Makasih yang udah baca cerita ini♥
Selamat membaca!
*****
Selama ini dia yakin semua orang akan menyayanginya jika dia juga menyanyangi mereka. Tapi dirinya lupa, bahwa bentuk dari rasa sayang itu ada banyak variasi. Dan tolak ukur dalam pemahaman rasa sayang tiap orang akan berbeda pula.
Ketika dia menyadari hal tersebut, dia sudah terlambat. Mungkin lebih tepatnya tersakiti. Dia naif. Memandang segalanya hanya dengan pemikirannya yang kala itu bahkan belum matang.
Menyesal pun hanya akan menambah derita. Membuat dirinya semakin terlingkupi mimpi buruk masalalu. Jadi, daripada dia terus mencari tahu sebab mimpi buruk itu terjadi, keluarganya memberikan suasana kehidupan baru agar dia sanggup berdiri tegap.
Meski begitu ia takkan lupa. Pada apa yang Tuhan tuliskan dihidupnya. Momen kelam sepanjang dia hidup sampai saat ini.
Seperti hari yang lainnya, hari itu pun ia memanjatkan syukur atas kesempatan yang diberikan Tuhan. Ia masih bernapas dan hidup. Tapi sisi buruk dalam dirinya, hari itu muncul untuk mempertanyakan keadilan Tuhan-nya.
Dirinya menjadi pelupa akan dosa atau salah yang mungkin ia lakukan tapi tak diingatnya. Lalu bertanya pada Tuhan, dosa apa yang telah diperbuatnya hingga Tuhan menghukumnya sedemikian rupa. Sejak hari itu dan sebulan setelahnya, ia menjauhkan diri dari Tuhan. Merasa kecewa atas apa yang menimpanya.
Melupakan kenyataan bahwa dia hanya makhluk ciptaan Tuhan.
Napasnya tersendat. Tubuhnya bergetar dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya. Dia menangis, ingin meraung dan berteriak tetapi ada sehelai kain dibibirnya. Lagipula dengan apa ia akan berteriak? Tenggorokannya kering, sakit, menahan semua bentuk suara yang akan dia keluarkan.
Matanya memerah karena terlalu lama menangis. Kakinya lemas kehabisan tenaga, sibuk bergerak gelisah berjam-jam. Rambutnya berantakan, ah bukan tapi lebih tepatnya rusak. Pakaian yang baru ia punya dua bulan lalu sebagai hadiah ulang tahunnya kini rusak serusak-rusaknya.
Dia ingin pulang. Ingin memeluk ibu dan juga ayahnya. Mereka pasti khawatir, mencari anak semata wayangnya tak kunjung pulang juga. Berpamitan 10 jam yang lalu kalau dia hendak mengunjungi rumah persinggahan kakek dan oma-nya. Tapi bukannya menghabiskan waktu bersama orang yang terkasih, dia malah terdampar disini. Bersama tumpukan kardus bekas minuman keras. Sisa putung rokok, kartu remi dan pengaman bekas pakai yang ditinggal begitu saja.
Matanya terpejam karena lelah, tapi telinganya waspada menangkap suara kedatangan seseorang. Siapa lagi kalau bukan pemilik tempat menjijikan ini.
Pintu coklat yang merupakan satu-satunya pintu akses di ruangan ini terbuka. Muncul seorang pria yang berpakaian serampangan dengan rambut hitam dikucir kebelakang. Tatapan matanya menyorot tajam, mengajak siapa saja yang berani menantang mata itu untuk bertempur. Wajahnya boleh saja tidak terbingkai bekas luka kekerasan. Meskipun begitu, wajah itu jelas menggambarkan lingkungan dan cara menikmati hidup dalam kekelaman.
"Wah, berani sekali kau tidur saat aku datang!" Suara beratnya memenuhi ruangan tersebut dan tentu saja sampai ke indra pendengaran orang lain yang ada di ruangan tersebut.
Pria itu membawa langkahnya lebih dekat. Menciptakan respon waspada pada orang lain. Tangannya dengan cekatan membuka ikatan kain yang menghalangi mainannya bersuara. Dia suka bermain. Apalagi dia punya mainan disini. Menyenangkan, setelah gagal merampok toko perhiasan dan membuat dia marah besar. Akan sangat menyenangkan jika bermain sebentar dan menghibur diri.
"Ja-ngan," gumam-an pelan itu berasal dari sosok menyedihkan yang pria itu anggap mainan.
Tapi apa pedulinya? Saat ini sosok itu tak punya hak untuk menolak, membela diri dan diampuni. Tugasnya bukan itu.
Dan, saatnya bermain....
*****
Tbc...
Selamat hari senin! Hal apa yang kalian lakukan dihari ini?
Kalau aku sih lagu nunggu sesuatu tapi kok gak muncul-muncul gitu, nunggu emang gak mengenakkan.Oh iya, pernah gak sih kalian ngerasa lelah berusaha memperbaiki suasana dan hubungan, karena apa yang kita usahakan ternyata tak menghiraukan kita?
Love,
Dhya♥
Senin, 24 Juni 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
SALAHKAH?
ChickLitTak pernah terbayangkan walau hanya sekali, bahwa hidupnya melenceng jauh dari bayangan nya selama ini. Mungkin sebuah rintangan itu hal biasa. Tapi yang ini tidak lagi menjadi hal biasa baginya. Namun itu dulu, sebelum makhluk kecil itu merubah d...