3.tetap sekolah?

1.6K 225 32
                                    

Pagi ini di ruang makan sudah terdapat Mr. Shim Hankyung yang sedang membaca koran dan Heechul yang mengoleskan selai diatas roti untuk sarapan.

"Pagi mama." Changmin datang berseragam lengkap dan mencomot roti yang baru saja diolesi selai oleh Heechul. Ia tersenyum lebar tanpa rasa bersalah saat melihat ibunya mendelik lebar dengan salah satu tangannya mengacungkan pisau yang sedari tadi digunakan untuk mengoles roti.

"Mana Joongie, Min?" Hankyung bertanya sambil melipat kembali koran yang dibacanya.

"Entahlah papa. Aku kan bukan induknya."

"Tolong panggilkan adikmu Min." Suruh Heechul sambil beranjak akan menuju dapur.

"Kenapa tidak mama saja? Aku sedang sibuk." Changmin tetap mengunyah rotinya.

"Lakukan atau tidak ada bekal, tidak ada cemilan sore dan tidak ada uang saku." Dan seketika Changmin pun lari terbirit-birit.

.
.
.

Membuka pintu kamar Jaejoong, Changmin berjalan masuk dan duduk ditepi ranjang Jaejoong. Dilihatnya buntalan selimut itu masih terlihat damai sekali. Padahal matahari sudah menunjukkan sinarnya.

"Joongie ayo bangun!" Changmin menggoyang-goyangkan buntalan itu dengan brutal.

"Eung~ apasih Minmin hyung?! Joongie sedang mimpi indah sama Yunnie sensei jangan diganggu."

Menghela nafas panjang Changmin kembali berucap. "Tapi Joongie masih harus sekolah. Ini sudah pagi. Ayo segera siap-siap!"

Mendengar kata 'sekolah' Jaejoong seketika terduduk diatas ranjangnya dengan mata membulat lebar dan rambut mengembang seperti anak singa. "Masih tetap berangkat sekolah? Kan belajarnya sudah sama Yunnie sensei!" Jaejoong merengut.

"Yunho hyung hanya mengajar bahasa jepang untukmu, jadi tetap harus sekolah."

"Ehm.. Kan sama saja belajar. Ada murid sama gurunya juga."

"Tapi tidak ada gedung sekolahnya."

"Lho? Rumah kan juga gedung Minmin hyung bagaimana sih?!."

Merotasikan kedua matanya bosan Changmin lakukan. Inilah kenapa dia tidak suka berinteraksi dengan Jaejoong, ada saja bantahan dari mulutnya. "Tetap saja berbeda. Kalau mau jadi maid harus ada suratnya."

"Surat apa?"

"Surat kecakapan maid. Suratnya hanya bisa didapat dari sekolah. Yakin Joongie tidak mau sekolah?"

"Kok begitu sih? Tapi pak gurunya tidak setampan Yunnie sensei. Joongie bosan."

"Mau jadi maid tidak?"

"Mau!"

"Kalau begitu cepat mandi dan berangkat ke sekolah. Kasihan paman Ji dan paman Nam menunggumu sedari tadi."

Siapa paman Ji dan paman Nam? Mereka bodyguard pribadi Jaejoong. Heechul adalah orang yang heboh dan berlebihan. Maka dari itu dia mempekerjakan dua bodygoard untuk menjaga anak bungsunya. Pernah kakek Shim bertanya untuk apa menyewa bodyguard dan jawaban Heechuk hanya 'untuk menjaga diri Jaejoong dan kepolosan Jaejoong sangat sayang jika terkikis. Ia menggemaskan jika berucap penuh kepolosan.'. Tak taukah jika kepolosan itu malah membuatnya terlihat menyebalkan bagi Changmin. Meski tak menampik jika ia menyayangi Jaejoong. Sangat.

.
.
.

Jam sudah menunjukkan waktu untuk private bahasa jepang Jaejoong dimulai. Ia sudah pulang dari sekolahnya sejak 1 jam yang lalu. Bahkan ia sudah bersiap-siap dengan buku dan alat tulisnya untuk menunggu Yunnie sensei-nya datang ditemani dengan Changchang, boneka gajah pemberian Changmin. Tidak bisa dibilang pemberian juga sih. Mungkin kebih tepatnya hasil Jaejoong memalak Changmin seletah merengek ingin ikut Changmin membeli kaset game.

Yunnie Sensei! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang