Epilog: The Theory

28 7 2
                                    

Selamat malam. Dan selamat, karena kamu semua telah menguras imajinasi untuk membaca 1 dari jutaan buku yang telah kami tulis dan ungkap pada detik ini.

Ah, apa kamu sudah paham dengan apa yang telah kami suguhkan di atas? Paham akan apa yang telah terjadi ataukah kalian merasa sedikit ada yang mengganjal? Jika kalian merasa begitu, maka halaman ini akan menceritakan apa saja yang telah terjadi pada mereka tanpa ditutup-tutupi lagi.

Ditutup-tutupi?

Yah, kami telah banyak menutupi fakta menarik yang sangat tidak baik jika kalian lewatkan begitu saja. Tidakkah kalian merasa penasaran tentang siapa itu Lian? Tentang bagaimana Ares bisa mengerti itu semua? Kisa yang rela melakukan hal kotor? Dhika yang tiba-tiba saja muncul? Gia yang menghilang dan Milly yang meninggal?

Tidakkah pertanyaan itu yang menghantui kalian selama ini? Hahahaaaa, maaf tapi itu sungguh menyenangkan. Membuat kalian bertanya-tanya tentang dunia macam apa yang telah kami suguhkan pada kalian kali ini. Baiklah, mari aku -sang dewa pada dunia ini menjelaskan semuanya secara gamblang dan jelas.

Tapi ingat 1 hal, jangan menyangkal apapun yang aku informasikan, karena ini adalah rahasia duniaku.

Cerita ini terinspirasi dari Elizabeth Báthory dan angka 4 yang merupakan angka kematian.

Elizabeth Báthory, adalah countess Hungaria dari keluarga Báthory. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia dan diingat sebagai Wanita Berdarah Csejte.

....

Lian mempercayai apa yang dilakukan oleh Elizabeth Bathory benar adanya. Berkat penelitian pada saat kelas English Culture dan ia malah menemukan nama Elizabeth pada salah satu situs, mencari dan mendalaminya, hingga mencari segala informasi dalam dark web, dan menemukan banyak Elizabeth Bathory lain di dalam sana. Mengemukakan apa yang ia yakini itu benar adanya.

Lian memulai semua itu sejak lama, sejak SMA dimana ia mendapatkan tugas dengan korban pertama adalah teman sekelasnya sendiri.

....

Pembunuhan yang terjadi di hari setelah event Halloween bukanlah kebetulan belaka, Hal itu jelas telah disusun rapi oleh Lian dan tangan kanannya, Kisa. Memberi aba-aba pada gadis bernama Kisa untuk membunuh dan mendapatkan darah si korban yang sedang berjaga di kamar mandi sedang ia sendiri -Lian-membuka portal perjanjian pada iblis, lagi.

Kenapa korban tidak di temukan pada saat malam helloween padahal Kisa membunuh korban di tempat? Karena iblis telah membantu setiap hal yang mereka lakukan.

Begitu juga Milly, korban kedua Lian setelah panitia, dengan bantuan iblis pula yang menutupi segala hal dan kemungkinan buruk untuk ketahuan.

....
Kisa? Bagaimana bisa dia menjadi kaki tangan seorang Lian?

Tau friend with benefit? Yah begitulah mereka. Simbiosis mutualisme yang sangat ketara di antara Lian yang mengancam Kisa dengan hidup seluruh anggota keluarganya yang berada ditangan Lian, bagaimana bisa? Oh ayolah. Ayah Lian seoarang pengusaha kaya raya dengan Ayah Kisa sebagai karyawan biasa disana. Ibunya sakit-sakitan dan masih ada 2 adiknya yang terlalu kecil untuk mengenal kata upah dan mereka semua ditanggung Lian asalkan Kisa mau menuruti semua yang ia perlukan, termasuk membunuh korbannya. Singkatnya, Lian mengancam akan memecat Ayah Kisa serta membunuh seluruh anggota keluarganya begitu saja. Caranya? Tanyakan pada otak iblis Lian.
....

Gia?

Gia stress, ia memutuskan untuk vakum kuliah agar tidak semakin tertekan akan kematian Milly yang jelas bukan ia pelakunya. Tapi rasa bersalah menggerogoti setiap detik jantungnya berdetak. Memaksa otaknya untuk menyalahkan diri sendiri hingga tak terkira, membuat trauma tersendiri akan universitas dan manusia.

...

Mengapa Ares bisa tau semuanya? Dan Dhika muncul tiba-tiba?

Dhika adalah Ares, dan Ares adalah Dhika.

Semua cerita yang ada, dari chapter 1-8 hanyalah delusi yang dibuat Lian agar terlihat dialah korban pada kasusnya sendiri. Menyalahkan Dhika sebagai saksi kunci dan membuat peran lain bernama Ares yang hanyalah khayalan kosong belaka, Ares tidak nyata. Kalian harus paham itu.

Mengapa yang lain bisa melihat Ares? Tak sadarkah kalian bahwa selama ini hanya membaca setiap cerita dari sudut pandang seorang Lian saja?

Lalu mengapa ada chapter seolah Gia mengobrol dan tertekan oleh Ares? Ares adalah ilusi, bukan Ares yang memaki Gia. Melainkan Gia sendirilah yang memaki dirinya. Mengasumsikan segala kesalahan hanya padanya, menghakimi dirinya sendiri dan gila sediri.

Jadi, Ares itu? Salah satu bentuk ilusi semata.

...

Bagaimana Dhika bisa mengetahui semuanya?

Argumen Dhika soal Lian yang memencet tombol 4 sebanyak 4 kali pada lift itu benar adanya. Lian melakukan dan Dhika melihatnya, menyampaikan aspirasinya namun ditolak mentah-mentah oleh Lian. Dan sekali lagi Lian menang, karena iblis berpihak padanya.

Dan mengapa Dhika bisa berasumsi sedetail itu akan Lian? Awalnya ia hanya menebak hingga ia mendapatkan jawaban pasti dari mulut Kisa, mendapatkan alasan mengapa dan bagaimana bisa Lian melakukan itu dan bagaimana mengatasinya.

Pada chapter terakhir alasan mengapa Dhika bisa mengetahui Dara adalah korban selanjutnya adalah karena Kisa. Gadis itu menjelaskan detail apa saja yang akan ia lakukan bersama Lian, apa saja terkait Lian, korban, serta ritual anehnya. Dan Dhika sadar, ia bisa mengakhirinya sendiri. Semua itu tertera pada buku Lian yang Kisa bawa saat bertemu Dhika, alasannya? Kisa hanya ingin mengembalikan buku tersebut pada pemiliknya, Lian.

Tentang Lian yang bisa tau Kisa bersama Dhika itu dari ponsel Kisa yang ia sadap. Keren bukan?

Lian busuk? Oh tentu saja!

Aku rasa penjelasan ini lebih dari cukup. Karena rahasia negaraku tidak bisa aku beri kepada kalian secara percuma.

Sampai disini

Adakah lagi pertanyaan yang membuat ubun-ubun kalian terbakar?

KalopsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang