Angin berhembus kencang malam itu, awan pun tidak biasanya gelap. Tetesan air yang turun dari langit pun mulai berjatuhan membasahi bumi,dijalanan banyak orang yang berlari-lari kecil untuk menghindari hujan ada pula yang berjalan santai sembari membawa payung.
Malam itu, Tasya benar-benar datang ketempat yang disebutkan oleh radit tadi siang, ia tidak perduli dengan keadaan cuaca malam ni . dalam pikirannya ia ingin bertemu dengan Bara dan mengenalnya lebih jauh.
Tasya memarkirkan sepedanya agak jauh dari tempat tujuannya, ia mulai melangkahkan kakinya menuju tempat yang dimaksud. Setelah sampai didepan tempat itu Tasya memperhatikan ada 2 penjaga didepannya. Tasya yakin ia tidak bisa masuk begitu saja, pasti kedua penjaga itu akan mengusirnya dari sana sebelum ia sempat masuk.
Akhirnya Tasya memutuskan untuk masuk secara daiam-diam saat kedua penjaga itu lengah. Dan akhirnya saat kedua penjaga tersebut sibuk dengan tugasnya yang memeriksa terlebih dahulu pengunjung yang akan masuk, Tasya memanfaatkannya dengan masuk kedalam secara diam-diam dan akhirya ia lolos. Dalam hatinya ia berteriak senang karena ia berhasil melewati kedua penjaga itu.
Disisi lain,seorang remaja tengah asik menegak minumannya sembari tangannya merangkul pada pinggang perempuan yang berbaju sexy atau bisa dibilang terlalu sexy yang duduk disampingnya.Rambutnya yang kusut menambah kesan bahwa pria ini benar-benar bermasalah.
Dentuman suara musik Dj semakin terdengar keras begitu pula dengan kilatan lampu warna warni yang menambah kesan suasana panas disana.
“Bara,WOI BARA” ucap Adit dengan nada setengah berteriak, pasalnya Bara tidak mendengar panggilannya dari tadi.
“BARA GOBLOK, GUE MAU NGOMONG!” katanya lagi sembari menarik lengan baju Bara
“ck! Apaan sih anjing! Ganggu aja!” sarkas Bara yang merasa terganggu dengan perlakuan temannya.
“WOI CUMI, SI TASYA ADE KELAS LO TADI PAGI NYARIIN” jelas Adit dengan nada tinggi supaya Bara bisa mendengar ucapannya
“Terus?” kata Bara Cuek, ia kembali melanjutkan aktivitasnya dengan meminum secangkir wine lalu mencium leher gadis yang ada disebelahnya.
“SI ANJING NI BOCAH MALAH MAEN LAHAP AJA” Kata Adit kesal dengan tingkah Bara
“WOI PEREK LO DIEM DULU NAPA!” Ucap Adit pada perempuan yang ada disebelah Bara yang kini tengah mengagantungkan kedua tangannya pada leher Bara.“Ck! UDAH AH DIT CABUT YUK! SI BARA ANJING NIH. GUE BACOT AMPE SERAK GINI GA DIDENGER” kata Adit kepada Radit yang sedari tadi sibuk memperhatikan kumpulan manusia yang tengah menari di area dance floor.
Adit dan Radit pun meninggalkan Bara yang masih asik dengan perempuannya, kini ia melanjutkan aksinya dengan mencium bibir perempuan itu kasar sembari tangannya mulai bergerak meraba-raba payudara perempuan itu. Perempuan itu mulai medesah pelan saat Bara berhasil membuat tanda merah diatas dada perempuan itu. Bara mencium Tanda merah itu lalu mulai menciumi lagi dan lagi leher perempuan itu hingga aksinya berlanjut lebih jauh.
Bagi bara, Masuk kedalam Club night dan menyewa beberapa perempuan disana tidaklah sulit, karena selain umur dia yang sudah menginjak diatas 17tahun serta dengan kekayaan orang tua yang diberikan kepadanya ia bisa melakukan itu semua, terlebih Bara juga merupakan pelanggan VVIP di club night tersebut.
Tasya takjub dengan apa yang ada diruangan ini,banyak perempuan yang memakai baju-baju sexy atau lebih tepat baju yang tidak pantas untuk dipakai. Banyak pula lelaki-lelaki hidung belang yang tengah duduk sembari tangannya meraba-raba perempuan yang ada dipinggirnya.
Tasya mencium bau alkohol dimana-mana, Dentuman musik yang keras serta lampu yang berwarna warni menambah kesan panas dalam ruangan ini berbeda dengan saat dirinya diluar tadi. Suara teriakan terdengar dari sekumpulan orang-orang yang tengah menari dibawah lampu kelap-kelip.
Ditengah kerumunan orang itu Tasya mencoba masuk dan mencari sosok yang ia sangat ingin temui. Setelah beberapa kali Tasya salah menepuk orang,akhirnya Tasya menemukan Bara disana.
Tasya fokus pada satu pria yang kini sedang asik menciumi perempuan yang ada dibawahnya dengan tangan yang meraba-raba pada tubuh perempuan itu. Tasya mempertajam matanya,takut jikalau ia salah lihat orang lagi. Namun hatinya berkata ia tidak salah, apa yang dia lihat sekarang itu benar, Dia Bara.
Tasya meghampiri Bara dengan berjalan cepat, ia tidak percaya dengan apa yang terjadi dihadapannya. Ia merasa kecewa dengan yang Bara lakukan sekarang. Tasya mengambil gelas yang berisi wine penuh diatas meja itu lalu BYURR!! Tasya menumpahkan isi minuman itu tepat diatas kepala Bara.
“ANJING MAKSUD LO APA?!!” Sentak Bara keras setelah ia membalikan badan melihat siapa yang menyiramkan wine diatas kepalanya tadi. Bara sempat tertegun sebentar saat melihat orang yang menyiram kepalnya tadi adalah Tasya. Ia melihat Mata Tasya yang mulai memerah karena menahan tangisannya.
“AKU YANG HARUSNYA NANYA, MAKSUD KAKAK APAAN NGELAKUIN HAL KAYA GITU?” Tanya Tasya setengah berteriak,nadanya sedikit terdengar gemetar.
Bara kembali bersikap angkuh lalu memandang remeh perempuan yang ada didepannya itu.
“Berhak apa lo nanya gitu sama gua?” Katannya ketus “pacar gua aja bukan!temen bukan. Gausah sok suci lo! Ngapain juga orang udik kaya lo dateng ketempat gini”kata Bara tajam“Oh, atau mungkin lo mau jual diri lo ke Om-Om yang ada disini hah?”Lanjutnya lagi.
PLAKK! Tasya Refleks menampar pipi Bara keras, ia memandang Benci Bara lalu pergi meninggalkan Bara keluar dari tempat Dzolim itu.
Bara terpaku ditempat sembari memegang pipi yang ditampar oleh Tasya tadi, lalu mendengus dan mengacak-ngacak rambutnya kesal.
Radit dan Adit yang sedari tadi menonton kejadian itu mengahampiri Bara lalu merangkul pundak Bara.
“Udah Bro, lo pantes nerima itu” kata Radit. Bara melihat Radit sekilas lalu memejamkan matanya berharap Hari ini berkahir.
***
Wuiii Makasiii-makasiii banyak yang udah selalu support author☺💜NEXT!!! Jangan lupa di vote ya reader💜
Kritik dan saran membangunnya selalu author tunggu💜Erlangga Bara Davian
Tasya Farasya
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA
Teen FictionERLANGGA BARA DAVIAN atau lebih akrab disapa Bara,adalah MOST WANTED SMA Rajawali. Sudah banyak sekali peraturan yang Bara langgar seenaknya hingga membuat para guru geram dengan tingkah lakunya. menurut Bara,sekolah hanyalah taman bermain, tempa...