"Fhafha yang melakukannya bu, aku melihatnya dia memasukkan sesuatu kedalam tasnya saat dari ruanganmu". Umpat kaila sambil menunjuk kearahku.Aku memang dari ruangan bu dina tapi bukan aku yang mengambil ponselnya aku hanya menyimpan buku cetak bahasa inggris seperti yang bu dina perintahkan padaku. Yang paling menyakitkan adalah kaila menuduhku sebagai pencuri yang mengambil ponsel bu dina.
"Bukan aku bu. Aku tidak tahu apa-apa".jelasku singkat
"Untuk membuktikannya kita rasia tasnya fhafha bu". Umpat kaila
Bu dina mempercayai ucapan kaila lalu mengambil tas ku lalu memeriksanya.
Seketika itu mata bu dina membesar dan melirik kearahku. Mata yang membuat jantungku berdetak sangat kencang.
"Apa yang kaila katakan itu benar fha kamu yang telah mengambil ponsel ibu". Ketus bu dina dan menuju kearahku yang sedang berdiri ketakutan.
"Tidak bu saya berani bersumpah demi apapun bu saya tidak mengambil ponsel ibu saya hanya menaruh buku yang di perintahkan olehmu tadi". Jelasku dengan pipi yang mulai basah. Siapa sangka aku akan difitnah seperi ini.
Entah mengapa aku yakin bahwa kailalah penyebab dari apa yang terjadi padaku sekarang. Jika tidak mengapa dia tahu kalau aku keruang guru. Dia bisa saja mengikutiku dari belakang lalu menjebakku seperti sekarang.
Kulihat teman-teman disekitarku mulai berbisik-bisik dan melihat sinis padaku. Pasti mereka malu mempunyai teman seorang pencuri seperti apa yang mereka pikirkan bahwa aku adalah seorang pencuri. Aku yakin lambat laun gosip tentang diriku akan tersebar begitu luas. Dan yang paling menyakitkan adalah jilbabku yang mereka bawah-bawah.
Siapa yang bisa merasakan apa yang sedang aku alami sekarang cobaan apa yang aku hadapi sekarang adalah cobaan yang begitu menyakitkan. Sebuah fitnah tertuju padaku. Aku rak ingin berburuk sangka kepada kaila tapi perilakunya yang membuatku yakin bahwa dia telah mengfitnahku sekarang.
Saat ini bu dina membawahku keruang kepala sekolah membawahku dengan mendorongku begitu kasar aku tidak percaya guru yang sangat aku sukai melakukan hal ini padaku.
########
Ruang kepala sekolah...
"Anak ini telah mencuri ponsel saya pak". Jelas bu dina sambil mendorongku duduk dihadapan pak kepala sekolah.
" apakah sudah ada buktinya bu jangan sampai ibu salah menuduh". Ucap pak kepala sekolah.
Pak kepala sekolah saja tidak percaya aku yang melakukannya dia adalah orang yang bijaksana,ramah,baik hati dan tentunya profesional. Dia di kenal sebagai pak iman.
Namun karena aku terbukti bersalah maka aku diberi sanksi di skorsing selama 2 pekan lamanya. Aku sedih karena akan banyak ketinggalan mata pelajaran selama aku di skorsing nanti.
Aku tidak akan diam saat diriku tidak bersalah. Aku akan buktikan bahwa diriku tidak bersalah sedikitpun apalagi melakukan hal seperti mencuri.
Aku ingin meluapkan amarahku tapi aku tak sanggup untuk itu. Aku masih dinyatakan bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat terbaik(Tamat)
Teen FictionKisah seorang remaja smk yang begitu setia dan selalu mengutamakan sahabatnya. Namun sahabatnya begitu egois dan tak pernah mau menyadari kesalahannya yang selalu membuat goresan dihati seseorang yang selama ini selalu peduli dan percaya padanya. se...