part 4

52 9 6
                                    

Detik berganti detik, menit berganti menit,jam berganti jam dan hari berganti hari. Sifat kaila begitu membuatku merasa dia tidak sama sekali membutuhkan kehadiranku. Sudah sepekan aku tidak terlalu mendekati kaila bisa dibilang sedikit menjauh tapi aku tidak bermaksud untuk memusuhinya aku hanya sedikit menghindar saja. Untuk apa kita tetap bertahan dan bersamanya jika kehadiran kita sudah tidak dianggap lagi,kan percuma. Lebih baik aku menjauhinya mungkin dia tidak suka bersahabat denganku.

Teringat saat pertama masuk di SMKN 1 GOWA dan saat hari pertama belajar kaila mengajakku kekantin dan mengajakku berbicara dia terlihat begitu cantik dengan kulit putihnya dan begitu ramah dan lemah lembut disetiap kata yang dia lontarkan pada siapapun. Disitulah aku benar-benar terkagum akan sifatnya itu, namun perlahan-lahan setelah akrab dengan teman-teman kelas. Sifat aslinya keluar saat awal semester dua silam. Saat dia emosi dia mulai melontarkan perkataan yang tak pantas(kotor) dengan nada begitu tinggi dan berbicara semaunya tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya. Aku sudah terbiasa dengan perkataannya yang terkadang mengiris dadaku bahkan membuatku ingin menangis. Tapi aku berusaha untuk sabar dengan sikapnya itu.

Saat pertengahan semester tiga begitu banyak yang memberi tahuku bahwa kaila itu egois dan tidak pantas untuk dijadikan seorang teman dan banyak yang menceritakan semua keburukan kaila padaku seakan-akan banyak yang tidak ingin aku dan kaila berteman. Apakah mereka iri atau hanya sekedar ingin mengadu domba diriku dengan kaila. Aku selalu mengacuhkan dan tidak peduli apa yang mereka bilang tentang kaila. Aku tetap memilih untuk menjadikan kaila sebagai sahabatku.

Terkadang saat kaila duduk disampingku aku selalu mengingatkannya tentang ibadah dan bagaimana menjadi seorang muslimah dengan sedikit ilmu yang aku pelajari sewaktu pondok dulu. Aku sangat senang ia mendengarkanku dan belajar mamahami perkataanku. Bahkan dia pernah menangis saat aku mengingatkannya tentang pentingnya menutup aurat. Aku sadar diriku belumlah sepenuhnya baik tapi aku hanya ingin mengamalkan ilmu yang aku punya.

Sejak sepekan ini aku hanya berdiam diri didalam kelas. Menghabiskan waktuku dengan meembuat target one juz one day. Kesendirianku membuatku lebih dekat dengannya (Allah) walau dikelas sedikit ribut yang terkadang membuat imanku goyah untuk melanjutkan bacaan qur'anku. Tapi aku mencoba untuk bersabar karena aku tau ini sekolah bukan kamarku yang sepi.

Terkadang jika aku ingin makan dikantin atau ke toilet aku mengajak sarah. Dia mau-mau aja menemaniku. Sedangkan kaila tidak pernah mau menemaniku ke toilet. Dia selalu beralasan baulah, magerlah,capeklah dan inilah itulah. Aku tidak ingin memaksanya lagipula aku bisa kesana sendiri. Aku hanya ingin ditemani karena begitu banyak siswa laki-laki yang nongkrong dekat toilet. Karena toilet sekolah tidak jauh dari kantin. Sarah terlihat begitu baik dan selalu mengiyakan ajakanku. Dia memang pendiam dan jika berbicara padanya kita hanya akan merasakan kesejukkan hati. Aku baru sadar akan dirinya bahwa dikelasku masih ada orang yang baik seperti sarah. Aku pikir semua teman itu sama saja dia akan datang saat dia membutuhkan kita. Kailalah yang membuatku berpikir seperti itu. Dia selalu mengatakan hal itu, tapi dia tak sadar bahwa dirinyapun seperti itu datang saat ada maunya.

Kenapa sekarang seperti ini? Jangan ditanya lagi penyebabnya hanya satu yaitu kaila yang selalu memikirkan dirinya sendiri.

Apa yang dia lakukan padaku selama ini membuatku percaya bahwa dia adalah orang yang tidak pantas untuk aku jadikan seorang sahabat bahkan teman sekalipun. Ternyata apa yang teman kelasku katakan itu adalah fakta. Jika membalas semua perlakuannya tidak berdosa maka akan aku lakukan. Sekarang aku benar-benar tidak kuat lagi untuk bersabar akan sifatnya. Rasanya ingin sekali aku menjambak rambutnya itu.

"Ya Allah tunjukkilah aku jalan yang lurus. Aku yakin kau akan memberikan yang terbaik untuk hambamu yang berusaha untuk tetap bersabar ini". Doaku pada tuhan malam ini.

Semoga esok hari akan menjadi hari yang baik untukku. Aamiin.

Aku menarik selimut dan memejamkan mataku setelah adab tidur usai kulakukan.

Baca terusyaa jangan bosen-bosen.
Jangan lupa vote and komentya

sahabat terbaik(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang