang Joongie jadi alien dong. Kan orang asing. Aishh lanjutkan."

"Buat aturan-aturan di katakana sama kaya hiragana. Tapi ada tambahan juga. Strip (ー) untuk memperpanjang kata. Contohnya note jadi nooto. Suku kata tambahan ada she (シェ) shi ditambah e kecil. Kalau she dikasih tenten jadi je (ジェ) . Kaya nama Joongie, Jejung (ジェジュン) ! Terus ada che (チェ)  chi tambah e kecil. Untuk nulis ti pake te dan i kecil kalau tu pake to sama u kecil."

"Buat menulis fa fi fe fo? Wi we wo?  Va vi vu ve vo?" Tanya Changmin sambil bermain playstation.

"Fa fi fe fo ditulis pake fu ditambah a, i, e, o kecil. Va dan saudaranya  ditulis pake u dikasih tenten lalu a, i, u, e, o kecil. Buat ei we wo nya pake u terus dikasih i sama e kecil.  Kalo wo tidak boleh dipake karena itu dipakai untuk artikel. Minmin hyung bodoh ya."

"Partikel bukan artikel. Terima kasih, Jongie lebih bodoh kok." Ejeknya sebal.

"Ishh tidak tuh."

"Belajar sana kalau katanya tidak bodoh."

Dengan mendumel Jaejoong kembali sibuk dengan katakana nya dan Changmin yang fokus bermain.

.
.
.

Sudah satu jam mereka berada dalam keheningan yang hanya diisi suara lirih dari game yang dimainkan Changmin.  Hingga Jaejoonglah yang memecah keheningan itu.

"Minmin hyung, Joongie capeek. Mau susu coklat rasa vanila."

"Hah? Mana ada?" Changmin seketika melempar stik playstationnya sembarangan. Matanya mendelik lebar menatap Jaejoong yang duduk disofa belakangnya. "Memang ada?"

"Ya harus ada! Minmin hyung harus cari."

"Susunya habis dihisap nyamuk kemarin. Joongie minum sama teh aja ya?"

Dan akhirnya malam ini memang Joongie harus tidur ditemani teh hangat. Bukan susu seperti biasanya.

.
.
.

Absurd? Tau kok.
Pendek?  Maapkeun Wkwkwk.