5. Kedekatan Istra dan Zio

19 2 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi...

"Dres gue sama Zio, pulang duluan", ucap Istra

"Bukannya ini masih hujan ya"

"Iya, tapi gue harus pulang cepet, jadi gue sama Zio mau nekat aja"

"Udah sana keburu makin deras hujannya, hati hati ya"

Lalu Istra pergi ninggalin Dresni yang masih berdiri didepan kelas yang udah sepi.

Di sisi lain...

Zio dan istra lagi ngobrol berdua di atas motor.

"Zi, emangnya wajah lo nggak sakit kena air hujan gitu?"

"Kenapa, lo ngerasa kesakitan kena air hujan?"

"Hem, sedikit sih"

"Ya udah lo sembunyi in wajah lo dibelakang punggung gue aja"

"Terus gimana sama lo? kalau gue bantu nutupin wajah lo pakai tangan gue, boleh?"

"Boleh, terus nanti pas sampai di rumah jangan lupa buat cerita ya", ucap Zio yang masih ngegantung.

"Cerita?"

"Iya, yang salah satu dialognya gini 'Zi ayo kita mati bersama"

"Hehehe maaf gue kan cuma mau lindung in lo dari hujan aja"

"Bukannya itu kebalik ya"

"Di bagian mana?"

"Di bagian 'lindung in' harusnya kan cowok yang bilang gitu"

"Terserah lo aja deh", jawab Istra singkat.

Setelah itu keadaan mulai hening diantara mereka berdua, hanya suara motor yang berada di kanan dan kiri jalan saja yang terdengar di daun telinga mereka masing-masing.

"Entah kenapa gue selalu ngerasa aman kalau ada disisi lo Zi..", batin Istra.

"Waktu lo ada disisi gue...entah kenapa gue merasakan perasaan yang aneh Is...perasaan yang jauh berbeda kalau gue lagi sama Nisy...",batin Zio

Di tempat Dresni...

Saat itu Dresni lagi nungguin jemputan dan sekalian nunggu hujannya berhenti

Karena capek kalau harus nunggu sambil berdiri, akhirnya dia mencari tempat duduk, tapi setelah melihat disekelilingnya ternyata tidak ada kursi hanya ada satu meja panjang.

Lalu dia menghampirinya dan duduk diatasnya, untung saja tidak ada orang di sana.

"Lo itu beruntung ya Is masih ada banyak cowok yang suka sama lo...walaupun cowok yang lo suka malah jadian sama temen sendiri, tapi kelihatannya cinta lo ke Zio nggak bertepuk sebelah tangan..."

"Gue boleh ikut duduk", ucap seseorang yang tiba-tiba ada di sampingnya.

"Astaga!!!, udah mirip hantu aja lo, munculnya tiba-tiba"

"Lo nya aja yang sibuk sama pemikiran lo sendiri",ucap Drakin yang sekarang udah duduk di sampingnya

"Bukannya itu memang fungsi dari otak, fungsinya kan emang buat mikir"

"Tapi pemikiran lo itu, belum tentu ada benarnya kan"

"Jangan sok tau"

"Bukannya itu sifat lo", balas Drakin

"Kok gue"

"Iyalah, bukannya lo pernah bilang kalau gue suka sama Istra, itukan artinya lo sok tau juga"

RUMITNYA BENANG CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang