CHAPTER 11 - Chara?\Heartened

40 1 0
                                    

          "Kurasa peluang terbesar kita untuk menemukan buah-buah itu adalah di wilayah berkonflik atau peperangan," kata Chres.

"Kau benar," kata Kei menanggapi pendapat Chres.

"Jadi, Agatha, apa kau tahu kemana harus mencari?" Tanya Eirene.

"Coba kuingat-ingat," kata Agatha sambil mengingat apa saja yang dia ingat dari pelajaran di sekolahnya.

Kelihatannya 'Agatha', atau yang sebelumnya bernama Yuki, adalah tipe siswa yang benar-benar serius mendengarkan penjelasan dari guru-gurunya, meskipun dirinya agak sombong.

"Tidak, aku tidak bisa mengingat perang-perang yang lainnya," lanjut Agatha.

"Ketika sedang mencari jejak dari aura buah-buah yang lain, aku secara kebetulan tiba di bagian utara Korea. Daerah itu sedang perang, atau lebih tepatnya baru melewati perang. Aku melihat kehidupan mereka sangat menderita. Mungkin kita bisa memeriksa ke sana," kata Seraphim itu ditengah sorak ria para penduduk dinasti Sanjaya.

"Kalau begitu, baiklah. Ayo pergi," kata Modestia.

Seraphim itu membawa para buah; Agatha, Kei, Chres, Eirene, Fides, dan Modestia, terbang tinggi melintasi ruang dan waktu. Keenam sayapnya yang membentang luas menutupi cahaya surya kembali membuat orang-orang terkejut.

"Apa itu?!"

"Burung dewa!!"

"Dewa menyertai Sri Maharaja Rakai Pikatan hingga kemenangannya!!!"

Terdengar seruan orang-orang, sama seperti biasanya, seperti yang terjadi di tempat-tempat sebelumnya.

***


          "Telah menjadi nasib kita untuk tinggal di negara ini," kata seorang pria.

"Kita tidak boleh begitu. Aku yakin ada hal yang menggembirakan akan terjadi di sini. Tersenyumlah," kata seorang wanita sambil tersenyum.

Kelihatannya mereka berdua adalah pasangan suami-istri.

"Aku tidak tahu bagaimana kau bisa tetap tersenyum meratapi nasib kita. Beberapa keluarga kita telah berhasil lari ke selatan," kata pria berusia sekitar 30-an tahun itu kepada istrinya yang berusia tidak jauh berbeda mudanya.

"Seoyun, Seoyun. Berapa kali harus kukatakan, kita tidak boleh meratapi nasib seperti itu. Tidak baik! Yakinlah, matahari akan menyinari kehidupan kita lagi. Sampai saat itu tiba, kita harus tetap bersukacita, tetap tersenyum, karena tetap larut dalam kesedihan tidaklah baik," kata sang istri.

Saat itu, Korea telah terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan.

***


          "Korea... Utara, kira-kira tahun 2000-an, ya? Mereka kelihatan sangat menderita," kata Eirene.

"Ya, kau benar. Saat ini, bahkan sampai masa tempatku berasal, negara ini dipimpin oleh seorang diktator," kata Agatha.

"Ya, tepatnya awal tahun 2000-an," kata Seraphim itu, menjawab pertanyaan Eirene.

"Astaga," kata Kei.

"Hey, karena kau bukan manusia, apa kau bisa mendengarkan suara dari kejauhan? Apa pendengaranmu setajam kemampuanmu merasakan aura?" Tanya Agatha dengan penuh rasa penasaran.

"Uh..., ya, kau benar," jawab Seraphim itu.

"Bisakah kau mencoba untuk mendengarkan suara dari para buah yang sedang kita cari?" Tanya Agatha, masih menyisakan rasa penasaran pada kemampuan Seraphim itu.

The Fruit of Seirei [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang