Happy Reading☀️
JANGAN LUPA VOTE NYA GAES HEHEHE
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Sekolah dibuat kaget dengan kedatangan El bersama Vier.Mereka menjadi pusat perhatian dan perbincangan seluruh murid yang berada di sekitar mereka.Beberapa bisikan ditujukan pada pasangan tersebut.Meskipun berbisik namun tetap terdengar di telinga keduanya.
"iuh,cupu sama cupu.Jadi cupu kuadrat deh."
Ucap seorang kakak kelas namun tak dihiraukan keduanya.Mereka memilih berjalan dengan santainya.Memang penampilan mereka saat ini seperti kemarin,mulai merubah penampilan cupu mereka sedikit demi sedikit.Sepasang kekasih itu setuju untuk membuka siapa diri mereka sebenarnya nanti bersama-sama.
Sampai di kelas mereka menaruh tasnya dan tak lama bel masuk berbunyi.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂
Istirahat pertama berlangsung.Murid berhamburan keluar kelas dan mayoritas menuju kantin.El dan Vier memutuskan ke kantin juga untuk membeli makanan serta minuman,setelahnya mereka akan makan di rooftop.Mereka hanya membeli 4 bungkus roti,sebotol minuman isotonik,dan sebotol air mineral.
Mereka duduk di sebuah kursi ayunan yang disediakan oleh Vier,dan tentunya ia meminta ijin terlebih dahulu dengan El yang notabenya adalah anak dari pemilik sekolah.Kursi tersebut terletak hanya 3 meter dari pembatas rooftop.Sebenarnya pembatas rooftop hanya setinggi 40 cm,sehingga mereka bisa melihat pemandangan kesibukan kota di bawah sana dengan duduk di kursi ayunan tanpa ada penghalang.
"Kita bakal bongkar kapan nih?"tanya El memecah keheningan,matanya menatap Vier yang sibuk memakan roti dan melihat pemandangan kota.Vier hanya diam tak menjawab.Kesal karena diacuhkan,El lantas memukul paha Vier.Tidak terlalu keras namun cukup membuat Vier terlonjak kaget.
"Jawab dong,"El merajuk,tangannya ia silangkan di depan dada.
"Jawab apa?"tanya Vier dengan nada menjengkelkan.El membuang nafas kasar,ternyata Vier menyebalkan."Tau ah,"jawab El ketus dirinya duduk menjauh dari cowok tersebut.
"Uuu,ngambek nih.Gitu aja ngambek hehehe,"tangan Vier mengelus kepala El lembut seraya tersenyum tipis."Sini deketan kalau duduk,"Vier menarik tangan El dengan halus.El tak kunjung menggeser duduknya,Vier pun mengalah dan ia duduk berdempetan dengan El.Gadis tersebut terkejut dengan gerakan tiba-tiba Vier.
"Ih geser sedikit sana!"suruh El masih dalam mode ngambek nya.Vier terkekeh pelan.
"Udah gini aja,"tangannya merangkul bahu El."Nih makan roti,biar ngambeknya hilang,"Vier menyodorkan sebungkus roti rasa Oreo pada El.Dirinya tau makanan kesukaan gadisnya ini.El menerima roti tersebut dan memakannya dengan lahap.Memang dirinya saat ini sangat lapar,seusai 3 pelajaran biologi yang sangat menguras tenaganya untuk menghafal.
"Besok kita ubah semua penampilan kita,"celetuk Vier tanpa melihat El.
"Beneran besok?"tanya El dirinya mengambil lagi sebungkus roti dengan rasa yang sama.Vier mengangguk menjawab pertanyaan El."Tapi untuk masalah aku adiknya Arkan sama Arsen jangan besok ya.Aku masih gamau ketahuan."
"Iya nggak papa,terserah kamu,"balas Vier
Vier ingin cepat-cepat membongkar penampilannya ini karena ia sudah tidak betah dengan ucapan-ucapan murid yang mencibir El.Ia tak masalah jika dirinya yang dicibir.Mengingat ucapan murid yang mencibir El apalagi kejadian di kantin yang membuat El luka waktu itu membuatnya marah,tanpa sadar tangannya mengepal kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boy & Girl
Teen FictionSebuah hubungan yang sudah terjalin dengan apiknya harus menerima suatu kenyataan yang pahit.Memang setiap hubungan pasti ada saja rintangannya.Salah satu pihak menerima suatu keputusan yang sangat bertentangan dengannya Meskipun aku bersama dia nam...