Happy Reading☀️
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kriiiing,kriiiing,kriiiingBel istirahat kedua telah berbunyi dengan nyaring.Sekarang mereka berdua sedang mengambil sepatu El yang ada di loker miliknya.Setelah mengambil sepatu miliknya El dan Al berjalan menuju lapangan basket sekaligus futsal outdoor.
Disana sudah terdapat Alex dan teman-temannya yang memandang El dengan tatapan meremehkannya.Al yang melihat itupun cemas dan tak yakin bila El bisa menang.Karena Alex adalah kapten Futsal SMA CENDRAWASIH.
"El,lo yakin?"tanya Al dengan nada tidak yakin
"Yakin gue"ucap El dengan santainya seraya memakai sepatu futsalnya di pinggir lapangan.
"Dibatalin aja deh El"saran Al
"Kalo dibatalin namanya pengecut,dan gue bukan pengecut"ucap El."Udah selesai.Gue ke sana dulu ya,do'ain gue menang"
"Ok,Semangat El"teriak Al menyemangati El
El yang mendengarkan teriakan sahabatnya pun,menoleh dan mengangkat jempolnya tanda yakin.Sekarang El dan Alex berdiri berhadapan ditengah lapangan.Alex memandang El dengan tatapan meremehkannya,Sedangkan El memandang Alex dengan Smirk-nya.
"Siap-siap jadi pacar gue NAELUNDRA BRYNA SAMUDRA"ucap Alex
"Siap-siap jadi babu gue ALEXYS ROBERT"balas El dengan tangan bersedekap dada dan senyum miringnya.
Lalu sahabat Alex 'Rian' datang membawa bola dan juga peluit yang ia kalungkan di lehernya.Ia meletakkan bola tersebut di antara Alex dan El.
"Pertandingan ini gue yang jadi wasit,tenang aja gue bakalan bertindak adil kok"ucap Rian
"OKE"balas Alex dan El serempak
PRIIIIT
Pertandingan dimulai.Banyak sekali murid-murid yang melihat pertandingan tersebut di pinggir lapangan karena mereka berdua adalah Most Wanted-nya SMA CENDRAWASIH.
Mereka tidak ditegur karena mereka berdua termasuk anak para donatur terbesar disekolah tersebut.Sorakan-sorakan pun terdengar memekakan telinga.Hingga para guru dan karyawan ikut melihat pertandingan tersebut.
-El buat dia kalah tuh banci El
-Alex kalahin tuh cewek sok kecantikan
-Ahhhh,Alex genteng banget
-Anjir si El mainnya keren banget
Pertandingan berjalan seru dan menegangkan karena mereka sama-sama unggul.
Priiiit
Waktu pertandingan telah usai dengan point seri tiga sama.Karena point yang seri wasit memutuskan untuk melakukan penalti,dengan dua kali tendangan.Dimulai dari Alex terlebih dahulu
Tendangan pertama Alex berhasil masuk gawang
"GOOOLLL"sorak para pendukung Alex dengan kencang
Sekarang giliran El,dan tendangan El berhasil masuk dengan mulus.
"GOOOOLLLLL"sorak pendukung El tak kalah kencangnya
Dilanjutkan tendangan kedua Alex yang tak berhasil masuk
"Shit kok gak masuk sih"umpat Alex seraya mengacak rambut yang basah karena keringat membuat para penonton perempuan menjerit histeris
-Ahhh Anjir ganteng banget
-Kak Alex tambah ganteng kalo gitu
-Gue pengin jadi pacar nya kak Alex
Begitulah teriakan-teriakan para penonton.El yang mendengar itupun memutar bola matanya jengah"iyuuh,remahan Rengginang gitu katanya ganteng,tetep aja masih gantengan Chanyeol".Giliran El menendang bola,sebelum menendang bola El menggunakan doa terlebih dahulu
"Bismillah,GUE GAK MAU JADI PACARNYA"setelah itu ia menendang bolanya.Dan
"GOOOOOLLLLLLL"teriak para penonton
Priiiit
Pertandingan selesai dan dimenangkan oleh El,semua pendukung El bersorak-sorak kesenangan hingga keadaan lapangan saat ini sangat ramai dan berisik.
"Yeeeee,gue menang dan lo mulai sekarang jadi babu gue,hahaha"teriak El kesenangan.Alex yang mendengarnya hanya mendengus pasrah."Alamat bokek gue"gerutu Alex
Saking senangnya El,ia sampai tak sadar jika ia menendang bola tadi dengan keras kearahnya ruangan kepala sekolah yang didominasi dengan kaca.
Pyaaar
Semua menjadi hening seketika,El yang tersadar apa yang telah dilakukannya pun diam membeku ditempatnya
"SIAPA YANG MEMECAHKAN KACA INI???"tanya kepala sekolah denangan suara yang menggelegar.Semua diam,hingga El mengangkat tangannya mengaku dan berkata"Saya Pak"dengan suara lantangnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boy & Girl
Teen FictionSebuah hubungan yang sudah terjalin dengan apiknya harus menerima suatu kenyataan yang pahit.Memang setiap hubungan pasti ada saja rintangannya.Salah satu pihak menerima suatu keputusan yang sangat bertentangan dengannya Meskipun aku bersama dia nam...