Chap.15

810 29 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA KARENA ITU BISA JADI SEMANGAT TERSENDIRI BUAT AKU NULIS😊😊

Happy Reading☀️

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sepasang kekasih tersebut berjalan beriringan di alun-alun kota yang menjadi tujuan mereka jalan atau bisa disebut juga kencan.Terdapat banyak sekali pengunjung tapi tak seramai minggu lalu saat El dan para abangnya datang ke alun-alun kota karena pada saat itu ada bazar.Meskipun begitu masih banyak anak kecil berlari-larian meskipun besok bukan weekend.

Saat melihat ada penjual roti bakar di seberang jalan,mata El berbinar senang dan tanpa babibu ia langsung berlari meninggalkan Vier yang masih terkaget dengan tingkah El."ELLL.Woy jangan lari!"teriak Vier dan berlari menyusul El yang lumayan jauh.

"Gamau!nanti kalo habis gimana?"balas El tak berhenti berlari."Udah El berhen----,"ucapan Vier terpotong akibat suara yang keras memasuki indra pendengarannya.

Bruk

"----ti,"Vier melihat El yang terjatuh-nyungsep-di rerumputan taman,untung ga jatuh di jalan raya,jadi ga ada luka lecet yaaa walaupun dagu El sedikit kotor akibat nyungsep-jatuh.El meringis kecil Vier segera mendekat ingin menolong El,namun hampir saja menyentuh tangan El,tak disangka gadis tersebut tiba-tiba berdiri dan berlari lagi menuju penjual roti bakar tak memedulikan penampilannya sekarang yang sedikit berantakan dan kekasihnya yang cengo karena perbuatannya.

"Ya Allah,punya pacar gini amat dah.Untung sayang,"ucap Vier memijat keningnya sebentar lalu berjalan menyusul El yang telah sampai duluan dan sudah memesan roti bakar keinginannya.

"El,kamu tuh ya dibilangin jangan lari tetep aja lari.Jadi gini kan kamu.Jatuh,untung gak lecet,"omel Vier seraya membersihkan kotoran-tanah-di dagu dan sekitar rahang El menggunakan sarung tangan yang selalu ia bawa kemana-mana dan merapikan pakaian serta rambut gadis di hadapannya.

"Kan aku tadi udah bilang,nanti kalo habis gimana?"balas El memandangi mata Vier yang begitu teduh.Obsidian hitam yang hitam pekat dan dalam seakan menghipnotis El untuk terus memandangnya dan jatuh sedalam-dalamnya.

Duk

"Ya nggak lah.Udah lihatinnya nanti aja,tuh roti bakarnya udah selesai,"Vier membenturkan kening mereka berdua pelan untuk menyadarkan gadis cantik di hadapannya.El yang kepergok memandangi Vier memalingkan wajah menggaruk pipinya yang memerah karena salah tingkah."Ihhh nggak kok,"bela El.

"Aduh duhhh,ngeles aja si cantik,"Vier terkekeh pelan dengan tingkah El yang menurutnya menggemaskan.Kemudian Vier menerima sodoran penjual dan membayar roti bakar mereka."Udah ayo kita cari tempat duduk,"tangan Vier menggenggam jari-jemari El dan meremas nya pelan,menyalurkan sebagaimana ia mencintai gadis disebelahnya,ingin selalu menjaganya,dan berusaha untuk tak menyakitinya.

Berjalan selama 5 menit namun tetap tak menemukan tempat duduk yang tersisa,akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di atas mobil jeep wrangler hitam yang telah dimodifikasi milik Vier yang terparkir di sebuah lahan terbuka dikhususkan untuk parkir mobil.

Mereka menikmati malam yang begitu damai sembari melihat langit yang dipenuhi bintang gemintang.Namun kedamaian tersebut harus terhenti karena El yang tiba-tiba rusuh mengganggu ketenangan yang ada.

"Ehhh,saku mana saku!"seru El sembari memeriksa bajunya dan mendongak ke langit.Dirinya melihat sebuah bintang jatuh yang terang.Vier tersentak kaget-lagi."Ada apa El?"tanya Vier bingung.

Fake Nerd Boy & Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang