Mata Shin Hye membelalak lebar saat menatap ayahnya yang berdiri tak jauh darinya.
"Apa? Perjodohan? Ayah, mana bisa ayah tiba - tiba menjodohkan aku seperti ini dengan seorang lelaki yang bahkan tidak kukenal?" cerocos gadis itu emosi. Padahal dia baru saja hendak menyantap makanannya. Sang ayah menatap putrinya tenang.
"Kakek pria itu sangat baik, dia dan kakekmu dulu adalah sahabat baik, dan dia juga yang selalu membantu keluarga kita, saat kita sedang dalam kesulitan."
"Jadi ini hanya karena ayah merasa berhutang budi padanya?" Pria paruh baya itu tersenyum lalu menggeleng,
"Tidak, ayah ingin kau menikah dengan cucunya, karena ayah yakin kau akan bahagia."
Shin hye terdiam sambil menghela nafas, mana bisa dia bahagia menikah dengan lelaki yang bahkan dia tidak kenal, tapi dia juga tidak mungkin bisa permintaan ayahnya yang sangat dia sayangi. Setelah ibunya meninggal karena sakit beberapa tahun lalu, ayahnya selalu bekerja keras untuknya. Jika pernikahan ini membuat pria yang mulai menua itu bahagia, mana mungkin dia menolak permintaannya.
