[7] tukang pulsa

41 10 1
                                    

Benar saja setelah 10 menit aku menunggu di gazebo samping pos satpam, ayahku datang.

"Udah lama kak?"

"Belum, baru keluar kok." Ucapku sambil menyalami tangan ayah dan menaiki motornya.

"Ohh ya kak, mulai besok kamu berangkat sama pulang naik grab atau naik angkot aja ya."

"Emangnya kenapa yah?"

"Ayah mau ke Padang, nengokkin nenek kamu. Kangen ayah sama nenek."

"Aku ikut dong yah, aku juga kangen sama nenek."

"Kan kamu sekolah Ashilla. Ayah di Padang bisa sampe 3 minggu lebih. Kata Tante Tina nenek kamu juga lagi sakit. Kamu di Jakarta aja udah sama Ibu sama Amira."

"Hmm, oke. Tapi uang jajannya tambahin ya yah heheh."

"Iyaa. Syukur-syukur nanti ada yang mau nganterin kamu pulang, biar hemat ongkos."

"Ya semoga aja ya yah."

Dan entah kenapa, saat itu juga yang terlintas di pikiranku adalah Wira.

***

Dan setelah sampai rumah, aku melihat ibu dan adikku sedang di ruang tamu. Ibu sedang nonton 'Azab' dan adikku Amira dia sedang mengerjakkan pr.

"Assalammualaikum."

"Waalaikumsalam. Ehh kaka udah pulang. Sini kak nonton sama Ibu."

"Gak mau ah. Serem."

"Oiya kak, kamu udah tau ayah pengen ke Padang?"

Aku menganggukan kepala.

Ibu lalu mendecikkan bibirnya, "coba aja Ibu bisa naik motor. Pasti kamu gak akan ribet. Ayah sih gamau ajarin Ibu naik motor." Ujar Ibuku setelah Ayah masuk ke dalam rumah.

"Lah kok Ayah? Waktu itu Ibu udah Ayah ajarin naik motor. Tapi gara-gara nabrak tong sampah, Ibu udah gak mau belajar lagi. Lagian Ibu, tong sampah lagi diem, ditabrak."

Disitu aku, Ayah dan Amira langsung tertawa terbahak-bahak. Aku ingat kejadian itu. Karena aku juga jadi saksi saat Ibu menabrak tong sampah yang tidak bersalah itu. Pas pulangnya Ibu langsung misuh-misuh ke Ayah dan berniat tidak ingin belajar naik motor lagi.

"Biarin aja nanti kalian bertiga dapet azab gara-gara ngetawain Ibu. Tuh liat tuh." Ucap Ibu sambil menunjuk ke tv yang sedang ada adegan sebuah keranda hanyut ke sungai.

"Ihh Ibu kalo ngomong."

"Haha, udah ah Ashilla mau maem dulu. Ibu masak apa?"

"Ibu masak tumis kangkung sama teri kacang."

"Sambel?"

"Ohh tentu dong. Udah sana makan."

Tanpa disuruh Ibu pun aku akan langsung berlari ke meja makan, karena ikan teri campur sambel adalah kolaborasi yang dahsyat.

***

Setelah selesai makan aku langsung ke kamar dan duduk di sofa samping tempat tidurku. Tadi Ibu menyuruhku untuk langsung mandi. Tapi aku malah mengambil handphone ku dari kantong rok.

Begitu banyak notifikasi line yang masuk. Dan mata ku langsung terbelak dengan nafas sedikit tertahan karena melihat satu notifikasi yang paling bikin shock.

Wira Adhitama added you by phone number.

"Holly shit, kok bisa sih? Dapet nomer gue dari mana coba?"

Otomatis aku langsung membuka aplikasi berwarna hijau itu. Dan ternyata dia juga sudah mengirimkan chat beberapa menit lalu.

P

P

Haii

Ashillaaaa

Lalaa

Lo belum pulang ya?

Etapi gak mungkin

Ini kan udah pengen maghrib

Laaa

Woii

Aku yang membacanya geleng-geleng kepala dan terkekeh.

Kenapa?

Belum satu menit aku memencet tombol send, sudah ada tanda read di chat ku itu. Secepat itu?

Alhamdulillah

Gue kira line lo difilter

Add back line gue ya

Gak

Dan setelah itu dia langsung menelponku.

"Hmm."

"Add back line gue Lalaa."

"Gamau. Mau gue block aja. Nyepam banget sih lo kak."

Dan dia hanya terkekeh

"Dapet nomer gue dari mana?"

"Gue kan tukang pulsa yang lo beli pulsanya waktu itu. Trus pas lo balik, gue catet deh nomer lo."

"Hah? Emang ya?"

"Iyaa."

"Kapan?"

Lalu aku mendengar dia tertawa tak henti-henti dari sebrang sana.

"Kok malah ketawa?"

"Hahaha. Lo jadi orang gampang diculik anjir."

"Apaan sih."

"Kapan-kapan gue culik ahh, terus gue bawa pulang."

"Lo bohongin gue ya kak?"

"Yaiyalah Ashilla, mana ada tukang pulsa ganteng kayak gue yang mirip Leonardo Dicaprio gini."

"Leonardo pala lo botak."

"Hahaha. Lucu deh, jadi pengen nyulik beneran."

"Bodo. Gue pengen mandi."

"Line gue di add back jangan lupaaaa."

Pada saat itu juga aku langsung memutuskan sambungan free callnya. Aku membuka sebentar profil Wira dan  setelah itu aku menekan tombol 'Add'.

***

Janganlupavote!! Udah itu aja.

Hello, Wira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang