CHAPTER 8 - Marie Antoinette

55 3 0
                                    

          "Pohon Seirei?" Tanya Eirene.

"Ya, Pohon Seirei. Kami percaya bahwa pohon itu memiliki roh, dan buah-buahnya adalah buah dari roh tersebut," jawab Seraphim itu.

"Wow. Aku... aku baru tahu kalau ada hal seperti itu," kata Kei.

"Jadi, di mana Firdaus itu?" Tanya Eirene.

"Firdaus berada di dimensi yang berbeda dengan dimensi kalian, begitu juga dengan kami, para penghuni Firdaus, berada di dimensi yang berbeda. Jika kalian hanya bisa berpindah ruang, kami--para penghuni Firdaus--bisa berpindah waktu," jawab Seraphim itu.

"Jadi, itulah mengapa kau bisa menjelajahi waktu?" Tanya Chres.

"Ya," jawab Seraphim itu dengan singkat.
"Kalian hidup di dalam dimensi ke-4, yaitu Waktu.
Itulah sebabnya kalian hanya bisa menjelajahi ruang, yaitu dimensi ke-3.
Sedangkan Firdaus dan para penghuninya hidup di dalam dimensi ke-6, yaitu Semesta.
Itulah sebabnya kami bisa menjelajahi dimensi ke-4," Seraphim itu menjelaskan.

"Jadi, ada berapa dimensi itu?" Tanya Agatha.

"7. 7 dimensi. Sederhananya, Dimensi 3 adalah Ruang, Dimensi 4 adalah Waktu, Dimensi 5 adalah Kemungkinan, dan Dimensi 6 adalah Semesta. Dimensi 7 dihuni oleh Tuhan," jawab Seraphim itu.
"Aku tahu penjelasan ini terlalu rumit untuk kalian pahami, tapi... begitulah,"

"Rasanya kepalaku akan pecah," kata Chres dengan wajah bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasanya kepalaku akan pecah," kata Chres dengan wajah bingung.

"Jadi, apa kau tidak keberatan untuk menjelaskan tentang tugasmu?" Tanya Agatha.

"Ya, tentu. Bertahun-tahun, bahkan berabad-abad yang lalu, buah-buah dari Pohon Seirei jatuh ke bumi. Tidak ada diantara para Seraphim dan Malaikat sekarang yang tahu kenapa, karena hal itu disembunyikan oleh para Tetua yang telah hidup sejak dahulu. Aku ditugaskan untuk mencari buah-buah itu. Jika buah-buah itu jatuh ke tangan yang salah, maka akan berbahaya, karena buah-buah itu adalah buah dari roh kudus Pohon Seirei.

Buah-buah itu adalah
Agathosune, mewakili Kebaikan.
Egkrateia, mewakili Penguasaan Diri.
Chrestotes, Kemurahan (hati).
Eirene, Damai Sejahtera.
Fides, Kesetiaan.
Modestia, Kelemahlembutan.
Chara, Sukacita.
Makrothumia, Kesabaran.
dan Caritas, mewakili Kasih," Seraphim itu menjelaskan.

"Eirene. Damai Sejahtera," kata Eirene.

"Di sekolah, aku pernah belajar tentang Revolusi Industri. Kalian tidak tahu tentang ini karena peristiwa ini terjadi setelah zaman kalian," kata Agatha.

"Apa yang terjadi pada waktu itu?" Tanya Eirene.

"Waktu itu, Kerajaan Perancis mengalami kejatuhan, dan Ratu terakhir mereka diadili di pengadilan. Semua pengawalnya meninggalkan dia, kecuali seorang pengawal yang tetap setia hingga keduanya dihukum mati.
Aku mengatakan ini, mengingat salah satu buah yang kau sebutkan tadi mewakili Kesetiaan," Agatha menjelaskan.

"Apa yang dilakukan Ratu itu sehingga dia dihukum mati?" Tanya Chres.

"Aku kurang mengetahuinya," jawab Agatha.

***


          Malam berikutnya, mereka masih tidur di rumah Eirene, karena dia masih belum siap untuk pergi. Dia masih sedang membantu keluarganya mempersiapkan pemakaman ibunya.

Seraphim itu sedang duduk di bibir jendela besar di kamarnya, bersandar di pinggiran jendela. Dia memandang langit yang bertaburan bintang sambil menggenggam gulungan yang diberikan ayahnya, yang berhasil direbutnya dari para Malaikat bersayap hitam.

Seraphim itu kemudian melepaskan simpulnya dan membuka gulungan itu. Dia membaca huruf demi huruf, kata demi kata, dan kalimat demi kalimat.

Dia terkejut ketika membaca gulungan itu. Hampir semua yang perlu diketahuinya dapat ditemukan di dalam gulungan itu. Ya, 'hampir', karena setengah dari gulungan itu telah sobek ketika dia mencoba merebutnya dari Malaikat bersayap hitam.

"Jadi,... inikah yang kalian sembunyikan, para Tetua?" Gumamnya.

***


          Keesokannya, pada sore hari, pemakaman ibu Eirene telah selesai. Pemakaman itu dihadiri oleh seluruh warga kota, dengan pengamanan dari prajurit Nero.

Eirene telah siap untuk pergi bersama Seraphim itu.

"Aku akan kembali. Aku berjanji." Pamitnya kepada keluarganya. Ia berjanji akan kembali setelah semua urusannya usai.

"Jadi, dimana kita akan pergi sekarang?" Tanya Seraphim itu.

"Aku tidak ingat semua tanggalnya, tapi aku ingat tanggal diadakannya pengadilan terakhir Ratu tersebut. Perancis, pengadilan yang kedua, 15 Oktober 1793," jawab Agatha.

Seraphim itu membawa Agatha, Kei, Chres, dan Eirene. Dia melebarkan keenam sayapnya dan membawa mereka terbang melintasi ruang dan waktu.

"Astaga! Apa itu malaikat?"

"Ya, itu malaikat."

"Tuhan masih bersama kita!"

"Dia mengutus Malaikat-Nya!"

Seperti biasa, para warga terkejut melihat sosok bersayap terbang di langit.

          Tibalah mereka di Perancis, 15 Oktober 1793.

"Ke--kelihatannya tempat ini sangat kacau," kata Kei.

"Kau benar," balas Agatha.

"Jadi, dimana kita bisa menemukan sang Ratu dan pengawal setianya itu?" Tanya Chres.

***


          "Ah!!!" Teriak seorang wanita muda berambut putih ketika didorong masuk ke dalam sebuah sel penjara.

"Kau tidak apa-apa, Ratu?" Tanya seorang pria yang ikut dimasukkan ke dalam penjara.

"Kau--... Kenapa kau tidak meninggalkanku seperti yang lainnya?" Tanya wanita itu.

"Karena aku adalah pengawal setiamu, Yang Mulia. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu dan keluargamu," jawab pria itu.

          Wanita muda berambut putih itu adalah Ratu terakhir Kerajaan Perancis, sebelum kerajaan itu diruntuhkan oleh masyarakat. Marie Antoinette adalah nama dari Ratu itu. Simbol kejatuhan Perancis --benar-benar julukan yang buruk--. Rambutnya memutih bahkan sebelum usianya cukup untuk memiliki uban. Rambutnya itu ditata bergaya Pouffe, dengan ukuran yang besar dan kapal di atas rambutnya.

Follow Instagram: @chaostale

The Fruit of Seirei [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang