[17] satu komplek

13 5 1
                                    

Selesai sholat maghrib, Ibu baru memperbolehkan Wira untuk pulang kerumahnya. Sebenarnya sedari jam 6 tadi Wira udah mau pulang. Tapi karena bertepatan dengan berkumandangnya azan maghrib, Ibu tidak memperbolehkan. Beralasan kalau pulang jam segitu, nanti takut digondol genderuwo.

"Genderuwonya juga ogah bu sama dia." Kataku setelah Ibu menyuruh Wira sholat terlebih dahulu di rumahku.

Dan kini di depan tv hanya tersisa aku dan Ibu yang menonton sinetron RCTI. Ralat, aku main handphone dan yang nonton sinetron cuman Ibu. Dan aku dipaksa untuk menemaninya. Karena Ayah sedang tidak ada, jadilah aku yang dijadikan pengganti.

Disela keseriusan aku main handphone, aku mendengar Ibu memanggil namaku.

"Apa?"

Aku melihat Ibu mengetukkan jari telunjuknya ke dagu, terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Hmm, Wira sebenernya punya pacar apa engga sih?"

"Ya ampun Ibu, aku kira mau nanya apa." Jawabku sambil menyilangkan kakiku ke sofa.

"Apa sebenernya kamu udah pacaran sama dia?"

Serius. Aku kaget pas Ibu nanya kayak gitu. Aku jadi penasaran, apa aja yang udah Ibu dan Wira obrolkan disela-sela menonton tadi, sehingga Ibu jadi penasaran.

"Tapi sih keliatannya belum, orang dari tadi kamu cuek-cuek aja pas Wira disini," lanjut Ibu.

"Ibu sama Wira ta--"

"Kak Wira Ila, main Wira-wira aja. Gak sopan banget."

Aku menekuk bibirku.

"Iya-iya. Ibu ngomong apa aja sama Kak Wira tadi?" Tanyaku dengan sedikit menekankan kata 'Kak'.

"Kepo banget sih kamu."

"Ibuuuuuuuuuu."

"Apa seyeng? Kamu sama Wira aja udah. Ibu udah ngasih restu kok, tenang aja. Pokonya kalo ada yang coba-coba deketin dia, langsung bilang ke Ibu aja. Biar Ibu samperin ke rumahnya. Nah itu kalo yg deketin adik kelas atau temen seangkatan kamu. Tapi kalo yang deketin Kakak kelas kamu, kamu aja yang adepin, Ibu gak berani."

"Ibu punya karet gak?" Tanyaku setelah kurasa Ibu sudah selesai berbicara.

"Banyak di dapur, kenapa?"

Aku mendekatkan mulutku ke telinga Ibu dan berbisik, "buat ngaretin mulut Ibu, dari tadi gak berenti-berenti ngomongnya."

Ibu kaget dan langusng memukul lengan ku pelan. "Astagfirullah Ila, Istighfar sana 10 kali di pojokkan," perintah Ibu sambil menunjuk-nunjuk ke tembok pojok ruang tv.

Sesuai perintah, aku berjalan dengan langkah malas ke arah yang ditunjuk Ibu. Dan langsung mengucap kalimat Istighfar sebanyak 10 kali.

Ini sudah menjadi sebuah kebiasaan untuk Ibu. Jika anaknya berbuat sesuatu yang bisa dibilang tidak baik, maka Ibu akan memerintahkan seperti tadi.

Semua ini berawal dari aku yang menceritakan tentang guru agamaku di sekolah. Dia selalu menyuruh anak muridnya istighfar di pojokkan setelah mereka mengucapkan kata-kata kasar. Meledek satu sama lain, juga akan mendapat perintah yang sama.

Dan setelah mendengar ceritaku, beberapa detik kemudian Ibu bilang,  sepertinya itu juga harus diterapkan di rumah ini.

Rasanya aku menyesal sudah menceritakan itu ke ibu. Karena, aku sering berkata-kata kasar tanpa sepengetahuan Ibu.

***

ii🌶

   📞
Missed

Keningku berkerut setelah melihat notifikasi line yang masuk ke handphoneku. Biasanya kalau sudah menelfon seperti ini, pasti ada sesuatu yang penting.

Kenapa nelfon?

Gue tadi di kamar mandi

Ga denger hp bunyi

Baru saja aku mengirim 3 pesan itu, Ii sudah langsung membacanya.

TAU GAK SIHH?!

CAPUNG TERNYATA RUMAHNYA SATU KOMPLEK DONG SAMA GUE!

Lah serius?

IYAA

TADI GUE KETEMU DIA ABIS MAGHRIB DI MINIMARKET DEKET RUMAH GUE

MASIH PAKE BAJU SEKOLAH LAGI

Cuman kebetulan aja kali dia mampir ke minimarket di komplek rumah lo

ENGGA IHH

TADI GUE SEMPET NANYA RUMAH DIA DIMANA

TERNYATA CUMAN BEDA BEBERAPA BLOK DOANG

Cieeee

Mau mampir ya kapan-kapan?

HAHAHAHAH

HEH!!

TAI LO

ENGGA APAANSIH!

OIYA TADI DIA BILANG ABIS DARI RUMAH TEMEN GUE

SIAPA YA MENURUT LO?

"Anjir Wira, ngapain pake ngasih tau dia segala sih."

Mana gue tau

GAUSAH SOK POLOS BG

HEH KOK NGEGAS SIH?!

YA ELO LAGIAN

TEMEN GUE YANG LAGI DIDEKETIN CAPUNG, SIAPA LAGI KALO BUKAN LO?!

YAUDH B AJA DONG

NGAPAIN DIA KERUMAH LO?

Nemenin ibu gue nonton

HAH MAKSUDNNYA?

Seperti reaksi orang-orang biasa kalo udah kesel, 'memutar bola malas' itulah yang aku lakukan sekarang. Kebiasaan Ii di chat kalo gak nge capslock, nge gas , ya..... banyak nanya.

Nemenin ibu gue nonton di ruang tv.

Giu aja gak ngerti.

KAMPRETTTT

KESEL GUE SAMA LO

***










OMAYGAT, TOLONGLAH INI SI INPIRASI KEMANA AJA SI?! UDAH SEMINGGU LEBIH KAGA DAPET-DAPET ANJIRR.

Hello, Wira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang