[11] In Your Wonderland

14 6 0
                                    

"Shil, udah selesai belum?"

"Bentar, masih banyak ini."

Disinilah aku. Berduaan di kelas sama Ii karena tugas sosiologi yang belum selesai dan harus dikumpulkan hari ini juga.

"Lagian daritadi bukannya ngerjain, malah nonton youtube."

"Ya gue kirain gak bakalan hari ini juga dikumpulinnya."

"Udah makanya cepetan."

"Yaudah, lo nya juga ngajak ngomong gue mulu dari tadi."

"Yauda iya-iya, cepetan kerjain."

"Ini juga lagi dikerjain."

"Ish, gue lem mulut lo shil. Ngejawab mulu dari tadi."

"Kesel kan lo? kalo punya temen mulutnya gabisa diem. Gue kayak gitu tuh tiap hari. Parahnya lagi, dia tukang halu."

Ii yang merasa dirinya di jelek-jelekan, menyipitkan matanya dengan kening yang berkerut.

"Sumpah ya Shil, mulut lo pengen banget gue tabok."

Aku pun tak bisa menahan tawaku. Dan Ii langsung berdiri dari duduknya.

"E-eh mau kemana?"

"Mau berak, mules." Dan Ii langsung keluar kelas kelas dengan berlari kecil.

Baru aku lihat dia keluar pintu, tak lama dia masuk lagi.

"Gak jadi?"

"Capung kayaknya pengen kesini deh Shil. Gue liat tadi dia jalan ke arah kelas kita. Terus gak sengaja matanya liat gue."

"Pengen ke bawah ege dia. Main basket," kataku mencoba untuk tidak memikirkan.

"Ahh taulah. Paling dikit lagi dia nyampe sini. Anjir-anjir udah pengen keluar ini gua," dan Ii langsung berlari secepat kilat dengan kedua tangan yang memegangi perutnya.

Dan setelah Ii keluar, benar saja ada yang masuk ke kelasku dengan menenteng sebuah tas gitar.

Aku langsung melanjutkan tugasku yang masih banyak ini tanpa memperdulikan kedatangan Wira.

Aku bisa melihat Wira duduk di kursi depan mejaku sambil menaruh gitar di mejanya.

"Lagi ngapain La?" Tanya dia sambil melirik buku tugasku.

"Lagi maen basket," jawabku sinis.

"Gila lo ya?"

"Ya lagian. Lo gak liat? Punya mata kan?"

"Galak bener sih mba."

Dan sehabis itu langsung hening.

Dari tadi ada aja gangguannya yang bikin tugas yang aku kerjakan tidak selesai-selesai.

"La." Setelah hening beberapa menit, Wira memanggilku.

"Hmm."

"La."

"Hmmm."

"La."

Aku menggebrak meja. "Apaansi anjir?"

"Aku kira kamu Lala Marion Jola."

Bila kau hanya main-main saja

Sudah kau buang waktu percuma

Hati ini bukan untuk coba-coba

Cari, enyah, kau pergilah saja

Aku bergidik ngeri karena Wira menyanyikan itu dengan gaya manja ala-ala Marion Jola.

Hello, Wira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang