Happy Reading☀️
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sudah satu bulan kepindahan sekolah El dan Al di Samudra High School semua berjalan lancar.Hanya saja sekarang mereka menjadi target bullying baru setelah Vier.Kedua kembaran El pun mengetahui hal tersebut,karena merasa tak tega dan juga sikap posesif plus protectiv keduanya,mereka sudah menyuruh El untuk tidak menjadi Nerd lagi,namun perkataan keduanya tak digubris oleh El.
🍂🍃🍂🍃🍂🍃
"Gimana sekolah kamu selama sebulan ini El?"tanya Anton saat semua keluarga Samudra berkumpul di ruang keluarga setelah menikmati makan malam mereka.
El memandangi ayahnya terlebih dahulu dengan wajah bingung.Udah sebulan sekolah tapi baru ditanyai Ya Allah,tapi gak papalah namanya juga orang sibuk~batin El memaklumi kesibukan papanya.
"Baik-baik aja kok Pa,seru juga sih"jawab El sekenanya kembali menatap layar televisi yang menampilkan acara petualangan dialam.
"Setiap hari dibully gitu bilangnya baik-baik aja"cibir Arsen.
El menoleh kan kepalanya"Tapikan emang baik-baik aja,nggak sampe nyakitin fisik aja kok,ya kalo gue dibully sampe sakit-sakitan itu baru nggak baik-baik aja"balas El sarkasme.
"Iya nggak nyakitin fisik tapi tekanan batin,udah dibilangi juga udah gak usah pake kayak begituan lagi tapi lo malah ngotot aja,yaudah rasain tuh,ini masih awal,belum sampe nyakitin fisik"ucap Arsen.
"Ya iyalah gue yang ngerasain,toh gue yang gitu juga gue yang pengin nambah pengalaman juga kok lo yang protes".
"Tapikan----"ucapan Arsen terpotong karena El tiba-tiba memotong ucapannya.
"Udah lo tuh cowok apa cewek sih,mulutnya kok bacot banget.Atau jangan-jangan mulut lo tuh habis dioperasi ganti sama mulut cewek ya?"tuding El dan memandang Arsen dangan was-was.
Arsen melotot tak terima"Enak aja lo,emangnya gue apaan,pake operasi-operasi ga jelas".
El akan membalasnya namun kalah cepat dengan bundanya"Udah kalian berdua itu kok dari tadi ribut aja sih,yang anteng kayak Arkan sama Bang Vidan gitu loh"ucap bunda yang sejak tadi sudah jengah dengan tingkah keduanya.
"Aku sih bisa Bun,El ini nih yang pasti nggak bisa.Diakan kayak cacing kalo dikasih garam,nggak bisa diem apalagi anteng"ucap Arsen sambil memperagakan geraka cacing dikasih garam yang disambut gelak tawa sekeluarga,kecuali kan Arkan yang hanya tersenyum tipis dan El yang mengepalkan kedua tangannya menahan diri untuk tidak mencakar wajah tampan Arsen sekarang juga.
"AARRGGHH!!lo tuh ya gak usah cari gara-gara deh.Tau ah aku mau tidur dulu udah malem"pamit El sembari mencium pipi mereka semua kecuali Arsen,karena El masih kesal padanya."Good Night semua,kecuali lo Arsen gue masih kesel sama lo"tekannya pada akhir kalimat dan langsung menaiki tangga yang menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
"Lah El pipi gue belum El"ucap Arsen memelas dan menghentikan langkah El.
"Inget baik-baik ya gue masih kesel sama lo jadi sekarang gue OGAH banget banget cium pipi lo"ucap El sarkas sambil menatap tajam mata Arsen.
"Yah tapi...."Arsen tak dapat melanjutkan kata-katanya lagi.
Merasa sudah tak ada tanggapan lagi El melanjutkan langkahnya yang tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boy & Girl
Teen FictionSebuah hubungan yang sudah terjalin dengan apiknya harus menerima suatu kenyataan yang pahit.Memang setiap hubungan pasti ada saja rintangannya.Salah satu pihak menerima suatu keputusan yang sangat bertentangan dengannya Meskipun aku bersama dia nam...