LIMA BELAS. Cemburu

8.6K 1.1K 530
                                    

Karena insiden semalam, keduanya tidur dikamar terpisah. Xalio tidak bisa membujuk Kansa seperti biasanya. Apa yang ia lakukan salah, Xalio sadar. Memberikan waktu pada Kansa untuk meredam emosi.

Xalio merapikan penampilannya, berjalan menuju dapur. Atum sedang menyajikan sarapan. "Kansa belum keluar?" Tanya Xalio karena pintu kamar masih tertutup rapat.

"Loh, emang Neng Kansa nggak bilang sama Aa'?" Xalio menggeleng. "Tadi pagi-pagi sekali Neng udah pergi, waktu Atum tanya mau kemana, katanya mau jalan sama teman-temannya."

Xalio mengusap wajahnya, duduk disofa menghubungi Kansa. Panggilannya selalu dialihkan. Perasaan khawatir menyelimuti Xalio. Masalahnya adalah, Xalio tidak kenal dekat dan hanya sekedar tahu bagaimana pertemanan Kansa yang menurut Xalio mereka terlalu bebas.

"Ada masalah, A'?"

Xalio melempar ponselnya ke meja. Menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Kansa itu keras, harusnya Xalio paham.

"Tadi Atum lihat, Neng Kansa pakai baju yang kurang senonoh-" Xalio menatap Atum cepat. "Tidak seperti biasanya."

Xalio mengangguk. "Aku pergi dulu, kalau Kansa pulang kasih tau aku, ya,"

"Makan dulu A',"

Xalio berdiri kemudian menggeleng. Perutnya yang lapar menjadi kenyang saat mendengar Kansa pergi tanpa pamit padanya. Sepertinya ini akan semakin rumit, mengulang dari awal memberikan pengertian dan kepercayaan. Xalio pantas mendapatkannya, Kansa berhak marah atas apa yang ia lakukan. Suaminya menemui perempuan lain, terlebih perempuan itu pernah menjadi begitu special. Kansa marah, semua itu wajar.

**
***
**

"Selingkuh?"

Kansa malas menjawab. Apa kurang jelas penjelasannya panjang lebar. Memeluk guling, Kansa membuka ponselnya. Banyak panggilan tidak terjawab dari Xalio.

"Bukannya lo yang ngerebut dia?" Kekeh Perempuan berambut pendek tersebut. Meniup kuku-kuku jari yang sedang ia warnai menjadi hitam.

Mendengar itu Kansa memandang sinis, selanjutnya teriakan Tamara memaki terdengar, Kansa menendang kursi Tamara hingga tertjungkal.

"Menurut gue sih, wajar," Kali ini Caesey yang berbicara. Bule kesasar itu baru saja selesai mandi. "Mereka pacaran dari SMA, lo bayangin aja. Susah bitch lupain cinta pertama,"

"Lo juga, kenapa bisa kebobolan sama dia? Kenapa nggak Daniel aja gitu lo mainnya," Sambung Winas menatap Kansa kasihan.

"He is so shitty," Maki Tamara menuju pada Xalio. "Lo juga nggak ada otak,"

Kansa tidak menanggapi semua ucapan teman-temannya yang semakin menyudutkan. Membuka aplikasi instagram, jemarinya secara laknat mengetik nama Resya disana. Kebetulan atau tidak, Resya baru saja update foto.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Simple Life [SUDAH ADA VER. CETAK & E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang