20. 3 days with you rosie.

658 87 28
                                    

Rose terdiam memandang lim yang baru saja datang, hatinya mulai gelisah tak kharuan, sosok yang ia rindukan berdiri dihadapannya, memandangnya penuh dengan rindu yang sama besarnya, lim berjalan kearah rose, lantas ia memeluk erat gadis dihadapannya.

"Li-lisa.." rose berucap pelan, kenyamanan ini benar-benar membuatnya sungguh ingin menangis. Ia rindu sungguh. Dengan pelan ia balas pelukan lim yang ia sangka adalah lisa.

Sosok lisa tinggi yang berada dipelukan membuat hatinya merasa lega, ada apa dengan pikirannya ini? Ini lisa yang sama kan? Tapi hatinya sungguh. Argh. Ini sulit dijelaskan, hanya saja ada rasa bahagia yang terasa saat dekapan yang terasa berbeda namun mengandung perasaan yang sama, mampu membuatnya terlena.

"Aku merindukanmu rose"

Jantung rose berdegub begitu kencang, bagai dentuman musik DJ yang begitu mendebarkan, panggilan rose. Kenapa ini? Rose semakin erat memeluk lim, panggilan namanya membuat rose merasa semakin rindu.

Seakan tersadar dalam segala imajinasi yang keluar dalam pikiran, rose melepas pelukan, memandang lisa yang tinggi, mata tajam penuh sayang didalamnya banyak kerinduan yang terpancar,kenapa bisa? Bukankah lisa hanya pergi sebentar? tapi kenapa gadis ini memandangnya bagai tidak bertemu bertahun lamanya.

"Kau hanya pergi 3 jam lalu tapi sudah merindukanku? Dan apa kau meminum ramuan ibu mu lagi?" Tanya rose dengan pandang menyelidik.

"Tentu apa kau tak lihat? Entahlah semenjak aku tahu jika kau mengandung anakku, aku selalu rindu padamu" lim berucap lalu mencubit gemas hidung rose.

"Hmmm baiklahh, lisa kau tau? Aku ingin makan buah yang masam, bisakah kau membelinya untuk ku?" Rose berucap dengan mata di buat memohon bagai anak kucing yang terlihat begitu menggemaskan.

"Siapa yang mau kau atau anak ku?" Lim memandang dengan tatapan jahil, halisnya ia angkat sebelah,

"Anakmu? Ini anak ku, dan sudah jelas dia yang mau " lim terkekeh saat rose menjawab dengan nada kesal namun juga terlihat begitu menggemaskan.

"Tapi aku yang membuatnya, sebelum aku pergi membeli buah, aku ingin berbicara sesuatu padamu" lim berucap, membuat rose menunjukan wajah penasaran.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"tanya gadis itu,

"Kita ambil cutie 3 hari, aku ingin membawamu Jalan-jalan, kau mau? "

"Benarkahhh???" Rose menjawab dengan wajah senang, lim mengangguk dan tersenyum.

"Tentu saja aku mau, kau ingin membawaku kemana lisa?"

"Kau ingin kemana? Kita akan pergi ketempat yang kau mau" mendengar itu rose tampak semakin senang, bibirnya mengembang,

"Benarkah? Kalo begitu aku ingin ke ummm" rose tampak berfikir, membuat lim tersenyum dan mengecup kening rose, ia usap gemas pucuk kepala rose

"Pikirkan dan pastikan sepulang aku membeli buah kau sudah harus memastikan tempat yang kau mau, dan sekarang juga aku akan bertemu CEO YG untuk meminta izin," lim berucap lantas ia pergi meninggalkan rose di ruang utama dorm, gadis manis itu memandang kepergian orang yang ia cintai. Lantas tersenyum.

•••

Jisoo terdiam melihat lisa yang tampak berfikir, mereka saat ini tengah berada dirumah milik lisa, keheningan terasa begitu hampa, lisa tak bergerak sama sekali, matanya memandang arah meja yang menampilkan pantulan wajahnya.

"Kau yakin?" Suara jisoo membuyarkan lamunan nya, dilihatnya jisoo.

"Tentu" singkat lisa, apa yang menjadi keputusannya itu adalah hal yang mutlak, meski ia tau resiko yang didapat.

Twin Of Lisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang