Jadilah milikku

265 17 18
                                    

Saat kau jadi miliknya
Hati terasa sakit
Saat rasa terharumu untuknya
Hati terasa sesak
Tangisan kebahagian
Yang kau berikan untuknya
Mengiris hatiku
Tapi demi kebahagianmu
Aku ikhlas kau bersamanya
Bahagialah bersamanya
Tersenyumlah untuknya
Dan jadilah miliknya

Happy reading!!!!!

Pasangan Saihina masih berpelukan didalam mobil. Dimana hati sang pria yang berusaha mengikhlaskan sang gadis untuk lelaki lain. Sakit jelas dirasakan hatinya, sedih jelas karena ia begitu mencintai sang gadis. Tapi dia tidak boleh egois, demi kebahagian sang gadis dirinya harus ikhlas. Walaupun mengorbankan kebahagiannya dan membuat luka dihatinya.

Sang gadis yang masih dipeluk sang pria merasakan bahwa sang pria begitu baik padanya. Dirimu mengorbankan perasaanmu demi orang yang kau cintai demi kebahagiaanya. Hinata selalu berdoa semoga sang pria menemukan orang yang lebih baik darinya dan bisa selalu membahagiakan sang pria, itulah doa sang gadis.

"Sai-kun."

Sang pria yang dipanggil oleh sang gadis pun menjawab masih dalam posisi perpelukan.

"Iya, Hinata-chan. Ada apa?"

"Ano.... Sesak."

Sai yang mendengar ucapan Hinata segera melepas pelukannya. Ia merasa bersalah karena membuat sang gadis sesak dalam peluknya.

"Maafkan aku, Hinata. Ucap Sai yang sudah melepaskan pelukanya."

"Emz.... Tidak apa-apa, Sai-kun. Aku memahamimu, lagian melepas orang yang kita cintai itu sangat sulit. Tapi tadi itu sesak saat kau memelukku, maaf."

Sai tersenyum melihat sekaligus mendengar penuturan sang gadis.

"Hm, kita sama-sama minta maaf. Padahal kita harus melaksanakan kata-kata kak, Sasu dimana tidak ada."

Sebelum Sai melanjutkan ucapanya terlebih dahulu dipotong oleh Hinata.

"Tidak ada kata maaf dan terimakasih dalam hubungan kakak- beradik. Adanya memahami dan dipahami, itu yang akan kau ucapankan, begitukah Sai-kun."

Sai kembali tersenyum mendengar ucapan Hinata.

"Ya dan mari kita pulang!"

"Ayo, Sai-kun."

Akhirnya pasangan Saihina melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda, karena obrolan yang mereka lakukankan dan juga pelukan perpisahan mereka.

Sementara itu pasangan Sasuhana sudah sampai dikediaman hyuga. Mereka turun mobil milik Sasuke.

"Kak, mau mampir dulu? Kakak juga terlanjur turun jadi sekalian mampir, aja. Ucap Hanabi yang sudah turun dari mobil."

"Bolehlah. Sambil mengungkapkan isi hatiku kepada, Hinata."

"Wah, langsung tancap gas nih!"

"Iya dong agar kakak tidak keduluan adikku."

Hanabi yang mendengar ucapan Sasuke yang tidak ingin kakaknya jadi milik adiknya hanya bisa tersenyum.

"Hah, dasar kakak ini tidak mau ngalah sama adiknya sendiri."

"Aku mau memberikan apa yang kupunya tapi tidak untuk kakakmu."

"Dasar egois."

"Hn."

"Yaudah, Ayo masuk. Lagian kak Neji palingan juga belum pulang. Masih kuliah pastinya, setelah itu jalan sama kak Miwa."

Sasuke seperti pernah mendengar nama Miwa. Tetapi dia lupa siapa orang yang disebut Hanabi tadi.

"Miwa. Siapa dia? Batin Sasuke."

Hati memilih (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang