Aneh

96 15 15
                                    

Saaatku melihatmu bersamanya
Ada rasa sakit didalam hatiku
Saatku melihatmu tertawa untuknya
Ada rasa sesal dibatinku
Saat kau memeluknya
Ada rasa cemburu
Ku tak mengerti
Mengapa hatiku begitu sakit
Melihatmu bersama dia
Bukan bersamaku dan tertawa untukku

Happy reading!!!!!

Para uchiha masih betah dengan kegiatan mereka. Dimana Sasuke yang masih membopong Hinata dan Sai yang masih mengejar Hanabi. Mereka merasa dunia milik mereka berempat dan orang lain hanya ngontrak. Kisah manis yang mereka lalui begitu manis dan mereka tidak menyadari bahwa hati mereka mulai goyah dengan apa yang ingin mereka kejar.

Pasangan Saihana.

Mereka masih kejar-kejaran. Dimana Hanabi yang didepan Sai sambil mengejek sang pria. Sedangkan Sai begitu geram melihat Hanabi mengejeknya.

"Woooi,jelek awas kau!"

"Sini tangkap kalau bisa!"

Sai berusaha menangkap Hanabi. Dia menyeringai, sebenarnya ia hanya pura-pura tidak bisa mengejar sang gadis. Sang pria mempunyai rencana agar maksanya mudah dia dapatkan. Sang pria mulai menjalankan rencananya, ia berlari dengan kencang saat sang gadis ingin mengejeknya kembali.

"Kau ka."

Belum sempat Hanabi melanjutkan ucapannya, Sai sudah berada didepan sang gadis dan menariknya dalam pelukan sang pria. Hanabi yang melihat Sai tiba-tiba didepan kemudian memeluknya hanya bisa kaget dibuatnya.

"Kau jangan coba bermain-main denganku, jelek. Ucap Sai ditelinga Hanabi."

Hanabi yang dibisiki oleh Sai hanya bisa terdiam tanpa ada sahutan untuk membalas ucapan dan tindakanya.

"Kau terdiam. Apakah kau begitu bahagia kupeluk, hingga kau tidak menjawab ucapkan?"

Hanabi masih terdiam. Ia masih kaget dengan apa yang barusan sang pria lakukan.

Sai yang melihat sang gadis hanya terdiam, merasa geram. Hingga dia melepas pelukanya dan mencubit pipi sang gadis.

Hanabi yang merasa pipinya dicubit oleh sang pria tersadar dari rasa terkejutnya dan memandang wajah sang pria sambil merasakan sakit dikedua pipinya.

"Awh, sakit mayat. Maumu apa sih?"

Sai yang melihat sang gadis telah tersadar dari keterkejutanya, merasa lega karena sang gadis tidak jadi kesambet jin sekolah ini.

"Mauku, ayo kita pulang karena aku sudah lapar!"

Hanabi yang mendengar jawaban Sai tidak nyambung akan tindakannya tadi, hanya bisa memandang dengan wajah bingung.

"Jawabanmu tidak nyambung dengan pertanyaanku, mayat!"

"Hah, terus aku harus jawab apa?"

Hanabi memikirkan jawaban yang tepat agar sang pria bisa menjawab pertanyaanya nyambung.

"Hem, apa ya? Coba aku pikirkan."

Sai menatap Hanabi dengan wajah bosan karena sang gadis bukanya memberikan jawaban tetapi terkesan lama memikirkannya.

"Hah, kau saja masih memikirkannya. Lebih baik kita pulang karena aku sudah lelah dengan aksi kita tadi."

Hanabi yang masih berpikir tidak mendengarkan perkataan sang pria. Ia masih fokus dengan pikirannya sendiri.

Sedangkan Sai yang melihat Hanabi tidak meresponnya. Memutuskan menarik tangan sang gadis agar mereka bisa segera pulang.

"Kau lama berpikir, jelek. Pola pikirmu itu sempit, jangan memaksakan otakmu. Kasian dia bisa meledak karena otakmu yang tidak seberapa itu. Ucap Sai sambil menarik tangan Hanabi."

Hati memilih (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang