Valentine pov
Entah kenapa daritadi aku hanya memikirkan pria kembar yang hampir menabrakku tadi. Ntah kenapa ada penasaran ketika aku melihatnya.
"heeiii kau melamun, ada apa? "ucap corbyn yang tiba-tiba datang dan mengejutkanku.
"tidak ada, aku hanya sedang berpikir"jawabku dan meletakkan kepalaku di pundak corbyn.
"ayolah, semenjak pulang sekolah tadi kau hanya diam. Tidak biasa nya kau seperti ini. Aku ingin mendengar cerita yang keluar dari mulut mu sendiri, daripada cerita dari alexa. Ayolahhh"paksa corbyn sambil mengoyang-goyangkan lenganku .
"memangnya alexa menceritakan apa? "tanyaku pada corbyn.
"dia menceritakan semuanya, kau hampir ditabrak seseorang. Dan dia hampir ingin meninju pria itu, tapi kau sudah nangis duluan apa itu benar? "tanya corbyn sambil mengusap pelan rambutku, aku hanya mengangguk bertanda benar.
"asal kau tau, alexa dimarahi oleh jonah karena dia tidak memberitahu ini ketika disekolah tadi"ucap corbyn, aku yang mendengar itu menatap mata corbyn, seperti memberi kode 'benarkah'
" yaa aku tidak bohong, makanya aku kesini. Aku tidak mau mendengar ceramah jonah"ucap corbyn lagi. Aku jadi merasa bersalah karena aku alexa jadi dimarahi jonah.
"dimana alexa sekarang? "tanyaku pada corbyn.
"dibawah"ucap corbyn, dengan segera aku turun ke bawah yang disusul oleh corbyn.
Valentine pov end
Alexa pov
"alexa apa yang terjadi? Kenapa vale dari tadi hanya diam? "tanya jonah padaku, aku tau ini akan terjadi. Untung aku sudah menyiapkan kata-kata.
"aku tidak tau, semenjak kejadian tadi dia hanya diam. Sampai-sampai alexis menyapanya dia tidak menjawab.
"memang apa yang terjadi? "tanya jonah lagi, aku menghembuskan nafas kasar mendengarnya.
"kan tadi aku sudah menceritakannya,dia hampir di tabrak ketika kami ingin ke kelas, terus aku menggedor jendela mobil itu. Mereka membuka jendela mobil itu dan mereka memancing emosiku, aku hampir saja malayangkan tinjuanku. Tapi vale menahanku sambil menangis"ucapku,yang lain mendengar itu hanya diam tidak menjawab.
"kau tau kan valentine tidak suka melihat orang berkelahi, apalagi itu saudaranya alexa? "tanya daniel, aku mengangguk tanda mengerti.
"yaa aku tau, tapi mereka kurang ajar daniel. Aku tidak bisa membiarkannya"ucapku kesal.
"daniel benar alexa, kau harus merubah prilaku mu itu, kau perempuan alexa. Kalau mom tau pasti dia marah padamu"ucap jonah.
'aku benci seperti ini'ucapku dalam batin."yaa aku tau ,aku akan dimarahi mom. Tapi jangan pernah kalian menyuruhku untuk merubah prilakuku. Ini aku alexa christina francies,aku ingin menjadi diri sendiri. Asal kalian tau itu"ucapku dan menaikkan suaraku seperti sedikit berteriak.
"lihatlah, kau selalu begini. Kalau dikasih tau pasti keras kepala"ucap jonah sambil menggelengkan kepala.
"sebaiknya kau minta maaf kepada vale alexa, karena kau sudah membuatnya seperti ini"ucap zach, aku melihat zach dengan tajam.
"kau tau aku kan zach herron francies, aku akan meminta maaf sendiri tanpa disuruh kalau aku memang bersalah. Tapi disini aku membelanya"ucapku ketus pada zach, dia hanya dia karena mungkin dia tau setiap aku memanggil nama orang dengan lengkap tandanya aku sangat marah.
"sudahlah zach, dia memang keras kepala. Biarkan dia menyesal nanti"kata jack menambahkan. Aku mendengar itu kesal dan berteriak didepan mereka.
"AKU TIDAK AKAN MENYESAL, KARENA AKU TIDAK BERSALAH." teriakku dan meninggalkan mereka berempat. Saat aku ingin kekamar aku melihat vale dan corbyn turun menuju ke tempat kami kumpul tadi. Tapi aku menghiraukannya dan menlanjutkan langkah ku ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE
FanfictionI really dont care about what anyone think of me every time and every where. I am who i am, i don't live to please you and my life is not from you