part 5

48 8 0
                                    

Seperti biasa setelah usai mengerjakan ibadah sholat subuh aku membantu ibu untuk membersihkan rumah dari kamar yang satu kekamar yang lain hingga ke halaman rumah setelah itu aku mandi dan berpakaian, kadang sarapan kadang juga tidak karena ibu sibuk dengan dagangannya. Aku juga tidak nafsuh makan saat pagi hari.

~~~~~

Tibanya di sekolah....

Aku singgah keperpustakaan untuk meminjam buku IPA sebelum kehabisan diambil kelas lain. Setelah itu aku kekelas.

Dikelas

Aku duduk dibangkuku sambil menunggu guru lebih baik aku melanjutkan bacaan qur'anku yang baru saja juz 14. Alhamdulillah targetku one day one juz bisa berjalan lancar hingga akhir ini.

Tak lama itu kaila memasukki kelas tanpa memberi salam namun mengejutkan teman-teman yang lain dengan suara keras

"Pagi ......" ucap kaila dengan keras.

Teman-teman yang lain hanya diam melihat kelakuannya itu.

~~~~

Kring...kring

Bel istirahat pertama berbunyi

"Kaila kamu gak mau ikut kekantin?" Tanyaku menghampiri bangku kaila.

"Nggak ah aku sama dian aja." Ucapnya menolak tawaranku

Aku hanya tersenyum dan berlalu meninggalkannya. Sarah hari ini nggak masuk sekolah entah ada apa dengannya tak ada surat ataupun kabar darinya sehingga membuatnya di alfa hari ini. Terpaksa aku berjalan sendiri kekantin dari pada aku mati kelaparan dan menyusahkan orang lain haha... lagipula perutku sudah mangamuk ingin di isi.

Dikantin

Aku duduk dimeja No 5 dan memesan soto ayam dan juga es teh. Sambil menunggu pesananku diantar aku melihat noktifikasi pada ponselku, begitu banyak chat yang masuk. tak lama itu makananku telah dihidangkan dihadapanku aku memutuskan untuk membalas chat mereka setelah makan. Aku mulai memakan soto ayam sambil menunduk

" Assalamu'alaikum...?" Ucap seorang laki-laki yang suaranya tidak aku kenal.

"Wa'alaikumussalam". Ucapku tetap tertunduk sambil menyantap makananku.

"Bolehkan aku duduk disini?" Tanyanya dengan lembut

Aku memalingkan pandanganku kepada laki-laki tersebut dan membalasnya dengan anggukan pertanda aku membolehkannya duduk di hadapanku. Sedang dia hanya tersenyum sembari duduk dan memesan makanannya.

"Namaku nursandi kamu bisa panggil aku sandi kalau kamu butuh bantuanku beritahu saja aku insyaaAllah aku bisa membantu". Ucapnya memulai obrolan.

"Hmm namaku fhafha" jelasku singkat dan kembali menyantap makananku.

"Kamu temannya kaila bukan?" Tanyanya sambil menggerutkan alis tebalnya itu.

"Iya. Kamu kenal dengan kaila?" Jawabku sembari bertanya kembali.

"Dia itu teman akrabku di organisasi OSIS waktu SMP dulu. Dia itu selalu curhat denganku bahkan sampai sekarang tapi sudah jarang. Kami itu punya persahabatan yang kita beri nama 4 sekawan tapi sekarang udah jarang kumpul mereka mungkin pada sibuk." Jelasnya sembari tersenyum.

"Owh gituyaa kamu bisa gak bantuin aku". Kataku memohon.

"InsyaaAllah kalau aku bisa aku pasti bantu kok". Ucapnya sambil menyantap makanannya yang baru saja dihidangkan didepannya.

"Aku yakin kamu bisa kan kamu teman deketnya kaila. Coba deh kamu tanya dia ada masalah apa. Apa dia punya masalah atau nggak. Soalnya akhir-akhir ini kaila begitu sensitif tidak seperti biasanya". Jelasku singkat.

"Kamu kelihatannya peduli banget ya sama kaila padahal dia itu gak pernah peduli sama siapapun. Kalau aku mah udah kenal dengan sifatnya". Katanya entah dia keceplosan apa nggak sih sampai-sampai mengumbar aib kaila.

"Maksud kamu dia gak pernah mikirin orang lain gimana?" Tanyaku sedikit bingung.

"Eh maaf aku sampai keceplosan gitu habisnya aku sudah capek dengan sifatnya. Dia memang teman akrabku tapi saat aku membutuhkan pertolongannya dia sama sekali tidak peduli denganku. Terkadang kita nggak tega melihat mereka kesusahan tapi dia malah tega banget kalau lihat kita kesusahan entah dimana hatinya. Maaf ya aku bukannya mau menceritakannya dari belakang aku hanya sekedar curhat aja kan kamu teman deketnya gak apa-apa juga kalau kamu mau kasih tau kaila apa yang sudah aku katakan tentangnya semoga aja dia bisa sadar. Tapi menurut aku sih gak mungkin karena dia pasti akan menyalahkan atau memutar balikkan fakta". jelasnya panjang lebar.

"Owh gituyaa kok banyaknya yang bilang kaya gitu ke aku. Aku gak tahu apa itu semua bener apa nggak". Ucapku tertunduk karena dilema apa yang sandi katakan itu benar karena sudah banyak yang mengatakan hal itu padaku.

"Iyya fha dia memang seperti itu. Apa dia gak pernah menyakiti hatimu sampai-sampai kau terlihat bingung begitu". Kata sandi menyakinkanku

"Aku belum bisa percaya dia itu sahabatku, dia baik kok". Jelasku singkat.

"Jika orang selalu menyakiti hatimu berarti dia tidak pernah menganggapmu sebagai temannya. Menganggapmu sebagai teman saja nggak apalagi sahabatnya". Jelasnya mulai membuat hatiku remuk dengan ucapan sandi itu.

"Dia nggak pernah kok nyakitin aku".jelasku tertunduk sambil membendung air mataku yang sudah mau terjatuh.

"Sudahlah nangis aja kalau mau jangan ditahan apalagi berbohong kalau dia gak pernah nyakitin kamu". Katanya mengetahui bahwa aku sedang menahan tangisku.

Isakku terpecahkan oleh kata-kata sandi dan akhirnya aku membuat sungai kecil mengalir dipipiku sambil menutup sedikit wajahku dengan kerudungku.

"Tuhkan kamu gak usah nutup-nutupin tentang dia gak pernah nyakitin kamu. Aku ini bukan laki-laki seperti diluaran sana aku ini bisa ngerti perasaan seseorang hahaha". Jelasnya sambil tertawa kecil dan memuji dirinya sendiri.

#######

Kring....kring bel pulang berbunyi

Akhirnya aku pulang sehabis 10 jam belajar disekolah.

Ucapan sandi saat di kantin tadi masih tergiang ditelingaku. Sehingga membuatku bingung apakah apa yang orang-orang katakan itu benar bahwa kaila itu nggak baik. Ahh entahlah lebih baik aku mempercepat langkahku untuk mengistirahatkan tubuhku ini.

Baca terus yaa
Maaf baru update soalnya baru ada kuota🤣 jangan lupa tekan bintang dan tinggalin komenyaa.

Mari berteman
Fb: uslifatunisa
Ig: uslifatunisa7
Wa:0878p5760019

sahabat terbaik(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang