Alexa pov
Handphone ku berdering, aku melihat tertera nama alexis disana.
On the phone
"hai lex"sapa alexis, wait wait kenapa suaranya berbeda? Sepertinya dia abis menangis.
"hai xis, hei kenapa suaramu berbeda? "tanya tanyaku.
"nanti aku ceritakan, kau bisa kesini bersama valentine? Aku tidak ada teman disini"ucap alexis, 'sepertinya ada yang terjadi'ucapku dalam hati.
"memangnya kakakmu kemana? "tanyaku.
"dia tidak ada dirumah, bisa kau kesini? "tanyanya lagi.
"yaa aku bisa, aku akan tanya pada valentine. Sampai nanti "ucapku.
"yaa bye"ucapnya,lalu dia mematikan sambungan telpon.
Aku segera pergi kekamar valentine. Disana valentine sedang tengkurap dengan laptop di depannya.
"vale, bersiaplah kita akan pergi"ucapku. Valentine mengalihkan pandangannya kearahku.
"memangnya kita mau kemana? "tanya valentine dan mengubah posisinya menjadi duduk.
"kita akan kerumah alexis, dia tadi menelpon ku. Suaranya berbeda, sepertinya dia habis menangis"ucapku,lalu valentine bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke walk closet.
"aku ganti pakaian sebentar"ucapnya,aku hanya mengangguk dan keluar dari kamarnya.
Aku pikir-likir pergi pakai apa kami nanti? Aku tidak bisa menyetir, lagian aku belum cukup umur. Ahh yaa ada kakak-kakak ku, aku minta antar saja.
Aku kebawah keruang keluarga mencari kakakku, tapi tidak ada. Lalu kedapur tidak ada. Lalu aku pergi kekamarnya.
Aku masuk kekamar jonah, tanpa mengetuk tentunya lagian dia juga tidak akan marah."ketuk dulu sebelum masuk alexa"ucap jonah, yang berkutat pada laptopnya.
"sedang apa kau"ucapku dan membaringkan tubuhku dikasurnya.
"seperti kau lihat, aku akan ada persentasi disekolah. Jadi aku harus menyelesaikan ini"ucapnya.
"kapan dad dan mom pulang? "tanyaku.
"ntahlah, kenapa? "tanyanya.
"aku merindukannya,ohh yaa aku lupa. Bisakah kau mengantarkanku kerumah alexis? Dia tadi menelponku, sepertinya dia abis menangis. Aku takut terjadi sesuatu padanya"jelasku pada jonah.
"sorry bee, aku tidak bisa. Aku harus menyelesaikan ini. Minta saja antar sama daniel, dia free. Kalau tidak mau kau naik taksi saja"ucap jonah .
"kalau naik taksi, aku tidak tau arah jalan rumahnya lebih baik aku minta antar daniel, bye brotha"ucapku,lalu mencium pipinya dan pergi keluar kamar jonah.
"sudah siap? "tanyaku pada valentine, di mengangguk dan mengikutiku yang pergi kekamar daniel.
"daniel, maukah kau mengatarku kerumah alexis? "tanyaku pada daniel, yg sedang bermain handhpone.
"baiklah, tunggu dibawah. Aku akan menganti bajuku dulu "ucapnya, lalu kami pergi kebawah.
-skip rumah alexis-
"bye, tak usah minta jemput nanti kami pulang naik taksi saja"ucapku,lalu melambaikan tangan kearah daniel.
Saat ini aku sudah didepan rumah alexis, wait bukannya itu mobil harry? Tapi kata alexis harry tidak ada dirumah.
"ayo lex"ucap valentine dan menarik tanganku masuk.
"kau yang pencet bel nya"ucap valentine, lalu aku memencet bel rumahnya .
"sebentar"teriak seseorang dari dalam, tak lama terbuka pintu menampakkan harry disana.
"hei, kalian mencari alexis"sapa harry, kami menggukkan kepala serentak.
"pergilah, dia diatas"ucapnya dan mempersilahkan kami masuk.
Saat aku dan valentine masuk kerumah alexis, aku melihat kenny sedang duduk disofa ruang tengah. Kami hanya melewatinya saja.
Kami sudah ada dipintu kamar yang bertulisan alexis, lalu aku mengetuk pintunya. Tapi tidak ada jawaban, lalu aku membuka pintunya secara perlahan. Gotchaa ternyata tidak terkunci, hal yang pertama aku lihat adalah alexis yang sedang tidur dengan tengkurap dan pakaian yang dia kenakan sekolah tadi masih melekat pada tubuhnya."alexis, bangun ini kami. Alexa dan valentine"ucap valentine lembut, sambil menepuk-menepuk pipinya. Kenapa kalai membangunkanku dengan cara memukul bantal kearahku? Tanyaku dalam hati. Tak lama alexis menggerang dan mengucek matanya.
"kalian sudah datang, apakah kalian menunggu lama"ucapnya lalu duduk.
"tidak kami baru saja datang, hei kenapa kau berantakan sekali? Mata sembab hidung merah? Kenapa? "tanyaku beruntun padanya.
"heii, satu satu. Nanti aku ceritakan, aku akan membersihkan diriku dulu. Kalau kalian bosan atau lapar ambil saja makanan di kulkas bawah, anggap saja rumah sendiri"ucap alexis, dan segera pergi membersihkan dirinya.
Sedikit lama kami menunggu, akhirnya alexis keluar dari kamar mandi, dia tampak segar daripada tadi."okeyy baiklah, aku akan bercerita. Jadi begini aku tadi pulang tidak sama harry, melainkan zayn. Harry menyuruhnya,pertama aku menolak. zayn memaksa jadi aku ikut saja. Tapi saat aku sampai rumah aku melihat mobil harry digarasi, aku pikir dia tidak pulang. Dan saat aku masuk betapa terkejutnya aku melihat harry dan kenny berciuman, lalu aku memarahi mereka. Seharusnya mereka tau tempat untuk melalukan itu. Bagaimana kalau dad ku yang datang? Pasti mereka akan dimarahi, si keny itu bukannya malu. Dia malah menyebut itu biasa saja, karena kesal aku mengatai dia jalang,lalu dia tidak terima. Dan mengataiku kembali, dan ketika aku mengatainya jalang lagi harry membentakku, aku ditampar oleh harry. Bayangkan saja aku tidak pernah ditampar oleh siapapun, tapi hari melakukannya. Aku kecewa pada harry, lalu aku kamar dan menangis sejadi-jadinya, makanya penampilanku seperti tadi. Karena aku membutuhkan teman untuk curhat jadi aku menyuruh kalian datang kesini"ucap alexis panjang lebar, aku yang mendengarnya membuat amarahku memuncak, bayangkan saja orang yang kau sayang yaitu kakakmu lebih membela kekasihnya ketimbang adik kandungnya sendiri, ini sudah keterlaluan. Saat aku ingin bangkit dari tempat tidur tanganku di tahan oleh valentine.
"aku tau kau akan memarahi harry, ini akan semakin runyam kalau kau terbawa emosi. Sebaiknya kita diam saja dulu"ucap valentine, aku pikir-pikir benar juga lalu aku duduk kembali ketempat semula.
"jadi kau sudah merasa lega? Bagaimana kalau kau tidur dirumah kami? "ucap valetine, aku mengangguk setuju.
"yaa vale benar, siapkan pakaian yang akan kau pakai sekolah besok. Kau akan menginap dirumah kami"ucapku,lalu alexis menangguk dan pergi menyiapkan keperluan yang akan dia bawak.
Tak lama alexis bersiap, dia sudah keluar dari walk closetnya sambil menjinjing tasnya yang berisi perlengkapannya.
"aku sudah siap ayo"ucapnya,lalu kami pergi turun kebawah, saat dibawah aku melihat kenny dan harry melihat kearah kami.
"mau kemana kalian"tanya harry, aku melihat alexis menunduk dan tidak mau melihat harry.
"alexis akan menginap dirumahku"ucapku.
"kenapa kau tidak minta izin padaku alexis? "ucap harry.
"untuk apa dia minta izin padamu?! "ucapku ketus.
"aku kakaknya"ucap harry tak kalah ketus.
"ohh kau kakaknya? Kau masih menyebut dirimu kakak?kakak mana yang membentak adikknya dan menamparnya demi kekasihnya seorang jalang?! "teriakku pada harry, dia hanya dia tidak berkutik.
"ayo alexis, valentine kita pergi. Kau tak usah minta izin pada pria ini. Yang penting sekarang kau minta izin pada orang tuamu saja"ucapku dan lalu kami pergi meninggalkan rumah alexis.
Alexa, valentine and alexis on mulmed!
Jgn lupa vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE
FanfictionI really dont care about what anyone think of me every time and every where. I am who i am, i don't live to please you and my life is not from you