Lagi-lagi ku untaikan aksara yang tak nyata
Lalu aku membual dengan sekian pengharapan
Kepalaku serasa ingin meledak
Meringkuk diujung ranjang
Mencari 'kita' disetiap kedip mataku
Menghirup wangi mawar kering di tengah bias fana merah jambu
Serpihan, aku sudah hancur
Menangis dalam damai
Maaf untuk aku yang menyerah padamu
Barangkali kini kamu temui 'dia' ditempatmu berlari
Wajar, aku bukan seorang yang dengan mudah menyentuh denyut nadi mu
Saat larut malam berubah pagi, aku sadar salahku tak bisa diperbaiki
KAMU SEDANG MEMBACA
Nonentity
PoetrySemu yang kau anggap satu Bersama laju sang waktu Merangkak mencari warasku Aku tetaplah aku Seseorang yang tak berarti untukmu ~Nonentity Bahasa//English