🔅5🔅

23 6 0
                                    

Alexa pov

"byee, nanti kami akan belajar kelompok. Kalian bisa pulang sendirikan? "tanya jonah melalui jendela mobil, aku dan valentine sekarang sedang ada di parkiran sekolahku. Well jadi aku akan menjelaskan kenapa aku tidak sama dengan jonah dll turunnya karena kami berbeda tingkatan kelas. Jadi kami berbeda gedung sekolah, jadi mobil yang dibawa jonah diparkirkan di tempat parkir gedungnya. Kalau kantin, kantin kami berada di tengah-tengah gedung. Jadi kalau kami kekantin otomatis akan bertemu lagi.

"yaa, nanti kami akan naik taksi atau memesan uber"ucapku pada jonah.

"tidak taksi saja, jangan uber. Aku takut kalian di culik "ucap jonah melarang. Aku dan valentine hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
Saat kami ingin pergi kekelas,

Tinnnn tinnn

tiba-tiba ada mobil yang hampir menabrak valentine segera aku memberhentikan mobil itu.

"heiii keluar kau, kau hampir saja melukai adikku?!!!  Keluar kauu?!! "teriakku sambil mengedor kaca jendela. Kemudian terbukalah jendela itu memperlihatkan dua manusia kembar.

"hei maaf nona kami tidak sengaja"ucap sipengemudi.

"enak saja kau meminta maaf, kalau sampai terjadi apa-apa dengan adikku. Kauu akan babak belur"ucapku menantangnya.

"hoaaa berani rupanya kau nona"ucapnya lagi, saat aku ingin melayangkan tinjuan kuu valentine mencegahku. 

"t...takk usah berkelahi,aku takut"ucap valentine dengar suara bergetar. Aku baru ingat valentine tidak suka melihat orang berkelahi.

"hushhh tidak usah menangis, aku tidak berkelahi"ucapku sambil mengusap air mata yang keluar. Karena aku tidak ingin melihat valentine menangis aku dengan cepat menarik tangan valentine dan pergi dari sana. Tapi sebelum pergi aku tidak lupa membisikkan sesuatu pada orang itu.
"urusan kita belum selesai bung"bisikku padanya,lalu pergi meninggalkan tempat.

Alexa pov end

Valentine pov

"heiii keluar kau, kau hampir saja melukai adikku?!!!  Keluar kauu?!! "teriak alexa sambil mengedor kaca jendela. Kemudian terbukalah jendela itu memperlihatkan dua manusia kembar.

"hei maaf nona kami tidak sengaja"ucap sipengemudi,yang hampir menamparku.

"enak saja kau meminta maaf, kalau sampai terjadi apa-apa dengan adikku. Kauu akan babak belur"ucap alexa menantangnya.
'Ohhh goshh aku takut melihat orang berkelahi ucapku dalam batin'.

"hoaaa berani rupanya kau nona"ucap sipengemudi itu lagi, saat alexa ingin melayangkan tinjuannya aku memnahan tangannya dan memegang tanganya dengan bergetar.

"t...takk usah berkelahi,aku takut"ucapku dengar suara bergetar.

'dasar cengeng'gadis batinku teriak. 

"hushhh tidak usah menangis, aku tidak berkelahi"ucap alexa sambil mengusap air mataku yang mulai keluar. Dengan segera alexa menarik tanganku, tapi sebelum pergi alexa membisikkan sesuatu pada mereka.
Tapi saat alexa membisikkan sesuatu ke sipengemudi, kembarannya yang satu lagi melihat kearahku sambil tersenyum kikuk. Karena malu aku mengalihkan pandanganku.

Saat perjalan mau kekelas aku tidak mengeluarkan suara, aku sibuk dengan pikiran ku.
"kau kenapa? "tanya valentine padaku.

"tidak apa-apa"ucapku padanya.

"aku tau kau valentine, jangan coba berbohong padaku"ucap alexa sambil memegang tanganku.

"aku baik-baik saja lex, jangan khawatir aku hanya shock"ucapku pada alexa dan meninggalkan nya .
Saat aku ingin kekelas tidak sengaja aku menyenggol alexis.

"hai vale"sapa alexis tapi aku tidak ada niat untuk membalasnya jadi nya aku hanya mendiamkan saja.

"hei heii kau kenapa vale, apa ada masalah?  Ceritakan padaku"ucap alexis mencoba membujukku.

"aku sedang tidak mood untuk bercerita lexis"ucapku ,tiba-tiba alexa datang dan duduk dikursi ku.

"vale kenapa lex? Apa yang terjadi? "tanya alexis pada alexa.

"nanti aku ceritakan xis, duduklah sebentar lagi mrs garret masuk"ucap alexa pada alexis, alexis menggangguk ,dan segara duduk disamping alexa.

DELICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang