CHAPTER 12

196 9 0
                                    

Siang itu koridor SMA Rajawali tengah ramai dengan beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang disekitaran koridor.

Tasya dengan rambut yang terkuncir satu tengah sibuk membawa beberapa tumpukan buku di tangannya,ia berjalan menuju ruang guru yang berjarak lumayan dekat dengan letak kelasnya.

"Bu ini, PR matematika yang ibu kasih kemarin." Ucap Tasya setelah masuk kedalam ruang guru itu dan menghampiri guru matematikannya.

"udah ngumpulin semua?" tanya Bu Retno,guru matematikannya.

Tasya tidak menggubris pertanyaan gurunya itu karena dirinya terfokus dengan obrolan yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang murid laki-laki.

Tasya memincingkan matanya tajam saat melihat pria yang sedang dimarahi oleh guru tadi itu adalah Bara. Seluruh perhatiaanya terfokus pada Bara hingga ia tidak sadar bahwa gurunya sedang bertanya padanya tadi.

"KAMU ITU YA,HARUS SAYA NGOMONG BERAPA KALI SAMA KAMU?! UDAH BANYAK SEKALI PERATURAN DISEKOLAH INI YANG KAMU LANGGAR! KAMU NIAT SEKOLAH ATAU ENGGAK SIH?! HAH?!" ucap Guru itu,yang dapat Tasya pastikan itu adalah Bu Mia,wali kelasnya Bara.

"DILUARAN SANA MASIH BANYAK ORANG YANG PENGEN SEKOLAH TAPI GAK MAMPU! LAH KAMU?UDAH MAMPU UDAH BISA SEKOLAH TAPI MALAH DI SIA-SIAIN! KAMU TAU KAN KALAU PENDIDIKAN ITU SANGAT PENTING!"ucapnya lagi.

Tasya dapat mendengar jelas ucapan guru itu karena jarak meja nya tidak jauh dari tempat ia berdiri.

Bara acuh dengan ucapan wali kelasnya itu,ia menimpali ucapan wali kelasnya dengan santai.

"Pendidikan emang penting bu. Tapi ibu pikir deh, Murid harus bisa seluruh mata pelajaran. Sedangkan guru?cuman fokus sama satu mata pelajaran aja. Gak adil dong bu! Ibu aja deh contohnya, ibu ngajar fisika sama jadi walikelas,apa harus ibu juga ngepelajarin pelajaran olahraga? Enggak kan bu." Ucap Bara dengan santainya sehingga membuat Bu mia, melotot dengan wajahnya yang terlihat memerah menahan emosinya yang meledak-ledak.

"mangkannya jangan heran kalau murid bolos dijam pelajaran tertentu, karna murid juga manusia bu. Bukan robot,emang kalau memori otak kita penuh gara-gara belajar terus bisa ibu format ubah kesetelan pabrik kaya HP?enggak bu." Lanjutnya lagi.

"BARA KAMU-! MAU IBU SKORS LAGI ATAU GIMANA HAH?! KALAU BUKAN BAPAK KAMU YANG MOHON-MOHON BUAT TETEP MERTAHANIN KAMU DISINI UDAH IBU D.O KAMU DARI SEKOLAH!" Ucap wali kelasnya itu dengan nafas yang turun naik serta mukanya yang memerah.

"Tasya,ibu ngomong sama kamu loh"suara bu Retno mengalihkan fokus Tasya sehinngga ia mengalihkan pandangannya menghadap Bu Retno.

"eh iya maaf bu."ucap Tasya merasa tak enak.

"udah ngumpulin semuanya?" tanya guru itu lagi.

"oh udah bu. Udah semuanya"jawab Tasya sesopan mungkin.

"Yaudah,terimakasih ya." Kata Guru itu. Tasya menganggukan kepalanya.

"kalau gitu saya permisi bu" ucap Tasya yang dibalas anggukan oleh gurunya itu.

Tasya berjalan keluar dari ruang Guru, diluar sana Tasya memutuskan untuk menunggu Bara keluar dari sana.berniat untuk menanyai nya apa yang terjadi dan meminta maaf pasal omongannya kemarin.

Setelah 5 menit berlalu,akhirnya Bara keluar dari ruang Guru. Tasya yang melihat Bara keluar darisana langsung menghampiri Bara.

"Kak Bara" panggil Tasya , Bara mencari asal suara itu dan melihat Tasya yang berdiri dibelakangnya.

"apa?" ucap Bara dingin disertai tatapan yang sama dinginnya.

"hm.. a-aku mau minta maaf atas omongan aku kemarin yang bikin kakak sakit hati."ucap Tasya dengan hati-hati.

Tidak ada jawaban. Bara tetap diam dengan tatapan yang sama seperti tadi.

"kak?maafin aku gak nih?" ucap Tasya khawatir Bara tidak memaafkan ucapannya kemarin.

"lo udah makan?"tanya Bara tiba-tiba. Tasya membulatkan matanya mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Bara.

"Bb-belum"kata Tasya Grogi.

"kita makan dulu di warung bi Inem. Gue laper abis dimarahin macan betina."ucap Bara lagi ia mulai melangkahkan kakinya menuju kantin yang diikuti oleh Tasya dibelakangnya.

"Bi Mie ayam 2 sama jus jeruknya 2"pesan Bara setelah sampai disana yang dibalas oleh anggukan iya oleh bi inem.

"kak,jadi aku dimaafin gak nih?"tanya Tasya lagi.pasalnya Bara belum menjawabnya tadi.

"maaf buat apa?" tanya Bara

"yaa.. buat omongan aku kemaren. Kayaknya aku keterlaluan sama kakak."ucap Tasya yang kini menundukan kepalanya takut.

"Gue aja udah lupa lo ngomong apa kemaren."jawab Bara bohong. Tasya mengangkat kepalanya mencoba mentap Bara sekarang.

"udah lupain aja.sekarang mending kita makan."ucap Bara langsung saat Tasya hendak membuka mulutnya lagi. Tak lama dua mangkuk mie ayam dengan 2 jus datang dan langsung tertata rapih di mejanya.

"makasih Bi" kata Bara yang lagi-lagi dibalas oleh anggukan oleh bi inem.

Bara mulai melahap makanan yang ada didepannya,sedangkan Tasya hanya sibuk mengaduk-aduk mie ayamnya sembari memperhatikan Bara makan.

"gue ajak lo kesini buat makan. Bukan ngeliatin gue gitu."ucap Bara seketika Tasya mengalihkan pandangannya pada semangkok mie ayam didepannya.

"eh iya kak maaf"kata Tasya malu, lalu ia mulai memakan mie ayamnya perlahan.

Bara memperhatikan Tasya yang kini sedang sibuk dengan semangkuk mie ayamnya. Dalam hati Bara berkata andaikan ia bertemu dengan Tasya saat dirinya menjadi seseorang yang baik. Pasti ia akan memilikinya sekarang. Kata hati Bara.

***
NEXT?
Jangan lupa Buat Vote&Comment nya ya!! Saran membangun dari kalian sangatt author tunggu lohh!🖤

Oh ya,Author mau ngucapin makasih banyak buat temen2 yang udah selalu ngedukung author,ngasih masukan dan saran 🖤 Lafyuall :'v

Erlangga Bara Davian

Erlangga Bara Davian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tasya Farasya

Tasya Farasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang